KalbarOnline.com – Semua asrama pekerja di Singapura dinyatakan bebas dari Covid-19. Termasuk blok mandiri di asrama yang dibangun khusus dan berfungsi sebagai fasilitas isolasi atau karantina.
Seperti diketahui Singapura memiliki kasus Covid-19 didominasi pada klaster asrama pekerja. Sekitar 333 ribu pekerja asing di sektor konstruksi, kelautan dan proses, atau 86 persen dari mereka, kini telah diizinkan untuk kembali bekerja. Angka ini naik dari 81 persen yang diumumkan minggu lalu.
- Baca juga: Pandemi Terlalu Lama, Hampir Separo Warga Singapura Lelah Pakai Masker
“Semua warga di blok mandiri telah menyelesaikan isolasi atau dipindahkan ke fasilitas pemerintah lain tergantung pada status kesehatan mereka,” kata Kementerian Tenaga Kerja Singapura (MOM) seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (20/8).
Para pekerja telah diberi izin berupa Kode Akses Hijau, yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan pekerjaan. Kementerian mengatakan pihaknya mengharapkan akan ada tambahan 20 ribu penghuni asrama yang segera memiliki Kode Akses Hijau.
MOM memberikan tanda pada pekerja untuk mengidentifikasi pasien Covid-19 dengan AccessCode. Red AccessCode berarti mereka belum diizinkan untuk pergi bekerja. Artinya bisa saja pekerja itu mengalami positif Covid-19 atau dikarantina setelah kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Pekerja juga dapat memiliki Kode Akses Merah jika mereka ditempatkan di karantina atau berstatus suspek. Dan Kode Akses Merah juga bisa diberikan pada mereka yang enggan menginstal aplikasi TraceTogether di perangkat seluler mereka.
- Baca juga: Warga Singapura Mulai Membandel, Kumpul-Kumpul Tanpa Pakai Masker
Dengan selesainya klaster asrama, MOM mengatakan telah mengadopsi strategi berlapis untuk mencegah gelombang kedua infeksi di asrama. Ini termasuk pengelompokan pekerja migran di asrama menurut jenis industri tempat mereka bekerja dan menerapkan jarak aman. Setelah kasus baru terdeteksi, upaya pelacakan kontak akan dimulai. Setelah kontak dekat langsung dengan pekerja migran positif teridentifikasi, mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas khusus.
Kontak dekat lainnya akan dikarantina di asrama mereka dan akan menjalani tes untuk memastikan bahwa mereka bersih dari virus sebelum diizinkan kembali bekerja. MOM mengatakan kasus infeksi baru di asrama yang telah diselesaikan diharapkan tak membuat Singapura lengah, tapi perlu kewaspadaan. MOM menambahkan bahwa prioritasnya adalah mencegah dan mengidentifikasi kasus infeksi baru melalui deteksi dini, tracing, dan isolasi yang efektif.
Comment