Kisah Konflik Meghan Markle Diungkap Lewat Buku, Kate Middleton Sedih

KalbarOnline.com – Perseteruan antara dua ipar kerajaan Inggris, Kate Middleton dan Meghan Markle semakin terungkap. Konflik tersebut diduga menjadi salah satu pemicu mundurnya Meghan Markle dan Pangeran Harry dari kerajaan Inggris. Sebentar lagi, kisah Meghan Markle akan diungkap lewat buku.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dilansir dari Mirror, Kamis (6/8), mendengar hal itu, respons Kate Middleton dikatakan ‘sangat sedih’ atas buku Meghan Markle yang menceritakan semuanya. Duke dan Duchess of Sussex Meghan Markle akan merilis biografi berjudul ‘Finding Freedom’ minggu depan, yang merinci alasan kepergian pasangan itu dari keluarga kerajaan.

Ditulis oleh jurnalis Omid Scobie dan Carolyn Durand, buku itu memberi imej pasangan Pangeran William dan Kate Middleton yang sombong dan dingin, karena tak cocok dengan Meghan Markle sejak awal. William dan Kate sejak awal tidak begitu setuju dengan Meghan Markle.

Baca Juga :  Paspor Baru Taiwan Tanpa Tulisan Republic of China di Sampul

“Jangan terburu-buru menikah. Luangkan waktu lebih lama untuk mengenal gadis ini,” kata William saat itu ketika Harry memutuskan akan menikahi Meghan Markle.

Pakar kerajaan Duncan Larcombe setuju William dan Kate akan sulit tidur jika buku itu nantinya terbit. Dan tidak diragukan lagi Kate akan tersakiti oleh komentar-komentarnya.

Para penulis Finding Freedom, sebelum dirilis pada 11 Agustus, mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan lebih dari 100 sumber, termasuk teman dekat Harry dan Meghan, pembantu kerajaan dan staf istana. Kedua pasangan itu bahkan hampir tidak berbicara di layanan Persemakmuran pada bulan Maret lalu.

Baca Juga :  Meghan Markle dan Harry Dilaporkan Pindah ke Malibu Setelah Tinggalkan California

“Meskipun Meghan mencoba melakukan kontak mata dengan Kate, Kate hampir tidak melihatnya (Meghan) saat itu,” kata sumber.

Sementara itu, seorang juru bicara Meghan dan Harry mengatakan mereka tidak diwawancarai dan tidak berkontribusi untuk buku tersebut. Sedangkan Istana Kensington menolak berkomentar.

Comment