Sambas    

Midji Sayangkan Komoditas Ekspor di Aruk Rerata Produk Mentah

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 12 Februari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sambas –

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyayangkan komoditas ekspor di PLBN

Aruk rerata merupakan produk pertanian mentah. Padahal, kata dia, banyak

potensi yang bisa diolah sebelum dijual ke luar negeri seperti salah satunya

kelapa. Hal lain yang juga mengagetkan menurutnya adalah ekspor jagung. Padahal

Kalbar sendiri masih membutuhkan jagung sebagai pakan ternak yang murah.

“Yang diekspor rata-rata produk pertanian yang tidak diolah.

Padahal masih ada yang bisa diolah seperti kelapa. Yang saya kaget itu ada

ekspor jagung di sini, sedangkan Kalbar butuh jagung untuk pakan ternak supaya

murah,” ujarnya saat diwawancarai usai membuka rapat koordinasi lintas instansi

yang membahas percepatan pembangunan wilayah perbatasan Aruk sebagai pusat pertumbuhan

ekonomi baru di PLBN Aruk, Sambas, Senin (10/2/2020) lalu.

Seperti diketahui, kegiatan ekspor di Aruk diketahui sudah

mulai berjalan sejak akhir tahun lalu Walau dalam aktivitasnya terpaksa

dilakukan di zona netral, dengan membawa barang ekspor untuk bongkar muat ke angkutan-angkutan

dari Malaysia.

“Jadi tidak efisien. Tapi jumlah ekspornya mulai Desember

kemarin progresnya terus meningkat,” kata pria yang akrab disapa Midji ini.

“Banyak hal yang tadi juga kami bahas dan sudah diinventaris

semua masalahnya. Nanti akan kami bahas kembali,” katanya.

Termasuk soal bagaimana ke depan membuat kawasan Pantai

Temajuk sebagai objek wisata andalan Kalbar. Untuk mulai menggaungkannya,

perbatasan Temajuk di Kecamatan Paloh perlu dilengkapi dengan beberapa

fasilitas. Masalah tata ruang wilayah dan tanah, maupun pintu keluar masuk

resmi bagi orang dari luar negeri juga diatur.

“Di sana itu hanya bisa masuk untuk kendaraan roda dua, tapi

pengunjungnya ramai, wisatawan yang dari Kuching dari Malaysia juga bisa masuk

dari situ, termasuk yang dari luar Malaysia,” bebernya.

Dirinya berharap semua peluang bisa ditangkap. Mulai dari

kegiatan industri perdagangan sampai dengan industri kreatif dan pariwisata.

“Saya minta kawasan ini (PLBN Aruk) dijaga betul dan ekspornya terus ditingkatkan dan produknya juga lebih beragam,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Midji juga berkesempatan melepas ekspor harian. Komoditas yang diekspor berupa produk pertanian dan perikanan dengan nilai devisa sebesar Rp149 juta. Untuk produk pertanian, ada buah naga sebanyak 1,4 ton, jeruk 300 kilogram, petai 300 kilogram, ubi jalar 200 kilogram, talas 100 kilogram, kelapa 19 ton, pisang dua ton, bawang merah 400 kilogram dengan total Rp72,4 juta. Lalu untuk perikanan ada ekspor ubur-ubur sebanyak 4,6 ton senilai Rp74 juta. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Cara Mudah Menyusun Liburan Agar Lebih Terencana
Rabu, 12 Februari 2020
Artikel Sebelumnya
Bupati Jarot - Kementerian LHK Bahas Konservasi Hutan dan Lingkungan di Sintang
Rabu, 12 Februari 2020

Berita terkait