Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 26 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Kebiasaan masyarakat di Tanah Air untuk mudik saat libur Lebaran harus betul-betul diantisipasi di tengah wabah Corona (Covid-19) seperti sekarang. Migrasi penduduk dari kota ke desa atau sebaliknya, harus menjadi perhatian Pemerintah agar virus Corona tak menyebar ke mana-mana.
“Yang juga riskan dan berisiko adalah kebiasaan mudik saat Idul Fitri. Harus betul-betul diantisipasi. Saat ini dukungan ke RSUD di daerah menjadi penting karena penyebarannya semakin meluas,” kata Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa, melansir parlementaria, Kamis (26/3/2020).
Menangani penyebaran virus yang massif memang tidak mudah. Perlu kesadaran dan disiplin semua pihak. Keterlambatan menyadari bahwa akan terjadi bencana nasional seperti ini, menurut Ledia, salah satunya disebabkan alat pelindung diri dan masker yang berasal dari ekspor. Ketika masyarakat membutuhkan, ketersediaannya sangat terbatas.
“Tapi setidaknya Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus sepakat dengan sedikit memaksa agar warga bisa di rumah saja. Perusahaan-perusahaan swasta juga perlu ditegaskan untuk memberlakukan kerja dari rumah,” ujar legislator dapil Jabar I ini.
Ia menambahkan, tidak semua pekerja bisa bekerja dari rumah. Ada sektor-sektor tertentu yang tetap harus bekerja untuk menggerakkan ekonomi. Social distancing dan Working From Home (WFH) hendaknya tidak dipahami masyarakat sebagai liburan apalagi sampai pulang kampung.
Bila ada yang pulang kampung dalam jumlah besar, penularan bisa tak terkendali. Contohnya, sambung politisi PKS ini, adalah Yogyakarta dan Probolinggo. Kasus Corona di dua daerah tersebut dibawa oleh warganya dari Jakarta dan sekitarnya.[asa]
KalbarOnline.com – Kebiasaan masyarakat di Tanah Air untuk mudik saat libur Lebaran harus betul-betul diantisipasi di tengah wabah Corona (Covid-19) seperti sekarang. Migrasi penduduk dari kota ke desa atau sebaliknya, harus menjadi perhatian Pemerintah agar virus Corona tak menyebar ke mana-mana.
“Yang juga riskan dan berisiko adalah kebiasaan mudik saat Idul Fitri. Harus betul-betul diantisipasi. Saat ini dukungan ke RSUD di daerah menjadi penting karena penyebarannya semakin meluas,” kata Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa, melansir parlementaria, Kamis (26/3/2020).
Menangani penyebaran virus yang massif memang tidak mudah. Perlu kesadaran dan disiplin semua pihak. Keterlambatan menyadari bahwa akan terjadi bencana nasional seperti ini, menurut Ledia, salah satunya disebabkan alat pelindung diri dan masker yang berasal dari ekspor. Ketika masyarakat membutuhkan, ketersediaannya sangat terbatas.
“Tapi setidaknya Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus sepakat dengan sedikit memaksa agar warga bisa di rumah saja. Perusahaan-perusahaan swasta juga perlu ditegaskan untuk memberlakukan kerja dari rumah,” ujar legislator dapil Jabar I ini.
Ia menambahkan, tidak semua pekerja bisa bekerja dari rumah. Ada sektor-sektor tertentu yang tetap harus bekerja untuk menggerakkan ekonomi. Social distancing dan Working From Home (WFH) hendaknya tidak dipahami masyarakat sebagai liburan apalagi sampai pulang kampung.
Bila ada yang pulang kampung dalam jumlah besar, penularan bisa tak terkendali. Contohnya, sambung politisi PKS ini, adalah Yogyakarta dan Probolinggo. Kasus Corona di dua daerah tersebut dibawa oleh warganya dari Jakarta dan sekitarnya.[asa]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini