Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 18 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Desainer terkenal di balik gaun pengantin Meghan Markle dan Kate Middleton jatuh miskin. Chloe Savage, yang mengerjakan bordir pada gaun pengantin menantu kerajaan Inggris itu kini berjuang untuk memberi makan keluarganya di tengah pandemi Covid-19.
Bukan hanya itu, saat inu dia menghadapi tantangan menjadi tunawisma. Anaknya juga nyaris kelaparan karena menghemat makanan. Bahkan karena situasi ini, anaknya mengalami tekanan mental.
“Situasinya mengerikan sekali,” Chloe mengungkapkan kepada PEOPLE dari rumahnya di Desa Warmley di pinggiran Bristol, Inggris.
“Anak perempuan saya yang berusia 14 tahun melewatkan makan untuk menghemat biaya,” tambahnya.
“Stres semakin menimpanya dan dia juga melukai diri sendiri. Jadi, dia sekarang pergi ke Layanan Kesehatan Mental Anak (CAMHS) untuk mendapatkan bantuan,” kata
Chloe menjelaskan kini dirinya hampir menjadi tunawisma karena akan menjual rumahnya. Pada awal pandemi bulan Januari dan Februari, kata dia, banyak kontrak internasional ditunda.
“Pekerjaan menghilang begitu saja. Orang-orang dengan sangat cepat mengatakan bahwa mereka harus menunda proyek,” lanjutnya.
“Saya putus asa,” tambahnya.
Dia kemudian menutup studionya Chloe Savage Embroidery dan memberhentikan murid-muridnya. Dia telah mengajukan permohonan kesejahteraan versi Inggris empat kali tapi ditolak.
Dengan sedikit uang yang masuk, Chloe bahkan menjual peralatan bordir kesayangannya hanya untuk makan. Dia pun mengubah garasi menjadi ruang kerja baru dan menjual barang vintage kesayangan ayahnya yakni mobil Morris Minor agar bertahan hidup.
KalbarOnline.com – Desainer terkenal di balik gaun pengantin Meghan Markle dan Kate Middleton jatuh miskin. Chloe Savage, yang mengerjakan bordir pada gaun pengantin menantu kerajaan Inggris itu kini berjuang untuk memberi makan keluarganya di tengah pandemi Covid-19.
Bukan hanya itu, saat inu dia menghadapi tantangan menjadi tunawisma. Anaknya juga nyaris kelaparan karena menghemat makanan. Bahkan karena situasi ini, anaknya mengalami tekanan mental.
“Situasinya mengerikan sekali,” Chloe mengungkapkan kepada PEOPLE dari rumahnya di Desa Warmley di pinggiran Bristol, Inggris.
“Anak perempuan saya yang berusia 14 tahun melewatkan makan untuk menghemat biaya,” tambahnya.
“Stres semakin menimpanya dan dia juga melukai diri sendiri. Jadi, dia sekarang pergi ke Layanan Kesehatan Mental Anak (CAMHS) untuk mendapatkan bantuan,” kata
Chloe menjelaskan kini dirinya hampir menjadi tunawisma karena akan menjual rumahnya. Pada awal pandemi bulan Januari dan Februari, kata dia, banyak kontrak internasional ditunda.
“Pekerjaan menghilang begitu saja. Orang-orang dengan sangat cepat mengatakan bahwa mereka harus menunda proyek,” lanjutnya.
“Saya putus asa,” tambahnya.
Dia kemudian menutup studionya Chloe Savage Embroidery dan memberhentikan murid-muridnya. Dia telah mengajukan permohonan kesejahteraan versi Inggris empat kali tapi ditolak.
Dengan sedikit uang yang masuk, Chloe bahkan menjual peralatan bordir kesayangannya hanya untuk makan. Dia pun mengubah garasi menjadi ruang kerja baru dan menjual barang vintage kesayangan ayahnya yakni mobil Morris Minor agar bertahan hidup.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini