Geng Sehat mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah budak cinta alias bucin, bukan? Bucin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang rela melakukan apapun demi pasangannya. Lantas, apa saja alasan seseorang bisa menjadi bucin? Dan apa sajakah ciri-ciri bucin?
Apa Itu Bucin alias Budak Cinta?
Sebelum mengenali ciri-ciri bucin alias budak cinta, Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu bucin. Dalam beberapa tahun ini, istilah bucin memang sering kali digunakan di kalangan milenial. Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal ini, GueSehat mewawancarai psikolog klinis sekaligus pakar hubungan Denrich Suryadi, M.Psi.
Nah, menurut Denrich, bucin alias budak cinta merupakan istilah awam yang merujuk pada kondisi seseorang yang sulit menyaring antara logika dan emosi dalam hubungan percintaan. “Sehingga terlihat seperti dimanfaatkan, bersedia melakukan apapun, hingga mau berkorban meski secara emosional menderita,” jelasnya.
Psikolog klinis sekaligus Dosen di Universitas Tarumanegara itu pun menambahkan, orang yang disebut ‘bucin’ ini akan melakukan apapun agar cintanya tercapai atau berlanjut, meskipun banyak hal yang harus dikorbankan, seperti waktu, tenaga, perasaan, materi, dan sebagainya.
“Menjadi bucin alias budak cinta sebenarnya hak dan kebebasan setiap orang. Namun, yang menjadi masalah ialah saat seseorang tidak sadar kalau ia terjebak dalam relasi yang tidak sehat karena secara emosional terikat dengan seseorang yang tidak memiliki perasaan dan komitmen yg sama, punya keinginan yang setara, atau bahkan memiliki niat yang kemungkinan kurang baik,” ungkap Denrich.
Baca juga: Jangan Terbuai Kata Cinta yang Manipulatif Ini!
Alasan Seseorang Jadi Bucin
Terlalu cinta dengan pasangan bukanlah ciri dari hubungan yang sehat dan bahkan bisa memiliki efek tersendiri. “Nah, seseorang yang ‘bucin’ cenderung menjadi lebih posesif, obsesif, terlalu berpusat pada pasangannya saja sehingga melupakan hal-hal lainnya yang penting dalam hidup, seperti keluarga, pekerjaan, jejaring teman, atau lingkungannya,” jelas Denrich.
Apabila relasi atau hubungan percintaan yang dijalin ternyata berakhir atau tak berjodoh, menurut Denrich, kondisi tersebut akan membuat orang yang ‘bucin’ semakin dalam jatuhnya atau merasakan patah hati yang berat karena duka mendalam, sedih berkepanjangan, lebih sulit menerima kenyataan atau bahkan move on.
Lantas, apa yang membuat seseorang bisa menjadi bucin atau budak cinta? “Ada berbagai hal yang membuat seseorang menjadi bucin, seperti pengalaman tidak menyenangkan dalam relasi pertemanan atau dengan pasangan, pengalaman dengan relasi orang tua yang serupa, seperti ayah terlalu mengagumi ibu sehingga ibu dominan, tidak menghargai suami (atau sebaliknya bagi sang ibu),” ujar Denrich.
Dengan demikian, anak menganggap seperti itulah relasi antara laki-laki dan perempuan yang ideal. “Faktor usia, pendidikan, sosial, ekonomi, atau bahkan budaya yang membuat seseorang merasa takut dan tidak mudah mendapatkan pasangan. Inilah juga yang bisa membuat seseorang menjadi bucin,” tambahnya.
Baca juga: Bahasa Cinta Berbeda dengan Pasangan? Coba Lakukan Ini!
Apa Saja Ciri-ciri Bucin alias Budak Cinta?
Setelah mengetahui alasan seseorang bisa menjadi bucin, sekarang saatnya Kamu mengenali ciri-ciri bucin alias budak cinta. Bucin merupakan gejala tidak sehat dalam hubungan karena adanya dependensi atau ketergantungan pada salah satu pasangan sehingga kebutuhan masing-masing akan sulit terpenuhi.
Berikut ciri-ciri bucin alias budak cinta menurut psikolog klinis sekaligus pakar hubungan Denrich Suyadi, M.Psi yang perlu Kamu ketahui!
- Memiliki rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah.
- Merasa tidak aman (insecure) dalam menjalin relasi sehingga cenderung menjaga hubungan secara berlebihan. “Ini terlihat dalam bentuk perilaku, seperti bersedia melakukan apapun atau berkorban apapun juga agar pasangannya tidak beralih atau memutuskan hubungan,” ujar Denrich.
- Merasa memiliki kekurangan dari segi fisik atau bahkan intelektual yang terkait dengan rasa percaya diri.
- Pernah mengalami kejadian atau trauma terhadap relasi yang negatif sehingga lebih mudah takut atau cemas jika ditinggalkan oleh pasangan.
- Tipe orang yang sulit menjalin hubungan baru dengan orang lain sehingga lingkup pergaulannya kecil, tidak memiliki banyak teman, dan cenderung membatasi diri.
Oleh karena itu, Denrich menyebut bahwa menjadi bucin tidaklah menunjukkan hubungan yang sehat. “Salah satunya akan sibuk untuk selalu memenuhi kebutuhan pasangannya. Kebutuhannya sendiri justru tidak terpenuhi. Padahal, relasi yang sehat adalah hubungan yang membuat masing-masing merasa bahagia, aman, nyaman dan tetap mampu mengembangkan diri secara positif,” tutupnya.
Baca juga: Posisi Seks Ideal Berdasarkan Bahasa yang Kamu Anut!
Meski menjadi bucin atau budak cinta merupakan hak dan kebebasan setiap orang, namun nyatanya hal tersebut menunjukkan hubungan atau relasi yang tidak sehat nih, Gengs. Dari ciri-ciri bucin di atas, apakah Kamu termasuk salah satunya?
Sumber
Wawancara dengan Psikolog Klinis dan Pakar Hubungan Denrich Suryadi, M.Psi.
Comment