Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 04 Mei 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan koperasi dan Usaha
Mikro Kecil (UMK) di Kubu Raya merupakan unit usaha yang punya peran strategis
dalam mengurangi pengangguran, kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Karena itu, agar dapat menjadi tumpuan dalam pengembangan ekonomi
kerakyatan, ia menyebut koperasi dan UMK harus makin kreatif dan inovatif.
Terlebih di era digitalisasi di mana perkembangan perkoperasian dan UMKM sangat
pesat di bidang perdagangan dan perindustrian.
“Di tengah digitalisasi yang begitu pesat ini, UMKM di tanah
air khususnya di Kabupaten Kubu Raya belum bisa memaksimalkan peluang itu untuk
meningkatkan bisnisnya. Hingga akhir 2018, usaha mikro di Indonesia mencapai
58,91 juta dan usaha kecil 59.260 serta usaha menengah 4.987 pelaku usaha. Akan
tetapi yang sudah go digital baru lima persen. Sisanya masih konvensional dalam
pengembangan usaha,” tuturnya, di sela Rapat Koordinasi Pembangunan Sektor
Sektor Perkoperasian, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian se-Kabupaten
Kubu Raya yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, baru-baru ini.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menyebut sejumlah faktor
penyebab koperasi dan UMKM sehingga lamban dalam pertumbuhan usaha. Diantaranya
faktor Sumber Daya Manusia, rendahnya akses permodalan, dan akses pasar.
Menurut dia, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu memanfaatkan kemudahan
promosi berbasis dalam jaringan atau online seperti media sosial.
“Hal itu dikarenakan minimnya pendampingan akan pemahaman
tentang digitalisasi dan potensi media sosial sebagai sarana promosi,”
terangnya.
Karena itu, Muda menegaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
memberikan perhatian serius untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM. Hal itu guna
mendorong percepatan ekonomi kerakyatan.
“Maka sangat penting kita melaksanakan rapat koordinasi
pembangunan perkoperasian, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian ini,”
ucapnya.
Lebih jauh Muda menyatakan, teknologi digital telah mengubah peta perekonomian dunia. Maka koperasi dan UMKM diharapkan dapat memanfaatkan perubahan peta tersebut. Terlebih saat ini bermunculan perusahaan rintisan atau start-up yang membantu usaha mikro dan kecil yang itu merupakan peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar.
“Diharapkan kehadiran teknologi digital dan internet dapat mendorong kemajuan dan produktivitas koperasi dan UMKM agar tumbuh lebih cepat dan naik kelas serta memberikan semangat dan gairah baru untuk meningkatkan pendapatan anggota koperasi serta memberikan lapangan kerja baru yang akhirnya meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Kubu Raya,” harapnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan koperasi dan Usaha
Mikro Kecil (UMK) di Kubu Raya merupakan unit usaha yang punya peran strategis
dalam mengurangi pengangguran, kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Karena itu, agar dapat menjadi tumpuan dalam pengembangan ekonomi
kerakyatan, ia menyebut koperasi dan UMK harus makin kreatif dan inovatif.
Terlebih di era digitalisasi di mana perkembangan perkoperasian dan UMKM sangat
pesat di bidang perdagangan dan perindustrian.
“Di tengah digitalisasi yang begitu pesat ini, UMKM di tanah
air khususnya di Kabupaten Kubu Raya belum bisa memaksimalkan peluang itu untuk
meningkatkan bisnisnya. Hingga akhir 2018, usaha mikro di Indonesia mencapai
58,91 juta dan usaha kecil 59.260 serta usaha menengah 4.987 pelaku usaha. Akan
tetapi yang sudah go digital baru lima persen. Sisanya masih konvensional dalam
pengembangan usaha,” tuturnya, di sela Rapat Koordinasi Pembangunan Sektor
Sektor Perkoperasian, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian se-Kabupaten
Kubu Raya yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, baru-baru ini.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menyebut sejumlah faktor
penyebab koperasi dan UMKM sehingga lamban dalam pertumbuhan usaha. Diantaranya
faktor Sumber Daya Manusia, rendahnya akses permodalan, dan akses pasar.
Menurut dia, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu memanfaatkan kemudahan
promosi berbasis dalam jaringan atau online seperti media sosial.
“Hal itu dikarenakan minimnya pendampingan akan pemahaman
tentang digitalisasi dan potensi media sosial sebagai sarana promosi,”
terangnya.
Karena itu, Muda menegaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
memberikan perhatian serius untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM. Hal itu guna
mendorong percepatan ekonomi kerakyatan.
“Maka sangat penting kita melaksanakan rapat koordinasi
pembangunan perkoperasian, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian ini,”
ucapnya.
Lebih jauh Muda menyatakan, teknologi digital telah mengubah peta perekonomian dunia. Maka koperasi dan UMKM diharapkan dapat memanfaatkan perubahan peta tersebut. Terlebih saat ini bermunculan perusahaan rintisan atau start-up yang membantu usaha mikro dan kecil yang itu merupakan peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar.
“Diharapkan kehadiran teknologi digital dan internet dapat mendorong kemajuan dan produktivitas koperasi dan UMKM agar tumbuh lebih cepat dan naik kelas serta memberikan semangat dan gairah baru untuk meningkatkan pendapatan anggota koperasi serta memberikan lapangan kerja baru yang akhirnya meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Kubu Raya,” harapnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini