Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 09 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA – Air kolam yang berwarna putih seperti susu di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan masih ramai diperbincangkan. Kini rumor aneh soal air itu mulai tersebar.
Air itu disebut-sebut mampu mengurangi atau menyembuhkan beberapa penyakit. Di antaranya gatal-gatal dan penyakit asam lambung.
“Katanya kalau gatal-gatal langsung sembuh. Bahkan ada orang dari Makassar yang datang ke sini. Itu masih uji lab,” kata Camat Bontomarannu, Muhammad Sabir, Sabtu (9/3/2020)..
Senada dengan Sabir, salah satu warga yang bermukim sekitar air kolam seperti susu itu, juga sempat mendengar isu dari orang-orang yang pernah mandi atau meminum air tersebut.
“Bahkan ada yang pernah mengaku air itu mengurangi penyakit asam lambung, setelah konsumsi air putih seperti susu itu. Fenomena ini sudah ada dua bulan,” kata warga di sana, yang enggan namanya disebut.
Meski mengaku mendengar sudah mendengar kabar itu, Sabir dan warga di sana enggan percaya dengan rumor tersebut. Keamanan mengkonsumsi air tersebut pun masih menjadi tanda tanya.
Beberapa warga yang berkunjung ke lokasi itu, justru ada yang membawa pulang air tersebut menggunakan botol plastik yang telah dia sediakan.
Apalagi pihak peneliti terkait belum mengeluarkan pernyataan resmi, soal kandungan dan keamanan air tersebut.
Pemandian itu sampai hari ini masih ramai dikunjungi. Mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa. Pengunjung juga diwajibkan membayar uang retribusi Rp2 ribu rupiah per orang. (agus/fajar)
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA – Air kolam yang berwarna putih seperti susu di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan masih ramai diperbincangkan. Kini rumor aneh soal air itu mulai tersebar.
Air itu disebut-sebut mampu mengurangi atau menyembuhkan beberapa penyakit. Di antaranya gatal-gatal dan penyakit asam lambung.
“Katanya kalau gatal-gatal langsung sembuh. Bahkan ada orang dari Makassar yang datang ke sini. Itu masih uji lab,” kata Camat Bontomarannu, Muhammad Sabir, Sabtu (9/3/2020)..
Senada dengan Sabir, salah satu warga yang bermukim sekitar air kolam seperti susu itu, juga sempat mendengar isu dari orang-orang yang pernah mandi atau meminum air tersebut.
“Bahkan ada yang pernah mengaku air itu mengurangi penyakit asam lambung, setelah konsumsi air putih seperti susu itu. Fenomena ini sudah ada dua bulan,” kata warga di sana, yang enggan namanya disebut.
Meski mengaku mendengar sudah mendengar kabar itu, Sabir dan warga di sana enggan percaya dengan rumor tersebut. Keamanan mengkonsumsi air tersebut pun masih menjadi tanda tanya.
Beberapa warga yang berkunjung ke lokasi itu, justru ada yang membawa pulang air tersebut menggunakan botol plastik yang telah dia sediakan.
Apalagi pihak peneliti terkait belum mengeluarkan pernyataan resmi, soal kandungan dan keamanan air tersebut.
Pemandian itu sampai hari ini masih ramai dikunjungi. Mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa. Pengunjung juga diwajibkan membayar uang retribusi Rp2 ribu rupiah per orang. (agus/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini