Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 25 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj ‘diserang’ netizen setelah videonya menerima amplp cokelat viral di media sosial. Namun bagi Kiai Said, ia tidak mempermasalahkan gunjingan tersebut.
Seperti diketahui, sebuah video berdurasi tujuh detik yang diunggah akun Twitter, @_KingPurwa menuai berbagai reaksi dari warganet. Mayoritas bernada negatif dan menyerang personal Kiai Said.
Namun demikian, Kiai Said Aqil Siradj mengaku tidak masalah dengan adanya fitnah keji yang mencoreng nama baiknya sebagai ulama tersebut.
“Enggak apa apa, biarin aja, saya difitnah itu biasa. Enggak mengurangi apa-apa bagi saya,” katanya melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/8/2020).
Ketua umum PBNU sejak tahun 2010 itu menerangkan bahwa dirinya menolak keras saat disodori amplop tebal tersebut. Namun, lantaran yang memberi memaksa dan menyebut bahwa amplop itu untuk pesantren, maka Kiai Said menerima.
“Tapi hakikatnya begitu, saya menolak dia paksa, akhirnya saya taruh di kursi aja. Untuk pondok. Kalau saya sebenernya sudah enggak terima, tapi dia maksa. Itu temannya yang moto, ada temannya satu,” ucapnya
Disinggung mengenai akan menindaklanjuti fitnah tersebut kepada proses hukum. Kiai Said mengatakan belum dapat memastikan hal tersebut. Dia menyerahkan hal itu kepada bagian NU yang khusus mengawal ulama. “Terserah anak-anak saya. Ada banser dan Pagar Nusa nanti,” tandasnya. [sam]
KalbarOnline.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj ‘diserang’ netizen setelah videonya menerima amplp cokelat viral di media sosial. Namun bagi Kiai Said, ia tidak mempermasalahkan gunjingan tersebut.
Seperti diketahui, sebuah video berdurasi tujuh detik yang diunggah akun Twitter, @_KingPurwa menuai berbagai reaksi dari warganet. Mayoritas bernada negatif dan menyerang personal Kiai Said.
Namun demikian, Kiai Said Aqil Siradj mengaku tidak masalah dengan adanya fitnah keji yang mencoreng nama baiknya sebagai ulama tersebut.
“Enggak apa apa, biarin aja, saya difitnah itu biasa. Enggak mengurangi apa-apa bagi saya,” katanya melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/8/2020).
Ketua umum PBNU sejak tahun 2010 itu menerangkan bahwa dirinya menolak keras saat disodori amplop tebal tersebut. Namun, lantaran yang memberi memaksa dan menyebut bahwa amplop itu untuk pesantren, maka Kiai Said menerima.
“Tapi hakikatnya begitu, saya menolak dia paksa, akhirnya saya taruh di kursi aja. Untuk pondok. Kalau saya sebenernya sudah enggak terima, tapi dia maksa. Itu temannya yang moto, ada temannya satu,” ucapnya
Disinggung mengenai akan menindaklanjuti fitnah tersebut kepada proses hukum. Kiai Said mengatakan belum dapat memastikan hal tersebut. Dia menyerahkan hal itu kepada bagian NU yang khusus mengawal ulama. “Terserah anak-anak saya. Ada banser dan Pagar Nusa nanti,” tandasnya. [sam]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini