KalbarOnline, Kubu Raya – Dalam upaya mengembalikan kejayaan beras lokal Kubu Raya, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menuturkan bahwa sektor pertanian tahun 2019 ini, pihaknya sudah menyiapkan diri untuk mengembalikan masa keemasan beras lokal Kubu Raya yang sempat dikenal masyarakat luas pada tahun 2009-2013 lalu dan program ini akan dikembangkan dengan digelarnya even wisata padi.
“Untuk pertanian, Insya Allah kita hidupkan kembali program beras lokal Kubu Raya dan saya juga sudah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang program beras kita ini dan bahkan kita coba untuk melakukan upaya-upaya dalam memperkuat kembali standar operasional prosedur (SOP) untuk hal-hal yang menyangkut program beras kita dengan pasar sistemik, termasuk pasarnya, termasuk juga produksinya,” ungkap Muda.
Orang nomor wahid di kabupaten termuda se-Kalbar ini menambahkan, panen raya padi musim tanam rendengan tahun 2018/2019 ini merupakan program pengembangan padi lahan sub optimal dengan melibatkan Gapoktan yang ada di Desa Paret Keladi yang menaungi 5 kelompok tani lainnya.
“Kalau dilihat di sini, hasil panennya sudah cukup baik hanya tantangannya adalah hama tikus untuk daerah Sungai Kakap ini. Tapi juga ada beberapa tempat yang belum maksimal, mungkin ada yang rusak dan sebagainya. Namun dengan adanya lahan tidur yang cukup luas ini akan kita bangun kembali semuanya,” jelas Muda Mahendrawan.
Muda menginginkan program ini dilakukan langsung oleh Gapoktan-Gapoktan, jadi sudah harus mandiri dan tidak perlu lagi ada koperasi, namun dari masing-masing Gapoktan sendiri yang belajar terkait pengemasannya. Langkah tersebut dilakukan agar seluruh Gapoktan di daerah Kubu Raya bisa mandiri dengan sendirinya.
Bupati Muda menuturkan, dalam menjalankan program beras lokal ini, dirinya mengajak semua kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang tersebar di 118 desa dan 9 kecamatan untuk bersama-sama keroyokan dalam mengembalikan kejayaan program ini dengan berbagai inovasi kebijakan yang dibuat.
Terkait even wisata padi, Bupati menjelaskan langkah ini merupakan bagian dari cara untuk membuat semua menjadi ingin tahu. Dengan adanya even wisata padi ini, tentunya akan memiliki seni dan nilai budaya kearifan lokal, karena hal ini akan menjadi daya tarik wisata untuk melihat langsung panen padi di daerah ini.
“Saya yakin masyarakat sudah sangat punya sadar akan wisata, karena momen wisata padi ini akan mendukung program beras lokal Kubu Raya dan akan digelar di setiap kali kalender panen, misalnya bulan 5 atau bulan 6 ini ada musin tanam, tentunya orang sudah mengetahui kalendernya dan pasti ada wisata tanam padi di Kubu Raya, baik itu di Sungai Kakap maupun di daerah lainnya. Dan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk ikut menyaksikan momen ini,” pungkasnya. (ian)
Comment