Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 10 Agustus 2020 |
Jenis lemak yang paling berbahaya adalah lemak di perut karena menetap di sekitar organ tubuh. Itu berarti, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit serius lainnya. Terlepas dari apa yang Kamu makan, ada banyak kebiasaan lain yang meningkatkan peluang mengembangkan lemak perut atau mencegah Kamu kehilangan lemak tersebut.
Ilmuwan mengatakan bahwa, seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih lebar, berisiko tinggi terhadap kematian. Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) mengungkapkan bahwa kebiasaan buruk dapat menyebabkan Kamu memiliki perut buncit dan berlemak. Semuanya terjadi karena kebiasaan buruk yang dilakukan terus menerus.
So, inilah 5 kebiasaan buruk penyebab perut buncit dan berlemak:
Berdasarkan penelitian, seseorang yang tidak bisa menjauh dari media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, cenderung menambah berat badan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Health Blog menemukan bahwa orang yang memiliki teman obesitas, berpeluang 57 persen menjadi gemuk dibandingkan mereka yang tidak memiliki teman obesitas.
Apalagi, jika Kamu gemar membuka media sosial di tempat tidur. Penelitian yang dilakukan oleh Lighting Research Center di Rensselaer Polytechnic Institute menemukan bahwa cahaya yang dipancarkan gadget menekan produksi melatonin di otak. Padahal, melatonin merupakan hormon tidur utama bagi tubuh. Jadi, ketika tubuh tidak cukup memproduksi melatonin, Kamu dapat menderita komplikasi tidur.
Minuman bersoda mengandung gula dan itulah alasan mengapa minuman bersoda bisa meningkatkan berat badan. Bahkan, konsumsi soda dikaitkan dengan obesitas. Satu kaleng soda memiliki sekitar 10 sendok teh gula. Selain itu, minuman bersoda bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Minuman diet soda pun mengandung bahaya dan efek sampingnya sendiri.
Peneliti di University of Texas Health Science Center memantau 475 orang dewasa selama 10 tahun dan menemukan bahwa mereka yang gemar minum diet soda mengalami peningkatan 70 persen lingkar pinggang. Dan, peserta yang minum lebih dari dua gelas diet soda mengalami peningkatan lingkar pinggang hingga 500 persen.
Menurut peneliti di Wake Forest, pelaku diet yang tidur lima jam atau kurang, memiliki lemak perut 2,5 kali lebih banyak daripada mereka yang tidur lebih dari 8 jam setiap hari. Biasakan untuk tidur 6 hingga 7 jam setiap malam untuk mengendalikan berat badan dan lemak di perut. The National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa untuk tidur selama 7 hingga 8 jam.
Kebanyakan orang menghabiskan 7 hingga 10 jam untuk duduk. Itu berarti, kita menghabiskan sebagian besar waktu yang dimiliki setiap hari untuk duduk. Padahal, tubuh tidak dirancang untuk tingkat ketidakatifan ini.
“Manusia harus terlibat aktif. Salah satu cara untuk membakar lebih banyak kalori setiap hari dengan berdiri lebih banyak dan duduk lebih sedikit,” kata Lisa Jubilee, MS, CDN, ahli gizi.
Penelitian di Inggris menemukan bahwa, berdiri di tempat kerja membakar 50 kalori lebih banyak setiap jam daripada duduk. Jika Kamu berdiri hanya tiga jam setiap hari, dalam satu tahun Kamu akan mengeluarkan lebih dari 30.000 kalori yang setara 3,6 kilogram lemak.
Dibutuhkan waktu 20 menit bagi perut untuk memberitahu otak bahwa Kamu sudah cukup makan. Studi di Journal of American Dietetic Associaton menemukan bahwa, mereka yang makan dengan lambat mengonsumsi 66 kalori lebih sedikit per makanan dibandingkan mereka yang makan dengan cepat. Jika Kamu bisa melakukannya di setiap kali makan, itu berarti Kamu akan kehilangan sekitar 9 kilogram lemak di perut setiap tahunnya.
Referensi:
Timesofindia. Weight Loss: 8 Worst Habits That Are Making You Gain Belly Fat
Eat This, Not That! 40 Bad Habits That Give You Belly Fat
Jenis lemak yang paling berbahaya adalah lemak di perut karena menetap di sekitar organ tubuh. Itu berarti, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit serius lainnya. Terlepas dari apa yang Kamu makan, ada banyak kebiasaan lain yang meningkatkan peluang mengembangkan lemak perut atau mencegah Kamu kehilangan lemak tersebut.
Ilmuwan mengatakan bahwa, seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih lebar, berisiko tinggi terhadap kematian. Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) mengungkapkan bahwa kebiasaan buruk dapat menyebabkan Kamu memiliki perut buncit dan berlemak. Semuanya terjadi karena kebiasaan buruk yang dilakukan terus menerus.
So, inilah 5 kebiasaan buruk penyebab perut buncit dan berlemak:
Berdasarkan penelitian, seseorang yang tidak bisa menjauh dari media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, cenderung menambah berat badan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Health Blog menemukan bahwa orang yang memiliki teman obesitas, berpeluang 57 persen menjadi gemuk dibandingkan mereka yang tidak memiliki teman obesitas.
Apalagi, jika Kamu gemar membuka media sosial di tempat tidur. Penelitian yang dilakukan oleh Lighting Research Center di Rensselaer Polytechnic Institute menemukan bahwa cahaya yang dipancarkan gadget menekan produksi melatonin di otak. Padahal, melatonin merupakan hormon tidur utama bagi tubuh. Jadi, ketika tubuh tidak cukup memproduksi melatonin, Kamu dapat menderita komplikasi tidur.
Minuman bersoda mengandung gula dan itulah alasan mengapa minuman bersoda bisa meningkatkan berat badan. Bahkan, konsumsi soda dikaitkan dengan obesitas. Satu kaleng soda memiliki sekitar 10 sendok teh gula. Selain itu, minuman bersoda bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Minuman diet soda pun mengandung bahaya dan efek sampingnya sendiri.
Peneliti di University of Texas Health Science Center memantau 475 orang dewasa selama 10 tahun dan menemukan bahwa mereka yang gemar minum diet soda mengalami peningkatan 70 persen lingkar pinggang. Dan, peserta yang minum lebih dari dua gelas diet soda mengalami peningkatan lingkar pinggang hingga 500 persen.
Menurut peneliti di Wake Forest, pelaku diet yang tidur lima jam atau kurang, memiliki lemak perut 2,5 kali lebih banyak daripada mereka yang tidur lebih dari 8 jam setiap hari. Biasakan untuk tidur 6 hingga 7 jam setiap malam untuk mengendalikan berat badan dan lemak di perut. The National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa untuk tidur selama 7 hingga 8 jam.
Kebanyakan orang menghabiskan 7 hingga 10 jam untuk duduk. Itu berarti, kita menghabiskan sebagian besar waktu yang dimiliki setiap hari untuk duduk. Padahal, tubuh tidak dirancang untuk tingkat ketidakatifan ini.
“Manusia harus terlibat aktif. Salah satu cara untuk membakar lebih banyak kalori setiap hari dengan berdiri lebih banyak dan duduk lebih sedikit,” kata Lisa Jubilee, MS, CDN, ahli gizi.
Penelitian di Inggris menemukan bahwa, berdiri di tempat kerja membakar 50 kalori lebih banyak setiap jam daripada duduk. Jika Kamu berdiri hanya tiga jam setiap hari, dalam satu tahun Kamu akan mengeluarkan lebih dari 30.000 kalori yang setara 3,6 kilogram lemak.
Dibutuhkan waktu 20 menit bagi perut untuk memberitahu otak bahwa Kamu sudah cukup makan. Studi di Journal of American Dietetic Associaton menemukan bahwa, mereka yang makan dengan lambat mengonsumsi 66 kalori lebih sedikit per makanan dibandingkan mereka yang makan dengan cepat. Jika Kamu bisa melakukannya di setiap kali makan, itu berarti Kamu akan kehilangan sekitar 9 kilogram lemak di perut setiap tahunnya.
Referensi:
Timesofindia. Weight Loss: 8 Worst Habits That Are Making You Gain Belly Fat
Eat This, Not That! 40 Bad Habits That Give You Belly Fat
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini