Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 19 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah tantangan dalam serapan anggaran penangan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Tantangan yang dihadapi salah satu adalah perubahan kebijakan dalam tiga bulan terakhir, selain itu juga soal orang yang baru menjabat sebagai menteri dan tak punya pengalaman birokrasi.
“Di sisi lain, dalam kabinet ini, ada menteri-menteri yang masih benar-benar baru. Jadi, mereka belum benar-benar paham birokrasi, karena belum pernah bekerja di pemerintah,” ujar Sri dalam ‘Jakpost Up Close #10 webinar: Reimagining The Future of Indonesia’s Economy’ di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Pandemi yang datang mendadak ini menghantam perencanaan budget mereka. Otomatis, perencanaan budget mereka pun berubah drastis.
“Ada budget yang harus dipotong, ada yang harus diprioritaskan. Ini menjadi tantangan bagi mereka, apalagi sambil working from home (WFH) di periode pertama mereka menjabat,” tutur Sri.
Belum lagi, ketika kebijakan tersebut harus berubah-ubah menyesuaikan kondisi di lapangan maupun data yang ada. Namun, ia menegaskan kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara.
“Sebagai Menteri Keuangan saya minta seluruh staf saya bekerja keras. Bahkan, setiap pekan kami melihat perkembangan alokasi anggaran,” tambahnya lagi.
Seandainya tidak WFH, akan lebih mudah bagi mereka untuk berkomunikasi karena diskusi di kantor bisa lebih intensif.
“Di momen ini, semua kementerian seakan-akan melihat semuanya di bawah mikroskop. Pak Presiden juga berpesan agar mereka melihat semua detail-detail mikro di situasi yang serba-tak pasti ini,” pungkas Sri. [rif]
KalbarOnline.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah tantangan dalam serapan anggaran penangan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Tantangan yang dihadapi salah satu adalah perubahan kebijakan dalam tiga bulan terakhir, selain itu juga soal orang yang baru menjabat sebagai menteri dan tak punya pengalaman birokrasi.
“Di sisi lain, dalam kabinet ini, ada menteri-menteri yang masih benar-benar baru. Jadi, mereka belum benar-benar paham birokrasi, karena belum pernah bekerja di pemerintah,” ujar Sri dalam ‘Jakpost Up Close #10 webinar: Reimagining The Future of Indonesia’s Economy’ di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Pandemi yang datang mendadak ini menghantam perencanaan budget mereka. Otomatis, perencanaan budget mereka pun berubah drastis.
“Ada budget yang harus dipotong, ada yang harus diprioritaskan. Ini menjadi tantangan bagi mereka, apalagi sambil working from home (WFH) di periode pertama mereka menjabat,” tutur Sri.
Belum lagi, ketika kebijakan tersebut harus berubah-ubah menyesuaikan kondisi di lapangan maupun data yang ada. Namun, ia menegaskan kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara.
“Sebagai Menteri Keuangan saya minta seluruh staf saya bekerja keras. Bahkan, setiap pekan kami melihat perkembangan alokasi anggaran,” tambahnya lagi.
Seandainya tidak WFH, akan lebih mudah bagi mereka untuk berkomunikasi karena diskusi di kantor bisa lebih intensif.
“Di momen ini, semua kementerian seakan-akan melihat semuanya di bawah mikroskop. Pak Presiden juga berpesan agar mereka melihat semua detail-detail mikro di situasi yang serba-tak pasti ini,” pungkas Sri. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini