Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 05 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Sebuah ledakan besar telah menghantam ibu kota Lebanon, Beirut, menjelang putusan dalam persidangan atas pembunuhan mantan PM Rafik Hariri. Pembunuhan itu sendiri terjadi pada 2005. Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota. Video yang viral di media sosial menunjukkan kerusakan yang parah.
Seperti diketahui, pengadilan PBB akan mengeluarkan putusannya dalam persidangan terhadap empat pelaku pembunuhan terhadap Hariri dengan bom mobil. Dilansir dari BBC, Rabu (5/8), keempatnya adalah anggota kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Pelaku tetap konsisten menyangkal peran apa pun dalam kematian Hariri. Mereka diadili secara in absentia dan putusannya akan dikeluarkan pada Jumat (7/8).
Kemungkinan ledakan kedua saat itu dilaporkan di kediaman Hariri. Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan, mengungkap banyak korban cedera dan kerusakan parah.
Mengingat Peristiwa Hariri
Pada pagi hari tanggal 14 Februari 2005, Rafik Hariri saat itu menjabat sebagai anggota parlemen. Dia bersekutu dengan oposisi di parlemen. Saat melakukan perjalanan dengan iring-iringan, bom mobil meledak.
Hariri telah menjadi salah satu politisi Sunni paling terkenal di Lebanon dan pada saat kematiannya, bergabung dengan seruan agar Syria menarik pasukan yang telah berada di Lebanon sejak 1976 setelah dimulainya perang saudara.
Pembunuhan itu membawa puluhan ribu demonstran ke jalan-jalan sebagai protes terhadap pemerintah pro-Syria.
Dalam dua minggu pemerintah mengundurkan diri dan beberapa minggu setelah itu, Syria menarik pasukannya.
Setelah mengumpulkan bukti, PBB dan Lebanon membentuk Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) di Den Haag pada tahun 2007 untuk menyelidiki pemboman, dan akhirnya menuduh keempat tersangka dengan terorisme, pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Orang kelima yang terkait dengan serangan itu, komandan militer Hizbullah Mustafa Amine Badreddine, terbunuh di Syria pada 2016. Pendukung Hizbullah telah menolak persidangan, menunjukkan bahwa proses STL tidak netral secara politik.
KalbarOnline.com – Sebuah ledakan besar telah menghantam ibu kota Lebanon, Beirut, menjelang putusan dalam persidangan atas pembunuhan mantan PM Rafik Hariri. Pembunuhan itu sendiri terjadi pada 2005. Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota. Video yang viral di media sosial menunjukkan kerusakan yang parah.
Seperti diketahui, pengadilan PBB akan mengeluarkan putusannya dalam persidangan terhadap empat pelaku pembunuhan terhadap Hariri dengan bom mobil. Dilansir dari BBC, Rabu (5/8), keempatnya adalah anggota kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Pelaku tetap konsisten menyangkal peran apa pun dalam kematian Hariri. Mereka diadili secara in absentia dan putusannya akan dikeluarkan pada Jumat (7/8).
Kemungkinan ledakan kedua saat itu dilaporkan di kediaman Hariri. Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan, mengungkap banyak korban cedera dan kerusakan parah.
Mengingat Peristiwa Hariri
Pada pagi hari tanggal 14 Februari 2005, Rafik Hariri saat itu menjabat sebagai anggota parlemen. Dia bersekutu dengan oposisi di parlemen. Saat melakukan perjalanan dengan iring-iringan, bom mobil meledak.
Hariri telah menjadi salah satu politisi Sunni paling terkenal di Lebanon dan pada saat kematiannya, bergabung dengan seruan agar Syria menarik pasukan yang telah berada di Lebanon sejak 1976 setelah dimulainya perang saudara.
Pembunuhan itu membawa puluhan ribu demonstran ke jalan-jalan sebagai protes terhadap pemerintah pro-Syria.
Dalam dua minggu pemerintah mengundurkan diri dan beberapa minggu setelah itu, Syria menarik pasukannya.
Setelah mengumpulkan bukti, PBB dan Lebanon membentuk Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) di Den Haag pada tahun 2007 untuk menyelidiki pemboman, dan akhirnya menuduh keempat tersangka dengan terorisme, pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Orang kelima yang terkait dengan serangan itu, komandan militer Hizbullah Mustafa Amine Badreddine, terbunuh di Syria pada 2016. Pendukung Hizbullah telah menolak persidangan, menunjukkan bahwa proses STL tidak netral secara politik.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini