KalbarOnline.com – Fenomena lainnya yang sedang ramai diperbincangkan atas penyebaran Corona, setelah aksi borong masker dan kebutuhan bahan pokok, kondom pun mulai langka di beberapa negara.
Seperti di Singapura dan Australia, warga di dua negara tersebut, beramai-ramai membelinya. Bukan untuk dipergunakan sesuai fungsinya, tapi untuk melindungi jemari tangan saat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Langkanya kondom itu ramai diperbincangkan di media sosial di dua negara tersebut. Awalnya warganet dibuat bingung kenapa barang tersebut langka.
Kebingungan mulai terjawab, saat warganet lainnya memberikan jawaban. Dimana, saat ini kondom menjadi benda untuk melindungi diri dari serangan Corona.
Dari foto yang beredar, foto terkait kondom yang dipakai di jemari tangan pun menjadi viral. Dimana, beberapa foto memperlihatkan, kondom dipakai untuk melindungi jari dari virus dan bakteri saat memencet tombol lift.
Kepanikan warga dunia atas corona, satu sisi memang telah membuat mereka lebih protektif menjaga dirinya. Misalnya, dengan melindungi jari dengan kondom seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Namun kelangkaan kondom tidak hanya disebabkan ‘alih fungsi’ alat tersebut. Pasokan kondom secara global diprediksi makin menipis karena produsen kondom terbesar di dunia di Malaysia terdampak imbas karantina wilayah atau lockdown.
Hal ini karena Karex Bhd yang merupakan produsen kondom terbesar dengan produksi satu dari lima kondom di dunia memutuskan untuk menghentikan sementara operasional tiga pabriknya di Malaysia selama lebih dari satu minggu.
Saat ini terjadi kekurangan stok 100 juta kondom yang biasa dipasarkan secara global oleh brand seperti Durex yang memasok lembaga-lembaga kesehatan seperti NHS dan UN Population Fund.
Pabrik Karex berhenti operasi setelah pemerintah Malaysia menerapkan lockdown untuk menekan penyebaran Covid-19. Perusahaan telah diberikan izin untuk kembali berproduksi pada Jumat (27/3/2020), namun terbatas dengan tenaga kerja maksimal 50 persen.
CEO Karex, Goh Miah Kat mengatakan, perusahaan berupaya semaksimal mungkin memenuhi permintaan dengan keterbatasan yang ada.
“Kita akan melihat kelangkaan kondom di mana-mana, yang tentu saja menakutkan,” kata Goh dikutip dari Reuters, Sabtu (28/3/2020).
Dia memprediksi, kelangkaan pasokan ini tidak hanya terjadi dalam hitungan dua minggu atau sebulan, melainkan bisa berbulan-bulan jika keadaan tak membaik.
“Kabar baiknya permintaan kondom masih sangat besar karena suka tidak suka, kondom tetap penting. Saat ini, banyak orang yang tidak berencana memiliki anak. Tidak saat ini, di tengah ketidakpastian yang tinggi,” kata Goh. [rif]
Comment