Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 27 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Penyebaran virus Corona di Indonesia telah menjadikan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata terimbas. Dibutuhkan terobosan kebijakan untuk mengatasi stagnasi di sektor ini.
Pegiat ekonomi kreatif dan musisi Anang Hermansyah meminta pemerintah untuk melakukan terobosan untuk mengatasi stagnasi di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia imbas wabah Corona.
“Kafe, rumah karaoke dan tempat pertunjukan tutup. Banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya di sektor ini. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membuat terobosan mengatasi masalah ini,” kata Anang di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Musisi asal Jember ini menambahkan banyak pekerja seni khususnya yang beraktivitas di cafe menjadi pihak yang terdampak imbas wabah Corona ini. Mereka, kata Anang, menggantungkan hidupnya melalui pertunjukan di cafe-cafe.
“Belum lagi, tidak sedikit dari mereka yang masih menyicil pembelian alat musiknya. Ini kenyataan yang diterima pekerja seni, sama seperti profesi lainnya yang juga terimbas wabah Corona,” ujarnya.
Kaitan hal tersebut, Anang yang juga Penasehat Ferderasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk dapat melakukan inovasi di tengah situasi yang serba sulit ini agar pekerja yang berada di ekosistem sektor pariwisata dan ekraf ini dapat bertahan di situasi seperti saat ini. “Perlu ada rumusan dan formulasi agar pelaku di sektor pariwisata dan ekraf ini dapat terbantu,” jelasnya.
Di bagian lain, anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 ini menyebutkan seandainya sistem big data mengenai lagu yang terkait dengan enarikan hak cipta dan royalti pencipta dan penyanyi lagu telah terbentuk, maka dampak wabah Corona ini dapat diminimalisir.
“Karena kalau big data sudah terbentuk dengan baik, maka akan jelas dan transparan pembagian royalti yang diterima penyanyi dan pencipta lagu. Semoga situasi saat ini menjadi pemantik untuk segera dibentuk sistem big data musik Indonesia,” imbuhnya.[asa]
KalbarOnline.com – Penyebaran virus Corona di Indonesia telah menjadikan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata terimbas. Dibutuhkan terobosan kebijakan untuk mengatasi stagnasi di sektor ini.
Pegiat ekonomi kreatif dan musisi Anang Hermansyah meminta pemerintah untuk melakukan terobosan untuk mengatasi stagnasi di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia imbas wabah Corona.
“Kafe, rumah karaoke dan tempat pertunjukan tutup. Banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya di sektor ini. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membuat terobosan mengatasi masalah ini,” kata Anang di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Musisi asal Jember ini menambahkan banyak pekerja seni khususnya yang beraktivitas di cafe menjadi pihak yang terdampak imbas wabah Corona ini. Mereka, kata Anang, menggantungkan hidupnya melalui pertunjukan di cafe-cafe.
“Belum lagi, tidak sedikit dari mereka yang masih menyicil pembelian alat musiknya. Ini kenyataan yang diterima pekerja seni, sama seperti profesi lainnya yang juga terimbas wabah Corona,” ujarnya.
Kaitan hal tersebut, Anang yang juga Penasehat Ferderasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk dapat melakukan inovasi di tengah situasi yang serba sulit ini agar pekerja yang berada di ekosistem sektor pariwisata dan ekraf ini dapat bertahan di situasi seperti saat ini. “Perlu ada rumusan dan formulasi agar pelaku di sektor pariwisata dan ekraf ini dapat terbantu,” jelasnya.
Di bagian lain, anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 ini menyebutkan seandainya sistem big data mengenai lagu yang terkait dengan enarikan hak cipta dan royalti pencipta dan penyanyi lagu telah terbentuk, maka dampak wabah Corona ini dapat diminimalisir.
“Karena kalau big data sudah terbentuk dengan baik, maka akan jelas dan transparan pembagian royalti yang diterima penyanyi dan pencipta lagu. Semoga situasi saat ini menjadi pemantik untuk segera dibentuk sistem big data musik Indonesia,” imbuhnya.[asa]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini