Kubu Raya    

Bupati Muda Sebut Kecamatan Kubu Sejarah Terbentuknya Kubu Raya

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 24 Mei 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Melalui kegiatan safari Ramadhan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

Kubu Raya dalam beberapa hari terakhir ini, memberikan kenangan tersendiri bagi

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan terhadap kampung-kampung yang menjadi tujuan

pada kegiatan safari Ramadhan 1440 Hijriah.

Kondisi ini dikarenakan hampir rerata daerah atau desa yang

dikunjungi Bupati Muda dalam perjalanan safari Ramadhannya selama 6 kali ini

merupakan desa yang terjauh dan terluar yang dimiliki masing-masing Kecamatan

di Kabupaten ini.

Dimulai dari Desa Pematang 7, Kecamatan Rasau Jaya, Desa

Teluk Empening, Kecamatan Terentang, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai

Ambawang, Desa Sungai Nibung, Kecamatan Teluk Pakedai, Desa Sungai Enau, Kecamatan

Kuala Mandor B, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Batu Ampar dan Desa Dabong, Kecamatan

Kubu yang menjadi tujuan Bupati Muda beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Kubu

Raya dalam safari Ramadhan yang ke-7.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, banyak kenangan dengan

kampung-kampung tersebut, selain itu tentu kampung-kampung ini banyak

mengisahkan kenangan baik bagi dirinya bersama sang istri dalam memimpin

pemerintahan Kubu Raya pada periode 2009-2014 lalu.

“Alhamdulillah, semua pembanguanan yang berjalan saat ini

sudah mulai berproses dengan berjalannya waktu, karena semua ini tercipta

dengan adanya hubungan yang terus terbina dengan baik dan menghasilkan proses

pembangunan yang saat ini sudah mulai dirasakan masyarakat,” ungkapnya saat

menghadiri safari Ramadhan di Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Selasa (21/5/2019).

Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menambahkan, kenangan

yang ia rasakan saat ini, mulai dari adanya kebersamaan dengan masyarakat saat

merintis dan membuka aliran listrik di Desa Dabong ini. Mengingat, sebelum

Kabupaten Kubu Raya dimekarkan dari Kabupaten Mempawah pada 17 Juli 2007 lalu,

Desa Dabong ini masih gelap dan belum ada aliran listrik dari PLN yang masuk.

“Kita merintis Kubu Raya ini, tentu kampung kita di Dabong

ini termasuk yang kita perjuangkan. Kubu Raya kan di bentuk 12 tahun lalu,

bapak dan ibu masih ingat tidak? Alhamdulillah, kita bangga Kecamatan Kubu ini

namanya tetap menjadi sejarah Kubu Raya, makanya saya beri nama Kabupaten Kubu

Raya, karena saya memberikan nama ini, ketika rapat dengan kesepakatan seluruh desa

dan kecamatan serta teman-teman di DPRD juga,” tukasnya.

Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Kubu tetap menjadi sejarah

pemerintahan yang pernah ada diperadaban yang dulu, sebagaimana mereka datang

membuka peradaban pemerintahan, walaupun dalam bentuk kerajaan.

Tapi semua ini merupakan sebuah tantangan dari pemerintahan,

yang sejarahnya juga Dabong merupakan kampong tertua, kampong yang sudah

ratusan tahun yang mungkin turun temurun sejak dulu ada yang berasal dari bangsawan,

ada yang dari arab dan dari bangsa lainnya di beberapa benua yang ada.

Menurutnya, pada zaman dulu, daerah terluar inilah yang

menjadi daerah maritim yang dikenal dengan keindahan laut dan panorama alamnya.

Semua ini tentunya merupakan bagian dari sejarah terbentuknya kabupaten termuda

di Provinsi Kalimantan Barat ini.

“Saya bersyukur bisa kembali mempimpin Kubu Raya karena

dengan sejarah Kabupaten ini tidak terasa sudah 12 tahun berdiri sejak tahun

2007 lalu dan Alhamdulillah, saya dipercaya kembali pada 17 Februari lalu. Jadi

sudah 3 bulan saya memimpin kembali daerah ini. Saya istirahat selama 5 tahun

dengan kembali sebagai Notaris, tapi saya tetap juga sering berhubungan dengan

masyarakat Kubu Raya, karena bagi saya masyarakat tidak bisa dilepaskan, sebab

banyak hal-hal yang perlu tetap kita perkuat untuk percepatan-percepatan

pembangunan,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan meminta kepada semua orang tua,

agar mampu menjaga dan mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi penerus

perjuangan bagi daerah ini.

“Ibu, bapak, saya berpesan kepada semua orang tua yang ada

di Desa Dabong ini, mari kita jaga dan didik anak kita sebaik mungkin agar

kedepannya anak-anak kita bisa menjadi tonggak estafet pembangunan di daerah

kita ini. Ibu dan bapak harus ingat ya, orang tua merupakan masa lalu dan

anak-anak kita merupakan masa depan dari perjuangan orang tua,” ungkapnya.

Rosalina yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kubu

Raya ini turut menanyakan eksistensi kebaradaan PAUD di Desa Dabong ini dalam

mendidik anak-anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar

(SD).

“Saya harap guru-guru PAUD yang ada di Desa ini agar lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuannya bagi anak-anak kita. Karena dengan adanya PAUD ini memberikan pengetahuan dan pemahaman awal bagi anak-anak kita sebelum mereka di masukan ke TK atau mungkin ada orang tua yang ingin langsung menyekolahkannya ke SD,” harapnya.

Sebelum digelarnya buka puasa bersama, kegiatan yang di pusatkan di Masjid Nurul Muttaqin Desa Dabong ini juga diisi ceramah Hikmah Ramadhan yang disampaikan Ustadz Nasution dan pemberian 75 paket Ramadhan yang diberikan kepada warga sekitar. (ian/baz)

Artikel Selanjutnya
98 Perusuh ‘Aksi 22 Mei’ di Pontianak Positif Pengguna Narkoba
Jumat, 24 Mei 2019
Artikel Sebelumnya
Jelang Idul Fitri, Pemkab Kubu Raya Sediakan Pasar Murah Untuk Masyarakat
Jumat, 24 Mei 2019

Berita terkait