Usia 3 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak tidur sendiri. Namun, tentunya tidak mudah mengajarkan dan membiasakan si Kecil untuk mulai tidur sendiri. Maka dari itu, Mums perlu tahu tentang sleep training untuk anak.
Sleep training untuk anak adalah cara memperkenalkan dan membiasakan anak untuk mulai tidur sendiri. Bagaimana sleep training untuk anak yang tepat? Baca penjelasannya di bawah ini ya, Mums!
Baca juga: Mums, Inilah Penyebab Anak Tidak Percaya Diri!
Tips Sleep Training untuk Anak
Berikut 6 tips sleep training untuk anak yang bisa Mums coba aplikasikan!
1. Buat Suasana Kamar Anak Senyaman Mungkin
Sebelum mengajarkan anak untuk tidur sendiri, pastikan kamarnya nyaman untuk ditiduri. Ini bagian penting dari sleep training untuk anak. Pasalnya, suasana yang menenangkan juga akan memberikan ketenangan bagi si Kecil, serta mencegah rasa takut di malam hari dan mendorongnya untuk bisa tidur lebih cepat.
Setiap anak punya selera yang berbeda-beda. Ada anak yang suka tidur dalam cahaya redup, ada pula yang lebih nyaman jika lampunya dimatikan total. Saat memperkenalkan konsep tidur sendiri kepada anak, lakukan beberapa percobaan untuk mencari tahu suasana kamar seperti apa yang membuatnya rileks dan nyaman.
2. Jelaskan dengan Perlahan
Jelaskan kepada si Kecil tentang perubahan kebiasaan tidur yang akan dijalaninya. Bicaralah secara perlahan, misalnya, “Selama ini Adik tidur sama Papa dan Mama, sekarang Adik coba tidur sendiri di kamar Adik, yuk.”
Dengarkan dan pahami perasaan anak setelah Mums memintanya untuk tidur sendiri. Kalau anak merasa takut, maka Mums harus memahaminya. Sebagai contoh, Mums bisa bilang, “Mama tahu Adik takut, tapi Mama yakin Adik bisa mencobanya.”
Tunjukkan empati jika si Kecil protes. Ini penting dalam proses sleep training untuk anak. Mums harus bisa meyakinkan si Kecil untuk mulai tidur sendiri, tetapi tetap memahami apa yang ia rasakan.
3. Jangan Langsung Memaksa Anak untuk Tidur Sendiri
Kalau anak sama sekali belum pernah mencoba tidur sendiri, maka ia akan membutuhkan masa transisi hingga benar-benar terbiasa melakukannya. Buatlah perencanaan yang bisa membantunya untuk semakin mandiri secara perlahan.
Sebagai contoh, Mums masih membiarkan si Kecil untuk tidur di kamar Mums dan Dads, tetapi menggunakan tempat tidurnya sendiri yang terpisah. Mums bisa juga menemani si Kecil tidur di kamarnya sampai ia merasa lebih nyaman. Kemudian, secara bertahap, si Kecil akan bisa mulai tidur sendiri di kamarnya.
Baca juga: Mums, Ini Dosis Parasetamol yang Tepat untuk Anak!
4. Membuat Rutinitas Waktu Tidur yang Baik
Rutinitas tidur yang sehat akan membantu anak merasa nyaman dan lebih cepat tidur. Contoh rutinitas yang dilakukan menjelang waktu tidur ialah mandi air hangat, membacakan anak buku cerita, atau memeluk sambil bersenandung hingga ia tertidur. Jika si Kecil sudah tertidur, Mums bisa meninggalkannya sendiri di kamarnya. Ini termasuk salah satu sleep training untuk anak yang paling banyak dilakukan orang tua.
5. Konsisten dan Disiplin
Banyak orang tua yang malas menidurkan sang Buah Hati di kamar tidurnya sendiri jika di tengah malam ia masuk ke kamar orang tuanya. Kalau Mums mau si Kecil cepat terbiasa untuk tidur sendiri di kamarnya, maka Mums harus konsisten dan disiplin setiap hari. Sikap konsisten dan disiplin adalah bagian penting dari kesuksesan sleep training untuk anak.
6. Berikan Imbalan
Salah satu tips sleep training untuk anak adalah memberikan imbalan setiap kali si Kecil tidur sendiri di kamarnya. Hal ini akan memotivasinya untuk terbiasa tidur sendiri. Misalnya, katakan kepada si Kecil jika ia tidur sendiri di kamarnya malam ini, maka Mums akan membuatkan makanan favoritnya besok. (AS)
Baca juga: Mums, Inilah Cara agar Anak Mau Menerima Kekalahan!
Referensi
Very Well Family. How to Get Your Kid to Sleep in Their Own Bed. Januari 2020.
Comment