Pontianak    

Rencana Pembangunan Harus Jangka Panjang, Midji : Kalau Bisa 50-100 Tahun

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 30 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Dalam pertemuannya bersama Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang

(ATR), Surya Tjandra, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengaku turut mendiskusikan

mengenai rencana pembangunan infrastruktur Kalbar ke depannya. Di mana menurutnya,

proses pembebasan lahan guna pembangunan infrastruktur harus dipikirkan secara jangka

panjang.

“Misalnya untuk pembangunan outering road, untuk proses pembebasan lahannya harus dipikirkan secara

jangka panjang, kalau bisa sampai 50 hingga 100 tahun ke depan, jangan pikir dua

tahun lagi kiamat. Karena jika tidak disiapkan dari sekarang, maka harga tanah

untuk pembebasan lahan akan semakin tinggi setiap tahun dan ini jelas akan

menghambat proses pembangunan,” ujarnya, Selasa (28/1/2020).

Lantaran tidak ada perencanaan jangka panjang, diungkap

Midji, pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit untuk pembebasan

lahan. Misalnya, kata dia, pembangunan jembatan Landak II dan rencana pembangunan

jembatan Kapuas II gandeng.

Padahal, menurut Midji, jika sebelumnya direncanakan pembangunan

jangka panjang, lahan di sekitar kawasan itu harusnya sudah dibebaskan sejak

lama.

“Bayangkan, untuk pembebasan lahan jembatan Landak II saja,

harus menghabiskan angaran Rp120 miliar, untuk pembebasan lahan jembatan Kapuas

II gandeng juga harus menghabiskan anggaran puluhan miliar. Ini yang menjadi PR

kita ke depan, agar permasalahan lahan ini tidak menjadi penghambat untuk

pembangunan,” tandasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Wamen ATR Harap Sutarmidji Jadi Panglima Reforma Agraria di Kalbar
Kamis, 30 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Cara Seru Mengenalkan Arti Kemerdekaan pada Anak 4-5 Tahun
Kamis, 30 Januari 2020

Berita terkait