Ketapang    

Merasa Difitnah dan Dirugikan, Ketua DPC PDIP Ketapang Akan Tempuh Jalur Hukum

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 20 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai PDIP Ketapang, Kasdi

mengaku sangat dirugikan atas fitnah dan informasi hoax yang ditujukan kepada

dirinya.

Hal tersebut dikatakan Kasdi, diduga dilakukan oleh

lawan-lawan politiknya mengenai video pengakuan warga yang direkam dan disebar

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

https://www.youtube.com/watch?v=zyNRgZX_yzg

Dalam video tersebut, tampak seorang warga yang diduga

timses caleg lain menginterogasi warga yang mengaku mendapat sejumlah uang yang

diberikan oleh oknum Kepala Desa di Kecamatan Singkup untuk mencoblos Kasdi

yang merupakan Caleg PDIP Dapil V Ketapang.

“Saya tegaskan, selama ini saya tidak pernah melakukan politik

uang apalagi politik identitas. Jadi jujur saya terkejut melihat video yang

menyudutkan saya itu. Akibat video dan informasi hoax tersebut, saya merasa

dirugikan termasuk partai karena raihan suara yang berkurang, karena banyak

masyarakat yang termakan fitnah dan berita hoax tersebut,” ujar Kasdi kepada awak

media, Jumat (19/4/2019).

Setelah pihaknya melakukan pengecekan, orang-orang dalam

video tersebut akhirnya diketahui. Di mana seseorang yang menanyakan warga dalam

video tersebut merupakan Ketua Relawan Caleg Gerindra dari Dapil V Ketapang dan

direkam oleh anak dari caleg tersebut.

“Jadi informasinya mereka datang dan memaksa warga di dalam

video untuk mengaku kalau menerima uang dari Pak Madi yang merupakan Kades Sukaharja,

padahal setelah dicek, Pak Kades tidak ada memberi uang untuk menyuruh

mencoblos saya, melainkan uang tersebut untuk membayar hutang,” terang Kasdi.

Kasdi menilai, kejadian tersebut motifnya terkait urusan

politik lantaran dibuat pada H-1 pencoblosan. Motif ini, kata dia, tentu

bermaksud agar ia tak dapat mengcounter

berita-berita fitnah yang terkesan dikondisikan oleh pihak-pihak tertentu.

“Bahkan di sana ada berita hoax yang mengatakan saya sudah

ditangkap Polisi dan dibawa ke Pontianak dan meminta warga agar tak memilih

saya. Padahal saya ke Pontianak mengurus dana saksi parpol dan buktinya saya

bisa memberikan hak suara ke TPS di kampung saya, itu jelas hoax yang memang

menginginkan agar saya jatuh,” tegasnya.

Terkait stiker dirinya yang terdapat dalam video tersebut, Kasdi

menegaskan bahwa stiker tersebut bisa dengan mudah didapat oleh warga. Lantaran

selama masa kampanye dirinya membagikan bahan kampanye berupa baju dan juga

stiker tersebut.

“Termasuk warga didalam video itu namanya Pak Maman, dia

juga pernah hadir dalam acara kampanye saya. Saat ini informasi Pak Kades sudah

diklarifikasi oleh Panwascam Singkup dan harapan saya Pak Maman yang merupakan

warga yang direkam pengakuan juga diklarifikasi agar ada penjelasan yang benar,”

harapnya.

Kasdi mengaku akan berkoordinasi dengan tim hukumnya setelah

tahapan pemilu selesai untuk melaporkan pihak-pihak yang telah merekam dan

menyebar video fitnah dan hoax tentang dirinya tersebut.

“Kita sudah pegang bukti video itu, kita rencana akan

laporkan soal video hoax dengan kaitan Undang-undang ITE. Yang pasti setelah

semua tahapan pemilu ini selesai,” pungkasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Aparat Gabungan TNI-Polri Kawal Pleno Tingkat PPK di Belitang Hilir
Sabtu, 20 April 2019
Artikel Sebelumnya
Sejumlah Parpol di Ketapang Tak Yakin Capai Target Maksimal di Pileg 2019
Sabtu, 20 April 2019

Berita terkait