Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 24 Mei 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Melalui kegiatan safari Ramadhan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya dalam beberapa hari terakhir ini, memberikan kenangan tersendiri bagi
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan terhadap kampung-kampung yang menjadi tujuan
pada kegiatan safari Ramadhan 1440 Hijriah.
Kondisi ini dikarenakan hampir rerata daerah atau desa yang
dikunjungi Bupati Muda dalam perjalanan safari Ramadhannya selama 6 kali ini
merupakan desa yang terjauh dan terluar yang dimiliki masing-masing Kecamatan
di Kabupaten ini.
Dimulai dari Desa Pematang 7, Kecamatan Rasau Jaya, Desa
Teluk Empening, Kecamatan Terentang, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai
Ambawang, Desa Sungai Nibung, Kecamatan Teluk Pakedai, Desa Sungai Enau, Kecamatan
Kuala Mandor B, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Batu Ampar dan Desa Dabong, Kecamatan
Kubu yang menjadi tujuan Bupati Muda beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya dalam safari Ramadhan yang ke-7.
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, banyak kenangan dengan
kampung-kampung tersebut, selain itu tentu kampung-kampung ini banyak
mengisahkan kenangan baik bagi dirinya bersama sang istri dalam memimpin
pemerintahan Kubu Raya pada periode 2009-2014 lalu.
“Alhamdulillah, semua pembanguanan yang berjalan saat ini
sudah mulai berproses dengan berjalannya waktu, karena semua ini tercipta
dengan adanya hubungan yang terus terbina dengan baik dan menghasilkan proses
pembangunan yang saat ini sudah mulai dirasakan masyarakat,” ungkapnya saat
menghadiri safari Ramadhan di Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Selasa (21/5/2019).
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menambahkan, kenangan
yang ia rasakan saat ini, mulai dari adanya kebersamaan dengan masyarakat saat
merintis dan membuka aliran listrik di Desa Dabong ini. Mengingat, sebelum
Kabupaten Kubu Raya dimekarkan dari Kabupaten Mempawah pada 17 Juli 2007 lalu,
Desa Dabong ini masih gelap dan belum ada aliran listrik dari PLN yang masuk.
“Kita merintis Kubu Raya ini, tentu kampung kita di Dabong
ini termasuk yang kita perjuangkan. Kubu Raya kan di bentuk 12 tahun lalu,
bapak dan ibu masih ingat tidak? Alhamdulillah, kita bangga Kecamatan Kubu ini
namanya tetap menjadi sejarah Kubu Raya, makanya saya beri nama Kabupaten Kubu
Raya, karena saya memberikan nama ini, ketika rapat dengan kesepakatan seluruh desa
dan kecamatan serta teman-teman di DPRD juga,” tukasnya.
Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Kubu tetap menjadi sejarah
pemerintahan yang pernah ada diperadaban yang dulu, sebagaimana mereka datang
membuka peradaban pemerintahan, walaupun dalam bentuk kerajaan.
Tapi semua ini merupakan sebuah tantangan dari pemerintahan,
yang sejarahnya juga Dabong merupakan kampong tertua, kampong yang sudah
ratusan tahun yang mungkin turun temurun sejak dulu ada yang berasal dari bangsawan,
ada yang dari arab dan dari bangsa lainnya di beberapa benua yang ada.
Menurutnya, pada zaman dulu, daerah terluar inilah yang
menjadi daerah maritim yang dikenal dengan keindahan laut dan panorama alamnya.
Semua ini tentunya merupakan bagian dari sejarah terbentuknya kabupaten termuda
di Provinsi Kalimantan Barat ini.
“Saya bersyukur bisa kembali mempimpin Kubu Raya karena
dengan sejarah Kabupaten ini tidak terasa sudah 12 tahun berdiri sejak tahun
2007 lalu dan Alhamdulillah, saya dipercaya kembali pada 17 Februari lalu. Jadi
sudah 3 bulan saya memimpin kembali daerah ini. Saya istirahat selama 5 tahun
dengan kembali sebagai Notaris, tapi saya tetap juga sering berhubungan dengan
masyarakat Kubu Raya, karena bagi saya masyarakat tidak bisa dilepaskan, sebab
banyak hal-hal yang perlu tetap kita perkuat untuk percepatan-percepatan
pembangunan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan meminta kepada semua orang tua,
agar mampu menjaga dan mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi penerus
perjuangan bagi daerah ini.
“Ibu, bapak, saya berpesan kepada semua orang tua yang ada
di Desa Dabong ini, mari kita jaga dan didik anak kita sebaik mungkin agar
kedepannya anak-anak kita bisa menjadi tonggak estafet pembangunan di daerah
kita ini. Ibu dan bapak harus ingat ya, orang tua merupakan masa lalu dan
anak-anak kita merupakan masa depan dari perjuangan orang tua,” ungkapnya.
Rosalina yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kubu
Raya ini turut menanyakan eksistensi kebaradaan PAUD di Desa Dabong ini dalam
mendidik anak-anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar
(SD).
“Saya harap guru-guru PAUD yang ada di Desa ini agar lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuannya bagi anak-anak kita. Karena dengan adanya PAUD ini memberikan pengetahuan dan pemahaman awal bagi anak-anak kita sebelum mereka di masukan ke TK atau mungkin ada orang tua yang ingin langsung menyekolahkannya ke SD,” harapnya.
Sebelum digelarnya buka puasa bersama, kegiatan yang di pusatkan di Masjid Nurul Muttaqin Desa Dabong ini juga diisi ceramah Hikmah Ramadhan yang disampaikan Ustadz Nasution dan pemberian 75 paket Ramadhan yang diberikan kepada warga sekitar. (ian/baz)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Melalui kegiatan safari Ramadhan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya dalam beberapa hari terakhir ini, memberikan kenangan tersendiri bagi
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan terhadap kampung-kampung yang menjadi tujuan
pada kegiatan safari Ramadhan 1440 Hijriah.
Kondisi ini dikarenakan hampir rerata daerah atau desa yang
dikunjungi Bupati Muda dalam perjalanan safari Ramadhannya selama 6 kali ini
merupakan desa yang terjauh dan terluar yang dimiliki masing-masing Kecamatan
di Kabupaten ini.
Dimulai dari Desa Pematang 7, Kecamatan Rasau Jaya, Desa
Teluk Empening, Kecamatan Terentang, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai
Ambawang, Desa Sungai Nibung, Kecamatan Teluk Pakedai, Desa Sungai Enau, Kecamatan
Kuala Mandor B, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Batu Ampar dan Desa Dabong, Kecamatan
Kubu yang menjadi tujuan Bupati Muda beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya dalam safari Ramadhan yang ke-7.
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, banyak kenangan dengan
kampung-kampung tersebut, selain itu tentu kampung-kampung ini banyak
mengisahkan kenangan baik bagi dirinya bersama sang istri dalam memimpin
pemerintahan Kubu Raya pada periode 2009-2014 lalu.
“Alhamdulillah, semua pembanguanan yang berjalan saat ini
sudah mulai berproses dengan berjalannya waktu, karena semua ini tercipta
dengan adanya hubungan yang terus terbina dengan baik dan menghasilkan proses
pembangunan yang saat ini sudah mulai dirasakan masyarakat,” ungkapnya saat
menghadiri safari Ramadhan di Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Selasa (21/5/2019).
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menambahkan, kenangan
yang ia rasakan saat ini, mulai dari adanya kebersamaan dengan masyarakat saat
merintis dan membuka aliran listrik di Desa Dabong ini. Mengingat, sebelum
Kabupaten Kubu Raya dimekarkan dari Kabupaten Mempawah pada 17 Juli 2007 lalu,
Desa Dabong ini masih gelap dan belum ada aliran listrik dari PLN yang masuk.
“Kita merintis Kubu Raya ini, tentu kampung kita di Dabong
ini termasuk yang kita perjuangkan. Kubu Raya kan di bentuk 12 tahun lalu,
bapak dan ibu masih ingat tidak? Alhamdulillah, kita bangga Kecamatan Kubu ini
namanya tetap menjadi sejarah Kubu Raya, makanya saya beri nama Kabupaten Kubu
Raya, karena saya memberikan nama ini, ketika rapat dengan kesepakatan seluruh desa
dan kecamatan serta teman-teman di DPRD juga,” tukasnya.
Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Kubu tetap menjadi sejarah
pemerintahan yang pernah ada diperadaban yang dulu, sebagaimana mereka datang
membuka peradaban pemerintahan, walaupun dalam bentuk kerajaan.
Tapi semua ini merupakan sebuah tantangan dari pemerintahan,
yang sejarahnya juga Dabong merupakan kampong tertua, kampong yang sudah
ratusan tahun yang mungkin turun temurun sejak dulu ada yang berasal dari bangsawan,
ada yang dari arab dan dari bangsa lainnya di beberapa benua yang ada.
Menurutnya, pada zaman dulu, daerah terluar inilah yang
menjadi daerah maritim yang dikenal dengan keindahan laut dan panorama alamnya.
Semua ini tentunya merupakan bagian dari sejarah terbentuknya kabupaten termuda
di Provinsi Kalimantan Barat ini.
“Saya bersyukur bisa kembali mempimpin Kubu Raya karena
dengan sejarah Kabupaten ini tidak terasa sudah 12 tahun berdiri sejak tahun
2007 lalu dan Alhamdulillah, saya dipercaya kembali pada 17 Februari lalu. Jadi
sudah 3 bulan saya memimpin kembali daerah ini. Saya istirahat selama 5 tahun
dengan kembali sebagai Notaris, tapi saya tetap juga sering berhubungan dengan
masyarakat Kubu Raya, karena bagi saya masyarakat tidak bisa dilepaskan, sebab
banyak hal-hal yang perlu tetap kita perkuat untuk percepatan-percepatan
pembangunan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan meminta kepada semua orang tua,
agar mampu menjaga dan mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi penerus
perjuangan bagi daerah ini.
“Ibu, bapak, saya berpesan kepada semua orang tua yang ada
di Desa Dabong ini, mari kita jaga dan didik anak kita sebaik mungkin agar
kedepannya anak-anak kita bisa menjadi tonggak estafet pembangunan di daerah
kita ini. Ibu dan bapak harus ingat ya, orang tua merupakan masa lalu dan
anak-anak kita merupakan masa depan dari perjuangan orang tua,” ungkapnya.
Rosalina yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kubu
Raya ini turut menanyakan eksistensi kebaradaan PAUD di Desa Dabong ini dalam
mendidik anak-anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar
(SD).
“Saya harap guru-guru PAUD yang ada di Desa ini agar lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuannya bagi anak-anak kita. Karena dengan adanya PAUD ini memberikan pengetahuan dan pemahaman awal bagi anak-anak kita sebelum mereka di masukan ke TK atau mungkin ada orang tua yang ingin langsung menyekolahkannya ke SD,” harapnya.
Sebelum digelarnya buka puasa bersama, kegiatan yang di pusatkan di Masjid Nurul Muttaqin Desa Dabong ini juga diisi ceramah Hikmah Ramadhan yang disampaikan Ustadz Nasution dan pemberian 75 paket Ramadhan yang diberikan kepada warga sekitar. (ian/baz)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini