Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 11 Januari 2020 |
Kunker di Rasau Jaya
KalbarOnline, Kubu
Raya – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul
Halim Iskandar mengajak masyarakat Kabupaten Kubu Raya merespons komitmen
Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Membangun dari
pinggiran, menurutnya, merupakan wujud atensi Presiden Jokowi terhadap
pembangunan perdesaan. Termasuk perdesaan-perdesaan di Kabupaten Kubu Raya.
“Beliau sangat perhatian dan sejak periode pertama sudah
mencanangkan pembangunan Indonesia dari pinggiran. Bukan dari tengah. Itu
berarti membangun Indonesia bukan dari perkotaan tapi dari perdesaan,” kata
Abdul Halim dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu
Raya, Jumat (10/1/2020).
Abdul Halim menyatakan program membangun dari desa harus
direspons secara serius. Agar rakyat Indonesia bisa menjalani kehidupan yang
lebih maju dan punya daya tahan bangsa di segala bidang. Daya tahan itu,
menurut dia, hanya akan terwujud jika desa-desa memiliki semua daya tahan di
setiap bidang.
“Itu adalah target utama kita. Makanya bagaimana ekonomi di
desa naik. Kalau ekonomi di desa naik, goncangan ekonomi dunia tidak akan
berpengaruh secara signifikan. Kenapa? Karena pondasi ekonomi di desa-desa kita
kuat,” terangnya.
Begitu juga serangan narkoba, imbuhnya, tidak akan masif
jika desa-desa memiliki daya tahan terhadap hal itu. Termasuk radikalisme tidak
akan berkembang kalau desa-desa punya daya tahan dari paham tersebut.
“Itulah makanya fokus presiden membangun dari pinggiran. Itu
berarti membangun desa. Kalau desanya kuat, maka bangsanya juga pasti kuat,”
sebutnya.
Terkait hal itu, Abdul Halim mengungkapkan selaku Menteri
Desa dirinya telah menggulirkan program ‘Desa Surga’. Desa Surga adalah akronim
dari ‘Desa Semua untuk Warga’. Di mana semua kebijakan pemerintah desa hingga
pemerintah pusat harus berorientasi kepada kepentingan warga.
“Sama juga orang tentu bisa membayangkan surga itu di
dalamnya semua enak. Kalau desa surga, berarti semuanya juga enak. Aman, damai,
sejuk, akrab, toleran, dan tidak ada kriminalitas,” ujarnya.
Ia menyebut jika semua desa baik, maka urbanisasi akan
semakin kecil. Sebab masyarakat tidak tertarik lagi untuk ke kota. Karena semua
telah ada di desa. Terkait hal itu, dirinya mengajak kaum muda desa yang
bersekolah di kota untuk nantinya kembali ke desa.
“Itu berarti bahwa sumber daya manusia di desa semakin hari
semakin meningkat. Karena kader terbaik desa yang sudah menuntut ilmu di kota
tertarik untuk kembali ke kampungnya membangun desa. Itulah harapan kita
tentang desa-desa di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait kehadirannya di Kabupaten Kubu Raya, Abdul Halim
menyatakan dirinya mendapat tugas utama dari Presiden Jokowi untuk menghimpun
masalah. Yang ia istilahkan sebagai ‘belanja’.
“Bukan belanja ke mall tapi belanja masalah. Saya kumpulkan
sebanyak-banyaknya masalah. Dipelajari masalahnya kemudian mencari solusinya,”
ucapnya.
Menurutnya, solusi tidak mungkin ditemukan jika akar masalah
tidak diketahui. Termasuk mengapa angka kemiskinan tinggi, harus dicari sumber
masalahnya. Kenapa masyarakat di desa-desa tidak maju-maju, harus dicari sumber
masalahnya.
“Itulah makanya ‘belanja’ masalah adalah syarat utama agar
kebijakan-kebijakan Kementerian Desa betul-betul sesuai dengan upaya untuk menyelesaikan
masalah,” pungkasnya.
Sementara Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berterima kasih
atas kunjungan Menteri Abdul Halim ke Kecamatan Rasau Jaya. Ia menyatakan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mengawal program-program Kementerian Desa
di Kubu Raya secara optimal. Terlebih posisi Kubu Raya sebagai hinterland atau
daerah penyangga ibu kota provinsi.
“Insya Allah Kabupaten Kubu Raya akan berusaha mensinergikan
dengan program pemerintah pusat. Dan ‘serangan’ menteri dari atas untuk
memasukkan program kita dukung dari bawah termasuk dari desa,” ucapnya.
Bupati Muda berharap ke depan semakin banyak program yang dapat
disinergikan dan diperkuat.
“Supaya program Kementerian Desa di sini benar-benar terukur
bekeberhasilannya tahun ke tahun,” singkatnya.
Pada kunjungannya Menteri Abdul Halim menyerahkan sertifikat
dan sejumlah bantuan. Yakni sertifikat hak milik transmigrasi, peralatan KBM
SMA/SMK berupa komputer satu paket, perlengkapan Rumah Pintar berupa komputer,
bantuan moda transportasi air sebanyak lima unit, pembangunan dermaga rakyat
sebanyak lima unit, pembangunan jalan non status empat kilometer, perbaikan
Kantor Pengelola KTM, pembangunan gudang RMP satu unit, rehabilitasi ruang
kelas Pesantren Sunan Ampel KTM Rasau Jaya dan bantuan perlengkapan rumah
ibadah dua paket. (ian/Rio)
Kunker di Rasau Jaya
KalbarOnline, Kubu
Raya – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul
Halim Iskandar mengajak masyarakat Kabupaten Kubu Raya merespons komitmen
Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Membangun dari
pinggiran, menurutnya, merupakan wujud atensi Presiden Jokowi terhadap
pembangunan perdesaan. Termasuk perdesaan-perdesaan di Kabupaten Kubu Raya.
“Beliau sangat perhatian dan sejak periode pertama sudah
mencanangkan pembangunan Indonesia dari pinggiran. Bukan dari tengah. Itu
berarti membangun Indonesia bukan dari perkotaan tapi dari perdesaan,” kata
Abdul Halim dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu
Raya, Jumat (10/1/2020).
Abdul Halim menyatakan program membangun dari desa harus
direspons secara serius. Agar rakyat Indonesia bisa menjalani kehidupan yang
lebih maju dan punya daya tahan bangsa di segala bidang. Daya tahan itu,
menurut dia, hanya akan terwujud jika desa-desa memiliki semua daya tahan di
setiap bidang.
“Itu adalah target utama kita. Makanya bagaimana ekonomi di
desa naik. Kalau ekonomi di desa naik, goncangan ekonomi dunia tidak akan
berpengaruh secara signifikan. Kenapa? Karena pondasi ekonomi di desa-desa kita
kuat,” terangnya.
Begitu juga serangan narkoba, imbuhnya, tidak akan masif
jika desa-desa memiliki daya tahan terhadap hal itu. Termasuk radikalisme tidak
akan berkembang kalau desa-desa punya daya tahan dari paham tersebut.
“Itulah makanya fokus presiden membangun dari pinggiran. Itu
berarti membangun desa. Kalau desanya kuat, maka bangsanya juga pasti kuat,”
sebutnya.
Terkait hal itu, Abdul Halim mengungkapkan selaku Menteri
Desa dirinya telah menggulirkan program ‘Desa Surga’. Desa Surga adalah akronim
dari ‘Desa Semua untuk Warga’. Di mana semua kebijakan pemerintah desa hingga
pemerintah pusat harus berorientasi kepada kepentingan warga.
“Sama juga orang tentu bisa membayangkan surga itu di
dalamnya semua enak. Kalau desa surga, berarti semuanya juga enak. Aman, damai,
sejuk, akrab, toleran, dan tidak ada kriminalitas,” ujarnya.
Ia menyebut jika semua desa baik, maka urbanisasi akan
semakin kecil. Sebab masyarakat tidak tertarik lagi untuk ke kota. Karena semua
telah ada di desa. Terkait hal itu, dirinya mengajak kaum muda desa yang
bersekolah di kota untuk nantinya kembali ke desa.
“Itu berarti bahwa sumber daya manusia di desa semakin hari
semakin meningkat. Karena kader terbaik desa yang sudah menuntut ilmu di kota
tertarik untuk kembali ke kampungnya membangun desa. Itulah harapan kita
tentang desa-desa di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait kehadirannya di Kabupaten Kubu Raya, Abdul Halim
menyatakan dirinya mendapat tugas utama dari Presiden Jokowi untuk menghimpun
masalah. Yang ia istilahkan sebagai ‘belanja’.
“Bukan belanja ke mall tapi belanja masalah. Saya kumpulkan
sebanyak-banyaknya masalah. Dipelajari masalahnya kemudian mencari solusinya,”
ucapnya.
Menurutnya, solusi tidak mungkin ditemukan jika akar masalah
tidak diketahui. Termasuk mengapa angka kemiskinan tinggi, harus dicari sumber
masalahnya. Kenapa masyarakat di desa-desa tidak maju-maju, harus dicari sumber
masalahnya.
“Itulah makanya ‘belanja’ masalah adalah syarat utama agar
kebijakan-kebijakan Kementerian Desa betul-betul sesuai dengan upaya untuk menyelesaikan
masalah,” pungkasnya.
Sementara Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berterima kasih
atas kunjungan Menteri Abdul Halim ke Kecamatan Rasau Jaya. Ia menyatakan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mengawal program-program Kementerian Desa
di Kubu Raya secara optimal. Terlebih posisi Kubu Raya sebagai hinterland atau
daerah penyangga ibu kota provinsi.
“Insya Allah Kabupaten Kubu Raya akan berusaha mensinergikan
dengan program pemerintah pusat. Dan ‘serangan’ menteri dari atas untuk
memasukkan program kita dukung dari bawah termasuk dari desa,” ucapnya.
Bupati Muda berharap ke depan semakin banyak program yang dapat
disinergikan dan diperkuat.
“Supaya program Kementerian Desa di sini benar-benar terukur
bekeberhasilannya tahun ke tahun,” singkatnya.
Pada kunjungannya Menteri Abdul Halim menyerahkan sertifikat
dan sejumlah bantuan. Yakni sertifikat hak milik transmigrasi, peralatan KBM
SMA/SMK berupa komputer satu paket, perlengkapan Rumah Pintar berupa komputer,
bantuan moda transportasi air sebanyak lima unit, pembangunan dermaga rakyat
sebanyak lima unit, pembangunan jalan non status empat kilometer, perbaikan
Kantor Pengelola KTM, pembangunan gudang RMP satu unit, rehabilitasi ruang
kelas Pesantren Sunan Ampel KTM Rasau Jaya dan bantuan perlengkapan rumah
ibadah dua paket. (ian/Rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini