Kubu Raya    

Bupati Muda Sebut Pangan Saprahan Produk Lokal Kubu Raya

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 11 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu Raya – Berbagai agenda menghiasi hari jadi Kubu Raya ke-12,

salah satunya tradisi saprahan juga termasuk dalam rangkaian kegiatan HUT ke-12 Kubu Raya.

Ditemui usai makan saprahan, Bupati Muda mengatakan, budaya makan saprahan

merupakan sajian sumber pangan lokal yang ada di Kubu Raya, terdiri beras lokal

Kubu Raya, hingga ke penyajian lauk pauknya.

Makan seprahan semarakan rangkaian HUT ke-12 Kubu Raya
Makan seprahan semarakan rangkaian HUT ke-12 Kubu Raya (Foto: ian)

“Kemudian kearifan lokal, yang mengandung kesederajatan

dalam arti duduk bersama-sama untuk berkumpul secara filosofinya bicara soal

satu sama lainnya saling menghargai,” ucapnya, Kamis (11/7/2019).

Menurut Muda dengan keberagaman yang

ada di Kubu Raya, budaya makan saprahan menyatukan kultur sosial di antara masyarakat

dengan makan bersama-sama dengan cara duduk bersila menjadi salah satu upaya

penguatan antara pemerintah dengan masyarakat.

“Kita harap langkah-langkah ini bukan hanya

sekedar simbol tetapi kita lanjutkan menjadi program seperti Tari Harmoni Kubu

Raya akan diterapkan di semua sekolah, hal ini bertujuan agar murid-murid

sekolah lebih mencintai budaya serta dapat mempelajari berbagai macam-macam

etnis sehingga dalam pemikiran mereka tercipta untuk mencintai Kubu Raya,”

terangnya.

Di kesempatan yang sama Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengatakan, dengan memaknai budaya

makan saprahan berupa filosofi berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Selain

itu, budaya makan saprahan juga menjadi ajang menjalin tali silaturrahmi.

“Khususnya mempererat tali persaudaraan di mana tadi ada

Bupati, ada Pangdam XII/Tpr serta para pemimpin-pemimpin yang lainnya dengan

posisi makan sama-sama duduk. Ini menandakan, antara pemimpin dengan rakyatnya

itu menyatu,” jelasnya.

Sementara Pangdam XII/Tpr, Mayor Jendral TNI

Herman Asaribab menilai, budaya makan saprahan dalam filosofi kehidupan sehari-hari antara

sesama manusia mempunyai kesamaan untuk melakukan komunikasi.

“Mau itu dari tingkat pendidikannya, strata

sosialnya semua duduk bersama untuk saling menghargai satu dengan lainnya.

Seperti tadi yang disampaikan Pak Bupati, arti menghadap dengan

berhadap-hadapan itu berbeda, artinya apabila menghadap otomatis ada tingkat

kedudukan di situ sedangkan berhadap-hadapan itu semua sama,” ujarnya.

Pangdam XII/Tpr berujar, budaya makan saprahan dengan posisi

berhadap-hadapan ada nilai saling menghargai satu dengan lainnya, serta

memiliki kerendahan hati dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Makan saprahan yang

digelar di halaman Kantor Bupati Kubu Raya turut dihadiri Kepala Kantor Basarnas Pontianak, Hery

Marantika serta para kepala OPD Kubu Raya dan

para Camat Kubu Raya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Jurnalis Cup VI Masuki Babak Final, Adu Kuat RR 69 vs Poskopi
Kamis, 11 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Buka Turnamen Sepak Bola Bupati Cup IV, Rupinus : Mainlah Dengan Cantik
Kamis, 11 Juli 2019

Berita terkait