ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Selain bergizi, ASI juga telah terbukti dapat membantu melindungi bayi baru lahir dari infeksi serta risiko penyakit. Tidak ada yang bisa menandingi kehebatan ASI. Bahkan, para ilmuwan yang mencoba untuk mereplikasi tidak bisa menemukan formula yang setara dengan ASI sebenarnya. Artinya, hanya seorang ibu lah yang dapat memproduksi ASI untuk anaknya. Nah, kira-kira penasaran enggak sih Mums bagaimana tubuh bisa memproduksi cairan luar biasa ini? Yuk, cari tahu!
Baca juga: Pekan ASI Sedunia, Saatnya Kembali Mengingat Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif
Kenali Bagian-bagian Payudara
Struktur yang menyusun payudara wanita mampu melindungi, memproduksi, dan mengangkut ASI. Pada bagian luar, terdapat kulit yang melindungi payudara. Di bagian ini, terdapat pula areola, yakni area lingkaran berwarna lebih gelap dengan puting susu berada di tengahnya. Saat bayi menyusu, seluruh bagian areola inilah yang akan dimasukkan ke mulut bayi.
Selain puting, ada pula benjolan-benjolan kecil di areola yang disebut dengan kelenjar montgomery. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang membersihkan dan melembapkan puting dan areola.
Beralih ke bagian dalam, berikut ini bagian-bagian payudara wanita dewasa:
– Jaringan adiposa adalah jaringan lemak yang menjadi bantalan dan pelindung payudara.
– Jaringan ikat dan ligamen memberikan dukungan untuk payudara.
– Jaringan kelenjar yang memproduksi ASI. Ini berisi saluran susu dan alveoli.
– Alveoli adalah kelompok kecil kantong atau kelenjar susu yang berbentuk menyerupai buah anggur.
– Saluran susu membawa ASI dari tempat pembuatannya di alveoli hingga akhirnya diisap oleh bayi.
– Sel otot polos yang disebut sebagai sel mioepitel, mengelilingi kelenjar alveolar dan saluran susu. Saat berkontraksi, sel ini akan memeras susu dari kelenjar pembuat susu.
– Saraf yang mengarah dari puting dan areola mengirim sinyal ke otak untuk memproduksi dan merangsang keluarnya ASI.
Tahapan Perkembangan Payudara dan Produksi ASI
Tubuh wanita memang luar biasa. Tidak hanya dapat melahirkan, melainkan juga dapat memberikan semua kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayinya untuk tumbuh dan berkembang. Persiapan produksi ASI sendiri sebenarnya sudah dimulai bahkan sejak sebelum wanita dilahirkan dan berlanjut hingga pubertas dan kehamilan. Secara lebih jelas, berikut tahapan dari produksi ASI.
1. Sejak lahir
Saat lahir, seorang wanita memiliki semua bagian payudara yang pada akhirnya diperlukan untuk membuat ASI, tetapi belum berkembang. Selama masa pubertas, perubahan hormon menyebabkan payudara tumbuh dan jaringan penghasil susu mulai berkembang.
Setiap bulan setelah ovulasi, seorang wanita mungkin akan terjadi peningkatan ukuran dan perubahan tekstur payudara menjadi lebih lembut. Pada saat ini, sebenarnya tubuh telah mempersiapkan payudara untuk fase kehamilan dan menyusui.
Jika tidak terjadi kehamilan, rasa sesak dan nyeri payudara akan mereda, lalu siklus kembali berulang setiap bulannya. Sebaliknya, jika terjadi kehamilan, payudara akan terus bertumbuh dan berkembang untuk mempersiapkan ASI.
2. Selama masa kehamilan
Pada awal kehamilan, payudara akan mengalami perubahan. Perubahan kecil ini mungkin merupakan tanda pertama yang membuat Mums ingin melakukan tes kehamilan. Selama kehamilan, payudara akan matang sepenuhnya dan mempersiapkan produksi ASI.
Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan saluran susu dan jaringan pembuat susu tumbuh dan bertambah jumlahnya. Ukuran payudara juga akan membesar. Ada lebih banyak aliran darah ke payudara, sehingga pembuluh darah menjadi lebih terlihat. Puting dan areola menjadi lebih gelap dan lebih besar. Kelenjar montgomery membesar dan terlihat seperti benjolan kecil di areola.
Selama trimester kedua, sekitar minggu ke-16, tubuh akan mulai memproduksi ASI pertama yang disebut dengan kolostrum. Mums mungkin akan mulai melihat sedikit tetesan cairan putih atau bening keluar dari puting.
Jika bayi lahir lebih awal, tak perlu khawatir karena tubuh sebenarnya sudah memproduksi ASI. Tahap produksi ASI ini disebut laktogenesis. Ini berlangsung dari sekitar minggu ke-16 kehamilan sampai hari kedua atau ketiga pasca-persalinan.
3. Pasca-persalinan
Ketika bayi lahir dan plasenta keluar dari tubuh, kadar estrogen dan progesteron akan menurun. Sebaliknya, hormon prolaktin akan meningkat. Pergeseran hormon yang tiba-tiba ini menandakan tubuh mengalami peningkatan produksi ASI.
Bayi yang baru lahir akan memperoleh sejumlah kecil kolostrum yang telah diproduksi selama kehamilan pada hari pertama hingga hari kedua. Setelahnya, payudara akan meproduksi ASI dalam jumlah yang lebih tinggi. Tahap produksi ini disebut laktogenesis II, yang berlangsung sejak hari kedua hingga hari kedelapan pasca-persalinan.
Baca juga: 9 Manfaat dan Kebaikan ASI untuk Ibu dan Buah Hati
Proses Produksi ASI
Pada mulanya tubuh membuat ASI secara otomatis. Kendati demikian, setelah minggu pertama, pelepasan hormon untuk produksi ASI didasarkan pada penawaran dan permintaan. Karenanya, jika Mums ingin suplai ASI terus meningkat, Mums harus sering menyusui si Kecil atau memompa ASI.
Menyusui secara rutin dapat merangsang saraf pada payudara untuk mengirim pesan ke kelenjar pituari di otak. Kelenjar putiari akan melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin ini memberitahu kelenjar pembuat susu di payudara untuk membuat ASI. Sementara, hormon oksitosin akan memberi sinyal pada refleks let-down untuk melepaskan ASI. Ini menyebabkan alveoli berkontraksi dan memeras ASI ke luar melalui saluran ASI.
ASI kemudian akan keluar ketika bayi mengisap puting atau Mums menggunakan pompa ASI. Jika Mums menyusui setiap 1 hingga 3 jam (setidaknya 8-12 kali sehari), payudara Mums akan kosong, menjaga kadar prolaktin, dan merangsang produksi ASI kembali. Tahap produksi ASI seperti ini disebut galactopoesis atau lacktogenesis III, biasanya dimulai sekitar hari ke-9 dan berlangsung hingga akhir periode menyusui.
Proses Menyapih
Menyusui atau tidak, tubuh dan payudara Mums akan tetap siap untuk membuat ASI bagi bayi. Jika Mums memilih untuk menyusui, tubuh akan terus memproduksi ASI hingga akhirnya tiba saat untuk menyapih.
Saat bayi semakin sedikit menyusu, tubuh akan menerima pesan untuk mengurangi produksi ASI. Pada awalnya, Mums mungkin masih mengalami kebocoran ASI hingga akhirnya ASI benar-benar mengering. Lama-kelamaan, kelenjar penghasil ASI akan menyusut dan payudara akan kembali ke ukuran sebelum hamil. Tahap laktasi ini disebut dengan involusi.
Itulah penjelasan tentang bagaimana ASI terbentuk. Wah, siapa sangka ya, ternyata selain bisa mengandung dan melahirkan, tubuh Mums juga memiliki kehebatan lain untuk memproduksi cairan dengan sejuta manfaat ini. (AS)
Baca juga: Berbagai Cara Menambah Produksi ASI
Referensi
Very Well Family. “The Process of Making Breast Milk“.
Comment