KalbarOnline.com – Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil riset terkait dengan kinerja 1 tahun Jokowi-Ma’ruf Amin dan Covid-19 di Indonesia. Survei nasional ini dilakukan pada 10 sampai 17 Oktober 2020 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dari 34 provinsi di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menuturkan, sebesar 64,6 persen responden puas dengan kerja Presiden Joko Widodo. Sementara itu sebanyak 33,1 persen responden tidak puas. Sedangkan, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 2,3 persen.
Sementara itu sebanyak 40,8 persen responden puas dengan kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sedangkan yang tidak puas 47,4 persen, dan yang tidak tahu atau tidak jawab 11,8 persen.
Lima alasan publik puas dengan kinerja Jokowi adalah hasil kerjanya nyata, orangnya merakyat, banyak pembangunan infrastruktur, orangnya baik dan sederhana, dan memangun desa sampai wilayah tertinggal.
“Lalu, lima alasan publik puas dengan kinerja Ma’ruf Amin adalah berperan dalam menjaga kerukunan umat beragama, hasil kerjanya nyata, orangnya baik dan sederhana, menjaga perdamaian dan bijaksana,” terang Qodari dalam keterangan tertulis kepada KalbarOnline.com, Jumat (6/11).
Sedangkan, lima alasan responden tidak puas dengan kinerja Jokowi itu adalah kebijakannya menguntungkan pihak tertentu, banyak pekerja asing, perekonomian Indonesia menurun, lapangan pekerjaan terbatas dan kesejahteraan masyarakat menurun. Kemudian, lima poin alasan responden tidak puas dengan kinerja Ma’ruf Amin adalah tidak tegas, kebijakan miliknya terbatas, perekonomian Indonesia menurun, dan banyak pekerja asing.
Indo Barometer juga melempar pertanyaan kepada responden, yakni sebutkan nama menteri yang menurut responden kinerjanya bagus. Dari jawaban responden atas pertanyaan ini, terdapat lima menteri yang dinilai berkinerja baik.
1. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (29,3 persen)
Responden menilai Prabowo sebagai menteri dengan kinerja bagus. Prabowo dinilai mempunyai jiwa kepemimpinan yang bagus (22,5 persen), keputusannya tegas dan lugas (19,1 persen), mampu menjaga keamanan (11 persen), kebijakannya berpihak ke rakyat kecil (8,7 persen), dan berwibawa dalam menyelesaikan masalah (8.1 persen).
2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (16,3 persen)
Nadiem menduduki peringkat kedua menteri berkinerja baik karena pintar atau intelektual (34,3 persen), banyak program terobosan (15,6 persen), mampu meningkatkan pelayanan pendidikan (10,4 persen), muda dan berbakat (10,4 persen) serta cara kerjanya yang bagus (5,2 persen).
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (15,2 persen)
Sri Mulyani Indrawati yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun terpilih menjadi menteri dengan kinerja baik. Sri Mulyani dinilai pintar atau intelektual (33,3 persen), cocok menduduki posisi tersebut (8,9 persen), mempunyai hasil kerja nyata (8,9 persen), keputusannya tegas dan lugas (6,7 persen), serta mampu meningkatkan perekonomian (5,6 persen).
4. Menteri BUMN Erick Thohir (12,2 persen)
Mantan Presiden Inter Milan ini juga dinilai memiliki kinerja baik. Alasan utama responden adalah pintar atau intelektual (22,1 persen), banyak program terobosan (15,3 persen), cara kerjanya bagus (8,3 persen), hasil kerjanya nyata (8,3 persen), serta keputusannya tegas dan lugas (8,3 persen).
5. Menko Polhukam Mahfud MD (8,8 persen)
Posisi terakhir menteri dengan kinerja terbaik adalah Mahfud MD. Mahfud dinilai merupakan pribadi yang pintar atau intelektual (38,6 persen), memberikan solusi atas masalah (9,6 persen), kebijakannya berpihak ke rakyat kecil (9,6 persen), keputusannya tegas dan lugas (7,7 persen), serta mempunyai jiwa kepemimpinan yang bagus (7,7 persen).
Comment