Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 23 Maret 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementrian
Komunikasi Republik Indonesia melakukan diskusi dengan Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan, terkait dukungan terhadap inovasi Pemerintah Kubu Raya untuk menjadikan
desa hingga RT Online.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan dirinya sangat
menyambut baik program BAKTI masuk ke Kubu Raya guna mendorong desa-desa di Kubu
Raya dapat memiliki akses online. Menurutnya hal tersebut seiring juga dengan
program inovatif untuk desa yang digagas oleh Muda, yakni untuk mendorong desa
melakukan transaksi dengan sistem cashless.
“Kita sangat menyambut baik ini. Alhamdulillah teman-teman
dari Kementerian Kominfo datang ke tempat kita untuk mendiskusikan berkaitan
dengan program BAKTI Kominfo, yang salah satunya adalah untuk mendorong desa online,”
ucapnya, Jumat (22/3/2019).
Muda mengatakan berbagai kemudahan akan didapatkan oleh pemerintah
desa jika mulai berani berinovasi ke sistem digital dalam pelayanan kepada
masyarakat. Saat ini desa yang sudah online ada dua di Kubu Raya yakni Sungai
Nibung dan Desa Sungai Enau. Dua desa tersebut, telah mulai bergerak ke arah
digital dengan memiliki website sendiri.
“Di era digital ini, kita sudah harus berfikir inovatif.
Sistem yang harus kita bangun bersama-sama. Dengan desa online, pembangunan dan
program dari berbagai pihak akan mudah masuk. Misalnya jika ada program usaha
mikro misalnya. Jika desa sudah online, dilengkapi dengan data yang lengkap,
akan mudah orang mengaksesnya. Sehingga program bisa cepat masuk, misalnya ada
bantuan untuk usaha mikro Kementerian terkait, cukup kunjungi website desa,
lalu cari usaha mikro. Nah jika datanya valid kan mudah menyalurkan programnya.
Akan bisa dlilihat mana yang produktif dan sehat,” tukasnya.
Dikatakannya, Desa-Desa di Kubu Raya sudah harus siap untuk
tampil lebih produktif, inovatif dan bergerak seiring dengan perkembangan
digital yang ada saat ini, dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.
“Sebaik dan secanggih apapun teknologi tidak boleh menggerus
nilai-nilai kearifan lokal, nilai budaya, seni dan nilai-nilai kearifan lokal
lain yang menjadi kekayaan bangsa kita, akan tetapi bagaimana kita mengemas hal
tersebut dengan sistem digital sehingga mudah diakses dari seluruh penjuru
dunia,” tandasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementrian
Komunikasi Republik Indonesia melakukan diskusi dengan Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan, terkait dukungan terhadap inovasi Pemerintah Kubu Raya untuk menjadikan
desa hingga RT Online.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan dirinya sangat
menyambut baik program BAKTI masuk ke Kubu Raya guna mendorong desa-desa di Kubu
Raya dapat memiliki akses online. Menurutnya hal tersebut seiring juga dengan
program inovatif untuk desa yang digagas oleh Muda, yakni untuk mendorong desa
melakukan transaksi dengan sistem cashless.
“Kita sangat menyambut baik ini. Alhamdulillah teman-teman
dari Kementerian Kominfo datang ke tempat kita untuk mendiskusikan berkaitan
dengan program BAKTI Kominfo, yang salah satunya adalah untuk mendorong desa online,”
ucapnya, Jumat (22/3/2019).
Muda mengatakan berbagai kemudahan akan didapatkan oleh pemerintah
desa jika mulai berani berinovasi ke sistem digital dalam pelayanan kepada
masyarakat. Saat ini desa yang sudah online ada dua di Kubu Raya yakni Sungai
Nibung dan Desa Sungai Enau. Dua desa tersebut, telah mulai bergerak ke arah
digital dengan memiliki website sendiri.
“Di era digital ini, kita sudah harus berfikir inovatif.
Sistem yang harus kita bangun bersama-sama. Dengan desa online, pembangunan dan
program dari berbagai pihak akan mudah masuk. Misalnya jika ada program usaha
mikro misalnya. Jika desa sudah online, dilengkapi dengan data yang lengkap,
akan mudah orang mengaksesnya. Sehingga program bisa cepat masuk, misalnya ada
bantuan untuk usaha mikro Kementerian terkait, cukup kunjungi website desa,
lalu cari usaha mikro. Nah jika datanya valid kan mudah menyalurkan programnya.
Akan bisa dlilihat mana yang produktif dan sehat,” tukasnya.
Dikatakannya, Desa-Desa di Kubu Raya sudah harus siap untuk
tampil lebih produktif, inovatif dan bergerak seiring dengan perkembangan
digital yang ada saat ini, dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.
“Sebaik dan secanggih apapun teknologi tidak boleh menggerus
nilai-nilai kearifan lokal, nilai budaya, seni dan nilai-nilai kearifan lokal
lain yang menjadi kekayaan bangsa kita, akan tetapi bagaimana kita mengemas hal
tersebut dengan sistem digital sehingga mudah diakses dari seluruh penjuru
dunia,” tandasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini