Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 25 Maret 2019 |
KalbarOnline, Kubu Raya – Dalam upaya mengembalikan kejayaan beras
lokal Kubu Raya, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menuturkan bahwa sektor
pertanian tahun 2019 ini, pihaknya sudah menyiapkan diri untuk mengembalikan
masa keemasan beras lokal Kubu Raya yang sempat dikenal masyarakat luas pada
tahun 2009-2013 lalu dan program ini akan dikembangkan dengan digelarnya even wisata
padi.
“Untuk pertanian, Insya Allah kita
hidupkan kembali program beras lokal Kubu Raya dan saya juga sudah menyiapkan
Peraturan Bupati (Perbup) tentang program beras kita ini dan bahkan kita coba
untuk melakukan upaya-upaya dalam memperkuat kembali standar operasional prosedur
(SOP) untuk hal-hal yang menyangkut program beras kita dengan pasar sistemik,
termasuk pasarnya, termasuk juga produksinya,” ungkap Muda.
Orang nomor wahid di kabupaten termuda
se-Kalbar ini menambahkan, panen raya padi musim tanam rendengan tahun
2018/2019 ini merupakan program pengembangan padi lahan sub optimal dengan
melibatkan Gapoktan yang ada di Desa Paret Keladi yang menaungi 5 kelompok tani
lainnya.
“Kalau dilihat di sini, hasil panennya
sudah cukup baik hanya tantangannya adalah hama tikus untuk daerah Sungai Kakap
ini. Tapi juga ada beberapa tempat yang belum maksimal, mungkin ada yang rusak
dan sebagainya. Namun dengan adanya lahan tidur yang cukup luas ini akan kita
bangun kembali semuanya,” jelas Muda Mahendrawan.
Muda menginginkan program ini dilakukan
langsung oleh Gapoktan-Gapoktan, jadi sudah harus mandiri dan tidak perlu lagi
ada koperasi, namun dari masing-masing Gapoktan sendiri yang belajar terkait
pengemasannya. Langkah tersebut dilakukan agar seluruh Gapoktan di daerah Kubu
Raya bisa mandiri dengan sendirinya.
Bupati Muda menuturkan, dalam
menjalankan program beras lokal ini, dirinya mengajak semua kelompok tani dan gabungan
kelompok tani (Gapoktan) yang tersebar di 118 desa dan 9 kecamatan untuk
bersama-sama keroyokan dalam mengembalikan kejayaan program ini dengan berbagai
inovasi kebijakan yang dibuat.
Terkait even wisata padi, Bupati menjelaskan
langkah ini merupakan bagian dari cara untuk membuat semua menjadi ingin tahu.
Dengan adanya even wisata padi ini, tentunya akan memiliki seni dan nilai
budaya kearifan lokal, karena hal ini akan menjadi daya tarik wisata untuk
melihat langsung panen padi di daerah ini.
“Saya yakin masyarakat sudah sangat
punya sadar akan wisata, karena momen wisata padi ini akan mendukung program
beras lokal Kubu Raya dan akan digelar di setiap kali kalender panen, misalnya
bulan 5 atau bulan 6 ini ada musin tanam, tentunya orang sudah mengetahui
kalendernya dan pasti ada wisata tanam padi di Kubu Raya, baik itu di Sungai
Kakap maupun di daerah lainnya. Dan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk
ikut menyaksikan momen ini,” pungkasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu Raya – Dalam upaya mengembalikan kejayaan beras
lokal Kubu Raya, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menuturkan bahwa sektor
pertanian tahun 2019 ini, pihaknya sudah menyiapkan diri untuk mengembalikan
masa keemasan beras lokal Kubu Raya yang sempat dikenal masyarakat luas pada
tahun 2009-2013 lalu dan program ini akan dikembangkan dengan digelarnya even wisata
padi.
“Untuk pertanian, Insya Allah kita
hidupkan kembali program beras lokal Kubu Raya dan saya juga sudah menyiapkan
Peraturan Bupati (Perbup) tentang program beras kita ini dan bahkan kita coba
untuk melakukan upaya-upaya dalam memperkuat kembali standar operasional prosedur
(SOP) untuk hal-hal yang menyangkut program beras kita dengan pasar sistemik,
termasuk pasarnya, termasuk juga produksinya,” ungkap Muda.
Orang nomor wahid di kabupaten termuda
se-Kalbar ini menambahkan, panen raya padi musim tanam rendengan tahun
2018/2019 ini merupakan program pengembangan padi lahan sub optimal dengan
melibatkan Gapoktan yang ada di Desa Paret Keladi yang menaungi 5 kelompok tani
lainnya.
“Kalau dilihat di sini, hasil panennya
sudah cukup baik hanya tantangannya adalah hama tikus untuk daerah Sungai Kakap
ini. Tapi juga ada beberapa tempat yang belum maksimal, mungkin ada yang rusak
dan sebagainya. Namun dengan adanya lahan tidur yang cukup luas ini akan kita
bangun kembali semuanya,” jelas Muda Mahendrawan.
Muda menginginkan program ini dilakukan
langsung oleh Gapoktan-Gapoktan, jadi sudah harus mandiri dan tidak perlu lagi
ada koperasi, namun dari masing-masing Gapoktan sendiri yang belajar terkait
pengemasannya. Langkah tersebut dilakukan agar seluruh Gapoktan di daerah Kubu
Raya bisa mandiri dengan sendirinya.
Bupati Muda menuturkan, dalam
menjalankan program beras lokal ini, dirinya mengajak semua kelompok tani dan gabungan
kelompok tani (Gapoktan) yang tersebar di 118 desa dan 9 kecamatan untuk
bersama-sama keroyokan dalam mengembalikan kejayaan program ini dengan berbagai
inovasi kebijakan yang dibuat.
Terkait even wisata padi, Bupati menjelaskan
langkah ini merupakan bagian dari cara untuk membuat semua menjadi ingin tahu.
Dengan adanya even wisata padi ini, tentunya akan memiliki seni dan nilai
budaya kearifan lokal, karena hal ini akan menjadi daya tarik wisata untuk
melihat langsung panen padi di daerah ini.
“Saya yakin masyarakat sudah sangat
punya sadar akan wisata, karena momen wisata padi ini akan mendukung program
beras lokal Kubu Raya dan akan digelar di setiap kali kalender panen, misalnya
bulan 5 atau bulan 6 ini ada musin tanam, tentunya orang sudah mengetahui
kalendernya dan pasti ada wisata tanam padi di Kubu Raya, baik itu di Sungai
Kakap maupun di daerah lainnya. Dan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk
ikut menyaksikan momen ini,” pungkasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini