KalbarOnline.com – Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi negara yang paling banyak jumlah kasus positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Dan New York menjadi episentrum dengan kasus positif Covid-19 mencapai lebih dari 50.000, atau setengah dari jumlah kasus di negeri tersebut.
Melihat hal itu, Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan seluruh negara bagian New York itu untuk dikarantina. Bukan hanya New York, Trump pun tak menutup kemungkinan karantina wilayah tetangga negara bagian itu yakni New Jersey, dan Connecticut.
“Mereka mengalami masalah di Florida. Banyak warga New York tumbang. Kami tidak menginginkan itu,” kata Trump kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Ahad (29/03/2020).
Trump mengatakan, Lockdown New York hanya akan berlaku untuk orang yang meninggalkan wilayah tersebut. “Itu tidak akan mencakup sopir truk yang melakukan pengiriman atau mengemudi melalui daerah itu,” jelasnya.
Akan tetapi, terpisah, Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengaku tak tahu dengan rencana Trump tersebut.
Meskipun Trump tampaknya memilih untuk tidak memaksakan pos pemeriksaan di jalan raya dan bandara yang mengarah ke New York, beberapa negara telah memberlakukan batasan mereka sendiri.
Warga New York yang tiba di Florida dan Rhode Island akan menghadapi perintah untuk mengisolasi diri jika mereka berniat untuk tinggal. Dan Gubernur Pennsylvania dan Virginia Barat telah meminta para warga New York yang berkunjung untuk secara sukarela melakukan karantina sendiri.
Saat berita ini diturunkan, dilansir dari laman worldmeters.info pada Ahad (29/3/2020) di AS tercatat 123.750 kasus positif covid-19. Jumlah tersebut, menjadi jumlah kasus positif terbanyak di dunia saat ini.
Namun, untuk jumlah kematian, AS masih berada di peringkat lima dunia. Peringkat pertama hingga empat berturut-turut adalah: Italia (10.023), Spanyol (5.982), dan Prancis (2.517). Sementara jumlah kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 2.231 kasus. [rif]
Comment