Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 05 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Hadi Pranoto akhirnya mengaku bahwa dirinya memang bukan dokter atau profesor seperti yang disebutkan dalam video YouTube Channel milik musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji pada 31 Juli lalu. Gelar itu, menurut Hadi, bukan dirinya yang mengumumkan melainkan diberikan oleh orang lain. Salah satunya adalah Anji.
Pada video yang sudah dihapus oleh YouTube tersebut, tertulis gelar Profesor pada nama Hadi Pranoto. Hadi juga disebut sebagai Ahli Mikrobiologi Klinik. Belakangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan bahwa tak ada nama Hadi baik pada database IDI ataupun sebagai ilmuwan. Hadi pun menanggapi ketus.
“Memang orang akan butuhkan titel (gelar). Kalau di Indonesia itu selalu kalau bicara butuh titel. Kan sudah banyak profesor-profesor. Kami kan tak bicara itu, tapi bagaimana bisa mengatasi situasi emergency ini dengan baik,” kata Hadi kepada KalbarOnline.com, Selasa (4/8).
Sedangkan soal sebutan profesor atau dokter untuknya, hanya bersifat untuk mengagumi dan mengapresiasi temuannya. Hadi menyebutnya panggilan kesayangan. Dan Anji, juga turut ikut memberikan gelar tersebut.
“Iya benar panggilan kesayangan. Itu sebagai bentuk kecintaan mas Anji pada saya. Kagumnya mas Anji. Kadang sebut saya adalah profesor atau dokter. Padahal itu bukan permasalahan yang sebenarnya harusnya,” jelasnya.
“Mas Anji yang sebut saya profesor atau dokter. Dalam video itu jelas saya tak men-declare,” katanya.
Hadi enggan berbicara dia lulusan dari mana atau apa latar belakangnya. Dia menegaskan bahwa dirinya adalah ketua tim riset obat Covid-19 berupa cairan antibodi dari herbal, dan enggan menyebutkan siapa saja anggotanya.
“Saya tidak perlu bilang dari mana, lulusan dari mana. Saya bicara sebagai ketua tim riset untuk menyembuhkan masyarakat,” tandasnya.
KalbarOnline.com – Hadi Pranoto akhirnya mengaku bahwa dirinya memang bukan dokter atau profesor seperti yang disebutkan dalam video YouTube Channel milik musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji pada 31 Juli lalu. Gelar itu, menurut Hadi, bukan dirinya yang mengumumkan melainkan diberikan oleh orang lain. Salah satunya adalah Anji.
Pada video yang sudah dihapus oleh YouTube tersebut, tertulis gelar Profesor pada nama Hadi Pranoto. Hadi juga disebut sebagai Ahli Mikrobiologi Klinik. Belakangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan bahwa tak ada nama Hadi baik pada database IDI ataupun sebagai ilmuwan. Hadi pun menanggapi ketus.
“Memang orang akan butuhkan titel (gelar). Kalau di Indonesia itu selalu kalau bicara butuh titel. Kan sudah banyak profesor-profesor. Kami kan tak bicara itu, tapi bagaimana bisa mengatasi situasi emergency ini dengan baik,” kata Hadi kepada KalbarOnline.com, Selasa (4/8).
Sedangkan soal sebutan profesor atau dokter untuknya, hanya bersifat untuk mengagumi dan mengapresiasi temuannya. Hadi menyebutnya panggilan kesayangan. Dan Anji, juga turut ikut memberikan gelar tersebut.
“Iya benar panggilan kesayangan. Itu sebagai bentuk kecintaan mas Anji pada saya. Kagumnya mas Anji. Kadang sebut saya adalah profesor atau dokter. Padahal itu bukan permasalahan yang sebenarnya harusnya,” jelasnya.
“Mas Anji yang sebut saya profesor atau dokter. Dalam video itu jelas saya tak men-declare,” katanya.
Hadi enggan berbicara dia lulusan dari mana atau apa latar belakangnya. Dia menegaskan bahwa dirinya adalah ketua tim riset obat Covid-19 berupa cairan antibodi dari herbal, dan enggan menyebutkan siapa saja anggotanya.
“Saya tidak perlu bilang dari mana, lulusan dari mana. Saya bicara sebagai ketua tim riset untuk menyembuhkan masyarakat,” tandasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini