Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 26 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Salah satu efek akun online seseorang disusupi adalah menjadi korban email penipuan. Meski mudah untuk mengenali email sebagai spam, terkadang saat penyerang menggunakan spoofing atau email palsu untuk mengelabui pengguna agar percaya bahwa itu adalah email yang sah, saat itu masalahnya dimulai.
Pemilik email mungkin mengira bahwa platform seperti Gmail Google akan memiliki perlindungan terhadap hal-hal semacam ini. Namun ternyata belum tentu demikian.
Hal ini terungkap melalui penelitian keamanan Allison Husain yang telah menemukan bug di Gmail, layanan pengolah pesan elektronik populer dari Google. Dengan bug tersebut, dilansir dari TheNextWeb, memungkinkan penyerang mengirim email palsu melalui Gmail.
Bug ini akan memungkinkan penyerang untuk melewati protokol keamanan tertentu seperti Send Policy Framework dan Domain-based Message Authentication, Reporting, dan Conformance yang seharusnya melindungi pengguna dari serangan tersebut. Kabar baiknya adalah bahwa Google telah memperbaiki bug tersebut, tetapi tercatat bahwa perusahaan membutuhkan waktu sekitar 137 hari untuk menutupnya.
Belum diketahui apakah penyerang mungkin telah memanfaatkan bug saat masih aktif atau tidak. Tetapi hingga saat ini tampaknya tidak ada bukti apa pun yang muncul. Jadi, meskipun Google butuh beberapa saat untuk menutupnya, untungnya tidak terjadi keluhan apapun oleh penggunanya.
KalbarOnline.com – Salah satu efek akun online seseorang disusupi adalah menjadi korban email penipuan. Meski mudah untuk mengenali email sebagai spam, terkadang saat penyerang menggunakan spoofing atau email palsu untuk mengelabui pengguna agar percaya bahwa itu adalah email yang sah, saat itu masalahnya dimulai.
Pemilik email mungkin mengira bahwa platform seperti Gmail Google akan memiliki perlindungan terhadap hal-hal semacam ini. Namun ternyata belum tentu demikian.
Hal ini terungkap melalui penelitian keamanan Allison Husain yang telah menemukan bug di Gmail, layanan pengolah pesan elektronik populer dari Google. Dengan bug tersebut, dilansir dari TheNextWeb, memungkinkan penyerang mengirim email palsu melalui Gmail.
Bug ini akan memungkinkan penyerang untuk melewati protokol keamanan tertentu seperti Send Policy Framework dan Domain-based Message Authentication, Reporting, dan Conformance yang seharusnya melindungi pengguna dari serangan tersebut. Kabar baiknya adalah bahwa Google telah memperbaiki bug tersebut, tetapi tercatat bahwa perusahaan membutuhkan waktu sekitar 137 hari untuk menutupnya.
Belum diketahui apakah penyerang mungkin telah memanfaatkan bug saat masih aktif atau tidak. Tetapi hingga saat ini tampaknya tidak ada bukti apa pun yang muncul. Jadi, meskipun Google butuh beberapa saat untuk menutupnya, untungnya tidak terjadi keluhan apapun oleh penggunanya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini