Ketapang    

4 Tahun Pimpin Ketapang, Ini Sederet Prestasi Martin Rantan - Suprapto

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 17 Februari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Ketapang

Sejumlah prestasi dan pembangunan telah diukir dan dilaksanakan Bupati

dan Wakil Bupati Ketapang, Martin Rantan - Suparpto selama empat tahun masa

kepemimpinannya.

Rentetan hasil kerja nyata Martin Rantan - Suprapto sebagai

pemimpin Kabupaten Ketapang itupun dipaparkan pada acara kilas empat tahun

kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Ketapang di salah satu hotel di Ketapang,

Minggu (16/2/2020) malam. Selain dipaparkan secara lisan hasil nyata itupun

sajikan dalam bentuk visual sebagai bukti nyata kinerja pemerintah.

Progres rencana aksi Korsupgah KPK Kabupaten Ketapang tahun

2019 menjadi poin yang disampaikan pertama pada kegiatan itu. Kabupaten

Ketapang sendiri berada di peringkat ke 3 dari 15 pemerintah daerah termasuk Pemerintah

Provinsi Kalbar. Posisi Ketapang berada di posisi ke tiga setelah Pemrov Kalbar

dan Kota Singkawang.

“Ini suatu prestasi yang luar biasa menurut kami,” ujar

Kepala Bappeda Ketapang, Harto saat memaparkan hasil kinerja Martin Rantan - Suparpto.

Sementara di bidang laporan keuangan, Badan pemeriksaan

keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) empat tahun

berturut-turut yakni mulai 2016 hingga 2019. Perolehan opini WTP tersebut

menjadi indikator sebuah kabupaten mampu menunjukkan dan mengimplementasikan

tata kelola pemerintahan yang baik.

Di tengah banyak daerah di Kalimantan Barat bahkan di

Indonesia yang masih berkutat terkait masalah pengelolaan aset daerah.

Kabupaten Ketapang tampil menjadi daerah yang mendapatkan ‘cap jempol’ dalam

pengelolaan aset.

“Beberapa waktu yang lalu, Kepala BPKAD kita pernah diundang

oleh Universitas Indonesia untuk menjadi narasumber dalam pengelolaan dan

pengamanan aset Kabupaten,” ucap Harto yang disambut gemuruh tepuk tangan para

peserta kegiatan.

Total nilai aset Pemkab Ketapang  mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

dengan legalitas formal kepemilikan berupa sertifikat. Sejak 2016 hingga 2019

peningkatan nilai aset Pemda Ketapang mencapai triliunan rupiah. Berdasarkan

data yang ditampilkan pada acara tersebut, hingga 2018 total aset Pemkab Ketapang

hampir mencapai Rp6 triliun.

Pemerintah Kabupaten Ketapang menargetkan Sistem

akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) nilai B. Nilai SAKIP

mencerminkan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan hasil atau manfaat dari seluruh penggunaan anggaran

negara atau daerah secara efektif efisien dan ekonomis.

“2019 nilai SAKIP kita CC, target kita 2020 harus B dan ini

perlu dukungan dari seluruh unsur masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah

sehingga kinerja kita akan lebih baik ke depan,” tukasnya.

Dalam hal pelayanan publik, Kabupaten Ketapang juga

menunjukan perubahan yang lebih baik. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

menjadi satu di antara OPD yang menunjukan kemajuannya. Hasil penilaian

KEMENPAN-RB  tahun 2018 mendapat nilai C,

namun di tahun 2019 meningkat menjadi B. Begitu pula Dinas Penanaman Modal

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang awal hanya mendapat nilai C-, di

tahun 2019 menigkat menjadi C.

“Tentu ini terus kita pacu agar ke depan hasil penilaian

pelayanan publik di Kabupaten Ketapang semakin baik,” tambahnya.

Di bidang Infrastruktur, Pemkab Ketapang terus berkomitmen

dalam peningkatan baik jalan maupun jembatan. Jika dirunut  dari tahun 2016 peningkatan jalan dan

jembatan juga mengalami kemajuan yang cukup siginifikan.

“Kondisi jalan kabupaten kondisi mantap tahun 2016 sebesar

19,80 persen, tahun 2017 sebesar 21,38 persen, tahun 2018 sebesar 22,65 persen

dan tahun 2019 meningkat tajam menjadi 37,10 persen, panjang jalan 3.239,090 kilometer

jalan dalam kondisi baik dan sedang pada tahun 2019 1.201,64 kilometer,”

paparnya.

Begitu pula dengan sarana air bersih, meski mengalami

penurunan pada tahun 2017 namun di tahun 2018 dan 2019 cendrung mengalami

peningkatan. Tak sampai di situ, pembangunan sarana dan prasarana rumah

sederhana sehat pada tahun 2018 telah dibangun sebanyak 122 unit rumah,

sementara di tahun 2019 dibangun sebanyak 120 unit rumah. Bantuan stimulan

perumahan swadaya tahun 2017 sebanyak 250 bantuan, tahun 2018 sebanyak 778

bantuan dan tahun 2019 sebanyak 200 bantuan.

Di bidang kesehatan, Pemkab Ketapang juga memberikan

perhatian tersendiri agar kesehatan masyarakat yang begitu luas di Kabupaten

Ketapang dapat terlindungi yakni dengan pembangunan dan renovasi Puskesmas

dengan standar nasional.

Tahun 2017 sebanyak empat Puskemas dibangun yakni di

Sukabangun, Sandai kendawangan dan Sungai Melayu rayak. Tahun 2018 tiga

puskemas yakni di Marau, Suka Mulya dan Sungai Awan. Tahun 2019 sebanyak empat

puskesmas yakni Puskesmas Kedondong, Simpang Dua, Air Upas dan Jelai Hulu. (Adi

LC)

Artikel Selanjutnya
Sensus Penduduk 2020, BPS Optimis seluruh warga Kalbar terdata
Senin, 17 Februari 2020
Artikel Sebelumnya
4 Tahun Pimpin Ketapang, Martin Rantan - Suprapto Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan
Senin, 17 Februari 2020

Berita terkait