Salah satu pertanyaan yang sering Mums dengar selama hamil adalah kapan perkiraan hari lahir si Kecil. Jadi, wajar saja jika hari perkiraan lahir atau HPL menjadi sangat penting bagi Mums.
Namun, terkadang persalinan tidak selalu sesuai dengan HPL, bisa lebih cepat ataupun lebih lambat. Ketika waktu melahirkan tidak kunjung datang alias lebih lambat, Mums tentu merasa khawatir dan merasa tidak nyaman.
Sebenarnya, Mums tidak perlu terlalu mencemaskan hal ini. Pada kebanyakan kasus, bayi memang tidak lahir sesuai dengan HPL. Selain itu, ada sejumlah cara induksi alami selain stimulasi jangkauan selaput (membrane sweeping) yang bisa Mums lakukan untuk mempercepat kelahiran.
Baca juga: Bayi Sungsang, Mungkinkah Bersalin Secara Normal?
Apa Penyebab Bayi Tidak Lahir Sesuai HPL?
Tenaga medis umumnya menggunakan rumus naegele untuk menghitung usia gestasional, berdasarkan pada standar rentang waktu kehamilan dan tanggal menstruasi terakhir. Namun, metode pengukuran ini cukup menuai pro dan kontra.
Baca juga: Jongkok Saat Hamil, Berbahayakah?
Cara Induksi Alami
Berikut sejumlah cara induksi alami yang bisa Mums lakukan untuk mempercepat kelahiran:
1. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Mungkin Mums sering mendengar ada sejumlah makanan yang bisa merangsang kontraksi. Buah-buahan, seperti nanas, kiwi, mangga, dan pepaya, kaya akan kandungan enzim bromelain.
Menurut sejarah, enzim ini digunakan untuk merangsang kontraksi. Meski hal ini belum pernah diuji kepada manusia, beberapa penelitian berskala kecil terhadap hewan menemukan bahwa mengonsumsi nanas berdampak pada jaringan rahim.
Nanas merupakan pilihan yang paling populer untuk merangsang kontraksi dan mempercepat kelahiran. Namun untuk bisa merasakan dampaknya, nanas perlu dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Selain nanas, mengonsumsi kurma di akhir kehamilan juga dapat membantu mempercepat kelahiran dan merangsang kontraksi. Satu penelitian berskala kecil di Jordan menemukan mengonsumsi kurma kering dapat membantu mempercepat waktu lahir dan memperpendek masa kontraksi.
Hal ini dikarenakan kurma dapat membantu menstimulasi hormon oksitosin. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah kurma benar-benar bisa mempercepat kelahiran dan merangsang kontraksi. Yang pasti, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kandungan terkait pengonsumsian makanan-makanan ini.
2. Berhubungan Seks
Seks sering kali disebut sebagai salah satu cara untuk mempercepat kelahiran dan merangsang kontraksi. Pasalnya, air mani kaya akan prostaglandin, yaitu sejenis zat kimia yang digunakan di dunia medis untuk induksi kehamilan.
Berhubungan seks atau mencapai orgasme juga meningkatkan kadar hormon oksitosin, yang dibutuhkan untuk merangsang kontraksi dan mempercepat kelahiran. Meski begitu, masih belum jelas apakah metode ini memang benar ampuh merangsang kontraksi di akhir kehamilan.
Ampuh ataupun tidak, berhubungan seks di akhir kehamilan tidak menimbulkan bahaya bagi bayi ataupun Mums, asalkan dilakukan dengan benar. Hindari berhubungan seks jika air ketuban sudah pecah karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Olahraga
Olahraga, termasuk jalan kaki, menggunakan birthing ball, atau naik tangga juga termasuk cara induksi alami yang sering kali direkomendasikan oleh dokter. Pasalnya, aktivitas-aktivitas tersebut menambah tekanan pada panggul dan membantu mendorong bayi semakin ke bawah. Belum ada penelitian yang menunjukkan apakah jalan kaki bisa mempercepat kelahiran dan merangsang kontraksi. Namun, jalan kaki bisa merelaksasi Mums.
4. Terapi Komplementer
Terapi komplementer, seperti aromaterapi, refleksologi, akupuntur, dan pijat kehamilan, juga merupakan cara induksi alami yang sering direkomendasikan. Namun, lagi-lagi belum ada bukti yang cukup untuk membuktikan apakah terapi komplementer benar-benar bisa mempercepat kelahiran dan merangsang kontraksi.
Terapi komplementer bisa menjadi cara relaksasi yang baik di akhir kehamilan, asalkan dilakukan oleh tenaga profesional dan berpengalaman melayani wanita hamil. Sebaiknya, sebelum melakukan terapi komplementer, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan terapi komplementer menurunkan risiko penggunaan epidural dan metode melahirkan caesar, serta meningkatkan kemungkinan melahirkan secara normal.
Ada pula beberapa bukti bahwa akupuntur bisa menyebabkan perubahan serviks dalam kurun waktu 24 jam. Kendati demikian, belum diketahui apakah hal tersebut berarti akan menyebabkan wanita hamil lebih cepat mengalami kontraksi. (AS)
Baca juga: Persalinan Normal pada Ibu Hamil Bermata Minus, Menyebabkan Kebutaan?
Referensi
Comment