Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 18 Januari 2020 |
KalbarOnline, Sambas –
Pembahasan mengenai Pilkada serentak tahun 2020 di Kalimantan Barat semakin
hangat di masyarakat, salah satunya adalah Kabupaten Sambas, satu di antara
tujuh kabupaten yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah periode 2020-2025.
Sejumlah nama pun telah menyatakan siap maju di Pilbup
Sambas 2020. Salah satunya, Mulyadi, SP., MP. Akademisi di bidang pertanian ini
sepertinya tak main-main untuk maju. Memiliki misi membangun desa memantapkan
Mulyadi maju dalam perhelatan Pilkada Sambas 2020 dengan mengusung jargon
#AbangDesa alias ‘Ayo Bangun Desa’. Putra asli Kabupaten Sambas kelahiran
Pemangkat 1975 silam ini terus menjadi perbincangan di masyarakat, bahkan
hingga ke akar rumput sekalipun.
Pria yang karib disapa Anjang Mulyadi ini menyatakan,
keseriusannya maju dalam Pilkada Sambas 2020 ini didasari beberapa hal,
terutama atas dorongan tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok tani dan para
pemuda. Mulyadi yang juga merupakan tim pemenangan Midji-Norsan untuk Kabupaten
Sambas pada Pemilihan Gubernur 2018 lalu ini juga mengaku telah menyiapkan
infrastruktur relawan pemenangan hingga ke tingkat desa se-Kabupaten Sambas.
“Persiapan sebenarnya sudah lama. Saya juga sudah lama
menyiapkan infrastruktur relawan hingga ke tingkat desa yang tersebar
se-Kabupaten Sambas. Insya Allah infrastruktur relawan ini kokoh dan solid.
Sudah lama juga mereka meminta saya untuk maju dan segera bergerilya ke
masyarakat, hanya saja beberapa waktu lalu saya terkendala kesehatan dan
disibukkan dengan beberapa kegiatan. Tapi ketika Allah berkehendak, ada saja
jalan. Alhamdulillah, segala macam kendalanya sudah kita lalui, Insya Allah
saya serius maju,” ujar Mulyadi kepada KalbarOnline, Kamis (16/1/2020) kemarin.
Hal lain yang menjadi motivasi untuk maju dalam kontestasi
Pilkada Sambas 2020 ini turut diungkap Mulyadi. Terutama mengenai
potensi-potensi Sambas yang sampai saat ini belum dimaksimalkan dengan baik
untuk kesejahteraan masyarakat seperti misalnya potensi pertanian, perikanan
dan perkebunan.
“Memang sampai hari ini, kalau bercerita soal kesejahteraan,
rasanya masyarakat Sambas jauh dari kata itu. Padahal potensi Sambas sangat
besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pertanian,
perikanan dan perkebunan, itu potensi besar yang ke depannya bisa digali secara
maksimal. Yang lain-lain seperti pariwisata, saya rasa hanya bagian untuk
meningkatkan sumber potensi Sambas. Yang paling utama untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Sambas itu adalah pertanian, karena tak ada alasan
bagi kita untuk lari dari membangun pertanian dari hulu sampai hilir. Itu harus
fokus, tak bisa setengah-setengah,” tukasnya.
“Selain itu, Pilkada 2020 ini memang sudah masanya atau
momentum bagi saya untuk mengabdikan diri kepada daerah saya, untuk membangun
Sambas yang lebih baik ke depannya dan bisa bersinergi dengan Pemerintah
Provinsi maupun pusat dan memang kita punya peluang itu. Sambas ini, siapapun
pemimpinnya, sebenarnya tinggal action saja, tak perlu banyak omong lagi, Insya
Allah akan maju kalau betul sungguh-sungguh dan fokus,” timpalnya.
Ketua Forum Petani Muda Kalbar ini turut mengungkapkan bahwa
dirinya telah melamar ke sejumlah partai politik di antaranya PKB, NasDem,
Hanura dan PKS. Komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, diakui
Mulyadi, terus dilakukannya.
“Saya sudah mendaftar sekaligus sudah mengembalikan berkas
pendaftaran ke sejumlah partai politik. Komunikasi akan terus kita lakukan,
selanjutnya kita serahkan kepada mekanisme partai. Komunikasi dengan tokoh
agama dan tokoh masyarakat itu harus, sekurang-kurangnya saya turun ke lapangan
setahun berjalan ini minimal seminggu sekali,” imbuhnya.
Mengenai jargon #AbangDesa yang diusungnya itu, Mulyadi membeberkan
bahwa jargon tersebut merupakan wujud keseriusannya untuk mensinergikan
sekaligus mensukseskan program Pemerintah Pusat melalui program Indeks Desa
Membangun dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan program Gubernur
yakni Desa Mandiri.
“#AbangDesa atau Ayo Bangun Desa ini kita usung sebagai
bentuk komitmen kita mensinergikan dan mensukseskan program Indeks Membangun Desa
dan Desa Mandiri. Karena tanda kemajuan suatu negara atau daerah itu salah
satunya dilihat dari maju atau tidaknya wilayah pedesaan. Solusi untuk menekan
angka kemiskinan, pengangguran serta mengurangi keinginan masyarakat desa untuk
bekerja ke luar negeri adalah melalui program peningkatan ekonomi pedesaan
seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, agrowisata, desa wisata
yang berfokus terhadap produk atau komoditi unggulan,” bebernya.
Kepada warga Sambas, Mulyadi mengimbau agar momentum Pilkada
Sambas 2020 ini benar-benar dimanfaatkan untuk menentukan masa depan Sambas
yang lebih baik.
“Pilkada merupakan momentum bagi rakyat untuk menentukan
masa depan Sambas, karena pemimpin lahir dari rakyat dan untuk rakyat dan
rakyatlah yang menentukan pilihan itu. Saya berharap kepada masyarakat Sambas
untuk benar-benar menentukan pilihan yang tepat, yang mampu membawa Sambas ke
arah yang lebih baik, jadi bukan hanya bicara karena Sambas ini sebenarnya tinggal
action saja. Jadi, pilihlah pemimpin berdasarkan program jangan sekedar suka
tak suka. Mungkin semua kandidat punya visi yang sama dengan saya yakni
menjadikan Sambas yang lebih baik ke depannya, tapi tentu dari masing-masing
kandidat secara kasat mata bisa dilihat oleh masyarakat melalui jargon atau
bahasa yang digunakan untuk memikat simpati masyarakat, dari situ sudah bisa
dilihat, mana yang betul-betul mau bekerja sungguh-sungguh bagi masyarakat,”
tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Sambas –
Pembahasan mengenai Pilkada serentak tahun 2020 di Kalimantan Barat semakin
hangat di masyarakat, salah satunya adalah Kabupaten Sambas, satu di antara
tujuh kabupaten yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah periode 2020-2025.
Sejumlah nama pun telah menyatakan siap maju di Pilbup
Sambas 2020. Salah satunya, Mulyadi, SP., MP. Akademisi di bidang pertanian ini
sepertinya tak main-main untuk maju. Memiliki misi membangun desa memantapkan
Mulyadi maju dalam perhelatan Pilkada Sambas 2020 dengan mengusung jargon
#AbangDesa alias ‘Ayo Bangun Desa’. Putra asli Kabupaten Sambas kelahiran
Pemangkat 1975 silam ini terus menjadi perbincangan di masyarakat, bahkan
hingga ke akar rumput sekalipun.
Pria yang karib disapa Anjang Mulyadi ini menyatakan,
keseriusannya maju dalam Pilkada Sambas 2020 ini didasari beberapa hal,
terutama atas dorongan tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok tani dan para
pemuda. Mulyadi yang juga merupakan tim pemenangan Midji-Norsan untuk Kabupaten
Sambas pada Pemilihan Gubernur 2018 lalu ini juga mengaku telah menyiapkan
infrastruktur relawan pemenangan hingga ke tingkat desa se-Kabupaten Sambas.
“Persiapan sebenarnya sudah lama. Saya juga sudah lama
menyiapkan infrastruktur relawan hingga ke tingkat desa yang tersebar
se-Kabupaten Sambas. Insya Allah infrastruktur relawan ini kokoh dan solid.
Sudah lama juga mereka meminta saya untuk maju dan segera bergerilya ke
masyarakat, hanya saja beberapa waktu lalu saya terkendala kesehatan dan
disibukkan dengan beberapa kegiatan. Tapi ketika Allah berkehendak, ada saja
jalan. Alhamdulillah, segala macam kendalanya sudah kita lalui, Insya Allah
saya serius maju,” ujar Mulyadi kepada KalbarOnline, Kamis (16/1/2020) kemarin.
Hal lain yang menjadi motivasi untuk maju dalam kontestasi
Pilkada Sambas 2020 ini turut diungkap Mulyadi. Terutama mengenai
potensi-potensi Sambas yang sampai saat ini belum dimaksimalkan dengan baik
untuk kesejahteraan masyarakat seperti misalnya potensi pertanian, perikanan
dan perkebunan.
“Memang sampai hari ini, kalau bercerita soal kesejahteraan,
rasanya masyarakat Sambas jauh dari kata itu. Padahal potensi Sambas sangat
besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pertanian,
perikanan dan perkebunan, itu potensi besar yang ke depannya bisa digali secara
maksimal. Yang lain-lain seperti pariwisata, saya rasa hanya bagian untuk
meningkatkan sumber potensi Sambas. Yang paling utama untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Sambas itu adalah pertanian, karena tak ada alasan
bagi kita untuk lari dari membangun pertanian dari hulu sampai hilir. Itu harus
fokus, tak bisa setengah-setengah,” tukasnya.
“Selain itu, Pilkada 2020 ini memang sudah masanya atau
momentum bagi saya untuk mengabdikan diri kepada daerah saya, untuk membangun
Sambas yang lebih baik ke depannya dan bisa bersinergi dengan Pemerintah
Provinsi maupun pusat dan memang kita punya peluang itu. Sambas ini, siapapun
pemimpinnya, sebenarnya tinggal action saja, tak perlu banyak omong lagi, Insya
Allah akan maju kalau betul sungguh-sungguh dan fokus,” timpalnya.
Ketua Forum Petani Muda Kalbar ini turut mengungkapkan bahwa
dirinya telah melamar ke sejumlah partai politik di antaranya PKB, NasDem,
Hanura dan PKS. Komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, diakui
Mulyadi, terus dilakukannya.
“Saya sudah mendaftar sekaligus sudah mengembalikan berkas
pendaftaran ke sejumlah partai politik. Komunikasi akan terus kita lakukan,
selanjutnya kita serahkan kepada mekanisme partai. Komunikasi dengan tokoh
agama dan tokoh masyarakat itu harus, sekurang-kurangnya saya turun ke lapangan
setahun berjalan ini minimal seminggu sekali,” imbuhnya.
Mengenai jargon #AbangDesa yang diusungnya itu, Mulyadi membeberkan
bahwa jargon tersebut merupakan wujud keseriusannya untuk mensinergikan
sekaligus mensukseskan program Pemerintah Pusat melalui program Indeks Desa
Membangun dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan program Gubernur
yakni Desa Mandiri.
“#AbangDesa atau Ayo Bangun Desa ini kita usung sebagai
bentuk komitmen kita mensinergikan dan mensukseskan program Indeks Membangun Desa
dan Desa Mandiri. Karena tanda kemajuan suatu negara atau daerah itu salah
satunya dilihat dari maju atau tidaknya wilayah pedesaan. Solusi untuk menekan
angka kemiskinan, pengangguran serta mengurangi keinginan masyarakat desa untuk
bekerja ke luar negeri adalah melalui program peningkatan ekonomi pedesaan
seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, agrowisata, desa wisata
yang berfokus terhadap produk atau komoditi unggulan,” bebernya.
Kepada warga Sambas, Mulyadi mengimbau agar momentum Pilkada
Sambas 2020 ini benar-benar dimanfaatkan untuk menentukan masa depan Sambas
yang lebih baik.
“Pilkada merupakan momentum bagi rakyat untuk menentukan
masa depan Sambas, karena pemimpin lahir dari rakyat dan untuk rakyat dan
rakyatlah yang menentukan pilihan itu. Saya berharap kepada masyarakat Sambas
untuk benar-benar menentukan pilihan yang tepat, yang mampu membawa Sambas ke
arah yang lebih baik, jadi bukan hanya bicara karena Sambas ini sebenarnya tinggal
action saja. Jadi, pilihlah pemimpin berdasarkan program jangan sekedar suka
tak suka. Mungkin semua kandidat punya visi yang sama dengan saya yakni
menjadikan Sambas yang lebih baik ke depannya, tapi tentu dari masing-masing
kandidat secara kasat mata bisa dilihat oleh masyarakat melalui jargon atau
bahasa yang digunakan untuk memikat simpati masyarakat, dari situ sudah bisa
dilihat, mana yang betul-betul mau bekerja sungguh-sungguh bagi masyarakat,”
tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini