Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 12 Februari 2020 |
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyayangkan komoditas ekspor di PLBN
Aruk rerata merupakan produk pertanian mentah. Padahal, kata dia, banyak
potensi yang bisa diolah sebelum dijual ke luar negeri seperti salah satunya
kelapa. Hal lain yang juga mengagetkan menurutnya adalah ekspor jagung. Padahal
Kalbar sendiri masih membutuhkan jagung sebagai pakan ternak yang murah.
“Yang diekspor rata-rata produk pertanian yang tidak diolah.
Padahal masih ada yang bisa diolah seperti kelapa. Yang saya kaget itu ada
ekspor jagung di sini, sedangkan Kalbar butuh jagung untuk pakan ternak supaya
murah,” ujarnya saat diwawancarai usai membuka rapat koordinasi lintas instansi
yang membahas percepatan pembangunan wilayah perbatasan Aruk sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi baru di PLBN Aruk, Sambas, Senin (10/2/2020) lalu.
Seperti diketahui, kegiatan ekspor di Aruk diketahui sudah
mulai berjalan sejak akhir tahun lalu Walau dalam aktivitasnya terpaksa
dilakukan di zona netral, dengan membawa barang ekspor untuk bongkar muat ke angkutan-angkutan
dari Malaysia.
“Jadi tidak efisien. Tapi jumlah ekspornya mulai Desember
kemarin progresnya terus meningkat,” kata pria yang akrab disapa Midji ini.
“Banyak hal yang tadi juga kami bahas dan sudah diinventaris
semua masalahnya. Nanti akan kami bahas kembali,” katanya.
Termasuk soal bagaimana ke depan membuat kawasan Pantai
Temajuk sebagai objek wisata andalan Kalbar. Untuk mulai menggaungkannya,
perbatasan Temajuk di Kecamatan Paloh perlu dilengkapi dengan beberapa
fasilitas. Masalah tata ruang wilayah dan tanah, maupun pintu keluar masuk
resmi bagi orang dari luar negeri juga diatur.
“Di sana itu hanya bisa masuk untuk kendaraan roda dua, tapi
pengunjungnya ramai, wisatawan yang dari Kuching dari Malaysia juga bisa masuk
dari situ, termasuk yang dari luar Malaysia,” bebernya.
Dirinya berharap semua peluang bisa ditangkap. Mulai dari
kegiatan industri perdagangan sampai dengan industri kreatif dan pariwisata.
“Saya minta kawasan ini (PLBN Aruk) dijaga betul dan ekspornya terus ditingkatkan dan produknya juga lebih beragam,” tandasnya.
Pada kesempatan itu Midji juga berkesempatan melepas ekspor harian. Komoditas yang diekspor berupa produk pertanian dan perikanan dengan nilai devisa sebesar Rp149 juta. Untuk produk pertanian, ada buah naga sebanyak 1,4 ton, jeruk 300 kilogram, petai 300 kilogram, ubi jalar 200 kilogram, talas 100 kilogram, kelapa 19 ton, pisang dua ton, bawang merah 400 kilogram dengan total Rp72,4 juta. Lalu untuk perikanan ada ekspor ubur-ubur sebanyak 4,6 ton senilai Rp74 juta. (Fai)
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyayangkan komoditas ekspor di PLBN
Aruk rerata merupakan produk pertanian mentah. Padahal, kata dia, banyak
potensi yang bisa diolah sebelum dijual ke luar negeri seperti salah satunya
kelapa. Hal lain yang juga mengagetkan menurutnya adalah ekspor jagung. Padahal
Kalbar sendiri masih membutuhkan jagung sebagai pakan ternak yang murah.
“Yang diekspor rata-rata produk pertanian yang tidak diolah.
Padahal masih ada yang bisa diolah seperti kelapa. Yang saya kaget itu ada
ekspor jagung di sini, sedangkan Kalbar butuh jagung untuk pakan ternak supaya
murah,” ujarnya saat diwawancarai usai membuka rapat koordinasi lintas instansi
yang membahas percepatan pembangunan wilayah perbatasan Aruk sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi baru di PLBN Aruk, Sambas, Senin (10/2/2020) lalu.
Seperti diketahui, kegiatan ekspor di Aruk diketahui sudah
mulai berjalan sejak akhir tahun lalu Walau dalam aktivitasnya terpaksa
dilakukan di zona netral, dengan membawa barang ekspor untuk bongkar muat ke angkutan-angkutan
dari Malaysia.
“Jadi tidak efisien. Tapi jumlah ekspornya mulai Desember
kemarin progresnya terus meningkat,” kata pria yang akrab disapa Midji ini.
“Banyak hal yang tadi juga kami bahas dan sudah diinventaris
semua masalahnya. Nanti akan kami bahas kembali,” katanya.
Termasuk soal bagaimana ke depan membuat kawasan Pantai
Temajuk sebagai objek wisata andalan Kalbar. Untuk mulai menggaungkannya,
perbatasan Temajuk di Kecamatan Paloh perlu dilengkapi dengan beberapa
fasilitas. Masalah tata ruang wilayah dan tanah, maupun pintu keluar masuk
resmi bagi orang dari luar negeri juga diatur.
“Di sana itu hanya bisa masuk untuk kendaraan roda dua, tapi
pengunjungnya ramai, wisatawan yang dari Kuching dari Malaysia juga bisa masuk
dari situ, termasuk yang dari luar Malaysia,” bebernya.
Dirinya berharap semua peluang bisa ditangkap. Mulai dari
kegiatan industri perdagangan sampai dengan industri kreatif dan pariwisata.
“Saya minta kawasan ini (PLBN Aruk) dijaga betul dan ekspornya terus ditingkatkan dan produknya juga lebih beragam,” tandasnya.
Pada kesempatan itu Midji juga berkesempatan melepas ekspor harian. Komoditas yang diekspor berupa produk pertanian dan perikanan dengan nilai devisa sebesar Rp149 juta. Untuk produk pertanian, ada buah naga sebanyak 1,4 ton, jeruk 300 kilogram, petai 300 kilogram, ubi jalar 200 kilogram, talas 100 kilogram, kelapa 19 ton, pisang dua ton, bawang merah 400 kilogram dengan total Rp72,4 juta. Lalu untuk perikanan ada ekspor ubur-ubur sebanyak 4,6 ton senilai Rp74 juta. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini