APD Bantuan dari Cina Tertulis ‘Made In Indonesia’, Gubernur Jateng Kaget dan Bangga

KalbarOnline.com – Pemerintah pusat sudah mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) bantuan dari Cina ke sejumlah daerah. Di DKI Jakarta, ada 40 ribu APD diberikan. Sementara di Jawa Tengah, setidaknya 10 ribu APD diterima Gubernur Ganjar Pranowo.

Saat menerima APD berupa baju coverall itu, Ganjar nampak sumringah dan agak kaget. Itu karena tulisan ‘made In Indonesia’ alias buatan Indonesia tertera di produk tersebut. Baginya, itu hal menarik dan patut disyukuri. “Ini (APD) diambil dari China, ternyata ini Made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa, semoga ini jadi pembelajaran,” katanya, sembari menunjukan tulisan di salah satu produk tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ganjar bangga, produk bertuliskan aksara Korea itu diproduksi di Indonesia. Produk tersebut sedianya akan diekspor. Mengingat kebutuhan mendesak di dalam negeri, APD itu pun urung diekspor dan didistribusikan di dalam negeri oleh pemerintah pusat.

Baca Juga :  Legislator PDIP Kecam Oknum Penyebar Hoaks UU Ciptaker

“Dari Gugus Tugas kemarin langsung memerintahkan kepada Kodam dan membantu membawa ini. Terima kasih sudah membantu,” kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memperlihatkan salah satu paket bantuan APD dari pemerintah. Foto/dok/humas jateng

Diketahui, Jawa Tengah mendapat porsi 10 ribu APD. Bantuan itu tiba di Semarang, Senin (23/3/2020) malam dan langsung dibagikan ke 61 rumah sakit di Jawa Tengah yang menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Baca Juga :  Setelah Lurah Petamburan, Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Juga Positif Covid-19

“Dari semalam sudah, karena semua daftar rumah sakit sudah ada. Daftarnya sesuai kebutuhan dan kapasitasnya. Sekarang mulai diambil satu per satu. Mudah-mudahan hari ini sudah bisa mengambil semua,” kata Ganjar.

Ganjar pun membuka pintu selebar-lebarnya jika ada masyarakat yang hendak memberikan donasi, khususnya alat pelindung diri. Selain bantuan APD, menurut Ganjar, pemerintah pusat akan mendistribusikan rapid test. “Nanti kalau masyarakat mau bantu tidak apa-apa, langsung dikirim ke Dinkes atau kantor Pemprov,” katanya.[asa]

Comment