Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 20 April 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai PDIP Ketapang, Kasdi
mengaku sangat dirugikan atas fitnah dan informasi hoax yang ditujukan kepada
dirinya.
Hal tersebut dikatakan Kasdi, diduga dilakukan oleh
lawan-lawan politiknya mengenai video pengakuan warga yang direkam dan disebar
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam video tersebut, tampak seorang warga yang diduga
timses caleg lain menginterogasi warga yang mengaku mendapat sejumlah uang yang
diberikan oleh oknum Kepala Desa di Kecamatan Singkup untuk mencoblos Kasdi
yang merupakan Caleg PDIP Dapil V Ketapang.
“Saya tegaskan, selama ini saya tidak pernah melakukan politik
uang apalagi politik identitas. Jadi jujur saya terkejut melihat video yang
menyudutkan saya itu. Akibat video dan informasi hoax tersebut, saya merasa
dirugikan termasuk partai karena raihan suara yang berkurang, karena banyak
masyarakat yang termakan fitnah dan berita hoax tersebut,” ujar Kasdi kepada awak
media, Jumat (19/4/2019).
Setelah pihaknya melakukan pengecekan, orang-orang dalam
video tersebut akhirnya diketahui. Di mana seseorang yang menanyakan warga dalam
video tersebut merupakan Ketua Relawan Caleg Gerindra dari Dapil V Ketapang dan
direkam oleh anak dari caleg tersebut.
“Jadi informasinya mereka datang dan memaksa warga di dalam
video untuk mengaku kalau menerima uang dari Pak Madi yang merupakan Kades Sukaharja,
padahal setelah dicek, Pak Kades tidak ada memberi uang untuk menyuruh
mencoblos saya, melainkan uang tersebut untuk membayar hutang,” terang Kasdi.
Kasdi menilai, kejadian tersebut motifnya terkait urusan
politik lantaran dibuat pada H-1 pencoblosan. Motif ini, kata dia, tentu
bermaksud agar ia tak dapat mengcounter
berita-berita fitnah yang terkesan dikondisikan oleh pihak-pihak tertentu.
“Bahkan di sana ada berita hoax yang mengatakan saya sudah
ditangkap Polisi dan dibawa ke Pontianak dan meminta warga agar tak memilih
saya. Padahal saya ke Pontianak mengurus dana saksi parpol dan buktinya saya
bisa memberikan hak suara ke TPS di kampung saya, itu jelas hoax yang memang
menginginkan agar saya jatuh,” tegasnya.
Terkait stiker dirinya yang terdapat dalam video tersebut, Kasdi
menegaskan bahwa stiker tersebut bisa dengan mudah didapat oleh warga. Lantaran
selama masa kampanye dirinya membagikan bahan kampanye berupa baju dan juga
stiker tersebut.
“Termasuk warga didalam video itu namanya Pak Maman, dia
juga pernah hadir dalam acara kampanye saya. Saat ini informasi Pak Kades sudah
diklarifikasi oleh Panwascam Singkup dan harapan saya Pak Maman yang merupakan
warga yang direkam pengakuan juga diklarifikasi agar ada penjelasan yang benar,”
harapnya.
Kasdi mengaku akan berkoordinasi dengan tim hukumnya setelah
tahapan pemilu selesai untuk melaporkan pihak-pihak yang telah merekam dan
menyebar video fitnah dan hoax tentang dirinya tersebut.
“Kita sudah pegang bukti video itu, kita rencana akan
laporkan soal video hoax dengan kaitan Undang-undang ITE. Yang pasti setelah
semua tahapan pemilu ini selesai,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai PDIP Ketapang, Kasdi
mengaku sangat dirugikan atas fitnah dan informasi hoax yang ditujukan kepada
dirinya.
Hal tersebut dikatakan Kasdi, diduga dilakukan oleh
lawan-lawan politiknya mengenai video pengakuan warga yang direkam dan disebar
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam video tersebut, tampak seorang warga yang diduga
timses caleg lain menginterogasi warga yang mengaku mendapat sejumlah uang yang
diberikan oleh oknum Kepala Desa di Kecamatan Singkup untuk mencoblos Kasdi
yang merupakan Caleg PDIP Dapil V Ketapang.
“Saya tegaskan, selama ini saya tidak pernah melakukan politik
uang apalagi politik identitas. Jadi jujur saya terkejut melihat video yang
menyudutkan saya itu. Akibat video dan informasi hoax tersebut, saya merasa
dirugikan termasuk partai karena raihan suara yang berkurang, karena banyak
masyarakat yang termakan fitnah dan berita hoax tersebut,” ujar Kasdi kepada awak
media, Jumat (19/4/2019).
Setelah pihaknya melakukan pengecekan, orang-orang dalam
video tersebut akhirnya diketahui. Di mana seseorang yang menanyakan warga dalam
video tersebut merupakan Ketua Relawan Caleg Gerindra dari Dapil V Ketapang dan
direkam oleh anak dari caleg tersebut.
“Jadi informasinya mereka datang dan memaksa warga di dalam
video untuk mengaku kalau menerima uang dari Pak Madi yang merupakan Kades Sukaharja,
padahal setelah dicek, Pak Kades tidak ada memberi uang untuk menyuruh
mencoblos saya, melainkan uang tersebut untuk membayar hutang,” terang Kasdi.
Kasdi menilai, kejadian tersebut motifnya terkait urusan
politik lantaran dibuat pada H-1 pencoblosan. Motif ini, kata dia, tentu
bermaksud agar ia tak dapat mengcounter
berita-berita fitnah yang terkesan dikondisikan oleh pihak-pihak tertentu.
“Bahkan di sana ada berita hoax yang mengatakan saya sudah
ditangkap Polisi dan dibawa ke Pontianak dan meminta warga agar tak memilih
saya. Padahal saya ke Pontianak mengurus dana saksi parpol dan buktinya saya
bisa memberikan hak suara ke TPS di kampung saya, itu jelas hoax yang memang
menginginkan agar saya jatuh,” tegasnya.
Terkait stiker dirinya yang terdapat dalam video tersebut, Kasdi
menegaskan bahwa stiker tersebut bisa dengan mudah didapat oleh warga. Lantaran
selama masa kampanye dirinya membagikan bahan kampanye berupa baju dan juga
stiker tersebut.
“Termasuk warga didalam video itu namanya Pak Maman, dia
juga pernah hadir dalam acara kampanye saya. Saat ini informasi Pak Kades sudah
diklarifikasi oleh Panwascam Singkup dan harapan saya Pak Maman yang merupakan
warga yang direkam pengakuan juga diklarifikasi agar ada penjelasan yang benar,”
harapnya.
Kasdi mengaku akan berkoordinasi dengan tim hukumnya setelah
tahapan pemilu selesai untuk melaporkan pihak-pihak yang telah merekam dan
menyebar video fitnah dan hoax tentang dirinya tersebut.
“Kita sudah pegang bukti video itu, kita rencana akan
laporkan soal video hoax dengan kaitan Undang-undang ITE. Yang pasti setelah
semua tahapan pemilu ini selesai,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini