KalbarOnline.com – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa tawaran AS untuk membantu Iran dalam perangnya melawan virus corona adalah “salah satu kebohongan terbesar dalam sejarah”. Alasanya, dengan sanksi yang ada plus sanski terbaru Amerika, sangat menghambat akses Teheran terhadap pasokan medis.
Pada Senin, (23/3/2020) seperti dikutip PresTV, Rouhani menegaskan bahwa sanksi “tidak adil, ilegal dan teroris” Washington terhadap Iran serta kepatuhan negara-negara lain terhadap tekanan AS karena takut akan hukuman telah menciptakan banyak masalah bagi Iran.
Iran sedang berjuang melawan virus korona di bawah sanksi paling keras yang dijatuhkan AS setelah meninggalkan kesepakatan nuklir yang didukung PBB antara Teheran dan negara-negara besar dunia pada 2018.
Setelah meninggalkan kesepakatan nuklir yang penting itu, Washington mulai memaksa sekutu-sekutu Eropa dan negara-negara lain untuk mengikuti garis sanksi.
Akibatnya, Inggris, Prancis, dan Jerman menghentikan transaksi mereka dengan Republik Islam karena melanggar perjanjian nuklir yang mengharuskan penandatangan untuk melindungi Iran dari sanksi.
Rouhani mengatakan para pemimpin Amerika berbohong ketika mereka mengklaim bahwa ingin membantu Iran. Jelas Rouhani, AS hanya perlu mencabut sanksi terhadap Iran jika ingin membantu. “Maka kita bisa menangani wabah koronavirus,” tambahnya.
Para pejabat AS telah menolak untuk mencabut sanksi kejam yang menghambat upaya Iran untuk menahan virus corona. Mereka sebaliknya menyatakan kesiapan untuk membantu Iran, dengan Presiden Donald Trump mengatakan “yang harus mereka lakukan adalah bertanya”.
“Mereka lebih baik pergi dan menghilangkan hambatan dan tidak membahayakan negara, perusahaan, pembeli, importir dan eksportir. Bangsa kita dan pengusaha kita, dokter dan ilmuwan sendiri tahu betul apa yang harus dilakukan,” kata Rouhani.
Sementara itu, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menggambarkan AS “musuh paling jahat bagi bangsa Iran”. Dia mengatakan tawaran Amerika Serikat untuk membantu Iran memerangi wabah coronavirus itu aneh.
Rouhani mengatakan presiden AS “seperti seseorang yang telah memblokir jalan menuju sumur dan tidak mengizinkan siapa pun mendekati air bersih. “Dan malah mengangkat segelas air berlumpur dan berkata, ‘Saya datang untuk membantu dan saya tahu Anda haus,” katanya mengibaratkan kelakuan AS.
Iran dalam hal ini, menyalahkan AS karena kekurangan pasokab obat-obatan penting dan membuat hidup orang Iran sulit dengan sanksi yang dijatuhkan kepada negara tersebut.
“Kita tidak perlu segelas air berlumpur Amerika Serikat,” katanya, seraya menambahkan semua yang harus dilakukan orang Amerika adalah menghilangkan penghalang mereka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah kematian akibat virus korona telah meningkat menjadi 1.812 dan total infeksi menjadi 23.049 selama 24 jam terakhir. “Ada 127 kematian baru dan 1.411 infeksi baru sejak hari Minggu,” katanya.[asa]
Comment