Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 08 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo mengantongin 4 nama kandidat Kepala Badan Otorita Ibukota Baru salah satunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal ini mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Salah satunya mantan Wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sandiaga menilai, seharusnya pemerintah perlu mengevaluasi kinerja Ahok di Pertamina terlebih dahulu.Jabatan Komisaris Utama Pertamina yang diemban Ahok saat ini, menurut Sandi sangat penting bagi negara.
“Cek dulu nih bagaimana hasil rekam jejaknya setiap bulan di Pertamina,” kata Sandi di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Sebab, perlu ada pembenahan di sektor minyak dan gas (migas). Beberapa hal yang harus dilakukan seperti menghapus mafia migas, meningkatkan transparansi dan produksi, serta mengurangi impor guna meminimalkan defisit perdagangan.
Evaluasi seperti itu menurutnya lebih relevan untuk dilakukan pemerintah. “Daripada hanya membicarakan posisi-posisi yang terus-menerus berganti tanpa kembali pada esensi berbangsa bernegara, kita punya tugas utama,” katanya.
Meski begitu, masuknya Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya tidak ada komentar lah,” kata Sandi.
Hal berbeda disampaikan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Ia mendukung langkah Presiden Jokowi menunjuk Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Alasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai telah terbukti memimpin ibu kota. “Saya dukung 110%. Dia (Ahok) telah terbukti untuk mengawal Jakarta jauh lebih baik, ya intinya dia sudah teruji,” kata Faisal pada kesempatan yang berbeda, Jumat (6/3) lalu.
Jokowi memang telah mengantongi empat nama kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, salah satunya Ahok. Selain itu, ada nama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. Ada pula nama Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.
“Keempat ada Pak Azwar Anas (Bupati Banyuwangi),” kata Jokowi, beberapa waktu lalu. Kandidat yang terpilih akan memimpin proses pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.[ab]
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo mengantongin 4 nama kandidat Kepala Badan Otorita Ibukota Baru salah satunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal ini mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Salah satunya mantan Wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sandiaga menilai, seharusnya pemerintah perlu mengevaluasi kinerja Ahok di Pertamina terlebih dahulu.Jabatan Komisaris Utama Pertamina yang diemban Ahok saat ini, menurut Sandi sangat penting bagi negara.
“Cek dulu nih bagaimana hasil rekam jejaknya setiap bulan di Pertamina,” kata Sandi di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Sebab, perlu ada pembenahan di sektor minyak dan gas (migas). Beberapa hal yang harus dilakukan seperti menghapus mafia migas, meningkatkan transparansi dan produksi, serta mengurangi impor guna meminimalkan defisit perdagangan.
Evaluasi seperti itu menurutnya lebih relevan untuk dilakukan pemerintah. “Daripada hanya membicarakan posisi-posisi yang terus-menerus berganti tanpa kembali pada esensi berbangsa bernegara, kita punya tugas utama,” katanya.
Meski begitu, masuknya Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya tidak ada komentar lah,” kata Sandi.
Hal berbeda disampaikan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Ia mendukung langkah Presiden Jokowi menunjuk Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Alasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai telah terbukti memimpin ibu kota. “Saya dukung 110%. Dia (Ahok) telah terbukti untuk mengawal Jakarta jauh lebih baik, ya intinya dia sudah teruji,” kata Faisal pada kesempatan yang berbeda, Jumat (6/3) lalu.
Jokowi memang telah mengantongi empat nama kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, salah satunya Ahok. Selain itu, ada nama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. Ada pula nama Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.
“Keempat ada Pak Azwar Anas (Bupati Banyuwangi),” kata Jokowi, beberapa waktu lalu. Kandidat yang terpilih akan memimpin proses pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini