KalbarOnline, Kubu Raya – Tak hanya memberikan pendidikan keagamaan, pondok pesantren (Ponpes) juga diminta untuk dapat mencetak penghafal Alquran atau hafiz. Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat menghadiri silaturahmi dengan Pimpinan Pondok Pesantren se-Kubu Raya di Dangau Hotel Kubu Raya, Senin (27/1/2020).
“Saya berharap Pondok Pesantren dapat ikut mencetak hafidz, tetapi yang dapat menghafal Quran 30 Juz bukan lima Juz,” ujarnya.
Ia mengatakan, para hafiz yang telah mengenyam pendidikan di Ponpes wajib berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya terutama berkaitan dengan ilmu keagamaan yang didapatnya saat mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
Orang nomor wahid di Kalimantan Barat ini mengaku bahwa pihaknya rutin merealisasikan bantuan anggaran terhadap Pondok Pesantren yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, dirinya berharap agar ke depannya, pondok-pondok pesantren di Kalbar tak terkecuali di Kubu Raya juga harus dapat meningkatkan kualitasnya serta tampil dengan modern. Penguatan kualitas menurutnya, bisa saja dengan cara meniru sistem pondok pesantren yang sudah maju.
“Begitu juga dengan akses yang masih terisolir, yang ditempuh dengan roda empat masih belum bisa dilalui, sekarang sudah kita bangunkan jembatan, untuk tahun ini mungkin sudah bisa digunakan, sehingga mempermudah masyarakat untuk menuju ke pondok-pondok pesantren,” tukasnya.
Sementara Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengaku optimis ponpes-ponpes yang ada di Kubu Raya dapat mencetak para hafiz. Menurutnya saat ini, telah ada 3000 hafiz yang didapati dari Madrasah maupun Ponpes.
“Maka, dalam forum komunikasi Pimpinan Pondok Pesantren yang dihadiri para pimpinan Pondok Pesantren, Kyai, Ketua MUI Kubu Raya serta para Ustadz, sejatinya forum ini, kita mendukung mewujudkan program dari Bapak Gubernur untuk mencetak 5000 hafiz Quran,” ujarnya.
Dirinya mengakui dengan keterbatasan APBD Kubu Raya untuk membangun pondok pesantren, yang berkualitas baik dari sarana maupun prasarana, oleh karena itu ia meminta semua pihak agar terlibat. (ian)
Comment