Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 07 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Virus corona atau covid 19 selain mampu menyerang siapa saja bahkan menghilangkan nyawa, juga menyerang pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dalam hal perdagangan.
Mengingat banyaknya komoditas yang muncul dengan harga melejit. Kendati demikian, diketahui impor komoditas bahan pangan tetap akan dilakukan guna menekan dan menstabilkan harga.
“Kalau memang harus dilakukan impor dalam rangka menekan harga dan juga menstabilkan harga yah sesuai dengan kebutuhan, ya kita akan lakukan,” ucap Rosan Perkasa Roeslani Ketua Umum Kadin Indonesia saat diwawancarai usai menghadiri acara musyawarah provinsi Kadin VII Sulawesi Selatan 2020 di Hotel Gammara, Sabtu (7/3/2020).
“Sesuai kebutuhannya jangan berlebihan juga. Kalau berlebihan petani yang dirugikan,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, harus ada keseimbangan antara petani, kebutuhan impor, kestabilan harga, dan kesediaan pangan.
Dengan adanya virus corona, dia mengaku akan terus meningkatkan eskpor maupun impor dari luar negeri.
“Masih, kita masih terus meningkatkan ekspor dan impor meskipun dengan situasi seperti ini (merebaknya virus corona),” lanjutnya.
Ia menuturkan dengan merebaknya virus corona bukan menjadi ancaman untuk tidak mengimpor komoditas barang maupun bahan pangan melainkan dengan adanya virus corona pihaknya mampu melihat kebijakan apa yang harus diambil guna transaksi ekspor maupun impor agar bisa meningkat.
Diketahui, dampak virus corona pada perdagangan di Sulawesi Selatan mencapai angka hingga 30 persen. (qyswanty)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Virus corona atau covid 19 selain mampu menyerang siapa saja bahkan menghilangkan nyawa, juga menyerang pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dalam hal perdagangan.
Mengingat banyaknya komoditas yang muncul dengan harga melejit. Kendati demikian, diketahui impor komoditas bahan pangan tetap akan dilakukan guna menekan dan menstabilkan harga.
“Kalau memang harus dilakukan impor dalam rangka menekan harga dan juga menstabilkan harga yah sesuai dengan kebutuhan, ya kita akan lakukan,” ucap Rosan Perkasa Roeslani Ketua Umum Kadin Indonesia saat diwawancarai usai menghadiri acara musyawarah provinsi Kadin VII Sulawesi Selatan 2020 di Hotel Gammara, Sabtu (7/3/2020).
“Sesuai kebutuhannya jangan berlebihan juga. Kalau berlebihan petani yang dirugikan,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, harus ada keseimbangan antara petani, kebutuhan impor, kestabilan harga, dan kesediaan pangan.
Dengan adanya virus corona, dia mengaku akan terus meningkatkan eskpor maupun impor dari luar negeri.
“Masih, kita masih terus meningkatkan ekspor dan impor meskipun dengan situasi seperti ini (merebaknya virus corona),” lanjutnya.
Ia menuturkan dengan merebaknya virus corona bukan menjadi ancaman untuk tidak mengimpor komoditas barang maupun bahan pangan melainkan dengan adanya virus corona pihaknya mampu melihat kebijakan apa yang harus diambil guna transaksi ekspor maupun impor agar bisa meningkat.
Diketahui, dampak virus corona pada perdagangan di Sulawesi Selatan mencapai angka hingga 30 persen. (qyswanty)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini