Momen kehamilan yang membahagiakan tentu tak lepas pula dari berbagai permasalahannya. Salah satu permasalahan yang cukup sering dialami oleh ibu hamil biasanya terjadi pada kulit. Tak jarang, permasalahan kulit selama hamil ini membuat beberapa Mums menjadi kurang percaya diri. Nah, lantas bagaimana ya cara untuk mengatasinya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga: 6 Masalah Kulit pada Ibu Hamil
Masalah Kulit Selama Kehamilan
Saat hamil, ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Mums. Selain ukuran perut yang kian membesar, beberapa faktor lain, seperti perubahan sistem kekebalan tubuh, hormonal, metabolisme, dan pembuluh darah selama hamil juga menimbulkan sejumlah perubahan atau kelainan pada kondisi kulit Mums.
Menurut dr. Vita Siphra Sirait, SpDV, perubahan atau kelainan kulit selama kehamilan umumnya normal atau bersifat fisiologis. Bentuk kelainan kulit yang normal (fisiologis) pada ibu hamil bervariasi. Salah satu yang paling sering terjadi adalah hiperpigmentasi, seperti linea nigra (garis hitam memanjang melewati pusat hingga tulang kemaluan), daerah sekitar puting susu menggelap, serta kulit leher dan lipatan menghitam.
“Kelainan hiperpigmentasi biasanya berkaitan dengan peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan, yang menyebabkan peningkatan hormon dan menstimulasi pembentukan pigmen,” jelas dr. Vita dalam Virtual Media Briefing Bamed Healthcare, Rabu, 26 Agustus 2020.
Perubahan lain yang juga sering terjadi pada kulit ibu hamil adalah stretch mark. Stretch mark disebabkan oleh peregangan kulit akibat ukuran perut yang semakin besar. Beberapa kelainan kulit lain yang juga dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon di antaranya infeksi jamur pada genetalia dan jerawat.
Permasalahan Kulit Ibu Hamil Selama Pandemi
Selain faktor hormonal selama hamil, di era pandemi seperti saat ini, ibu hamil juga bisa mengalami permasalahan kulit lain.
“Pada era pandemi, ibu hamil bisa mengalami kelainan kulit akibat mengenakan masker. Kandungan formaldehyde pada masker dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, yang dapat diperberat bila kelembapan daerah wajah selama ini tidak optimal,” ujar dr. Vita.
Kebiasaan baru untuk rutin mencuci tangan dan paparan terhadap disinfektan juga bisa meningkatkan terjadinya iritasi pada kulit bila tidak disertai penggunaan pelembap.
Baca juga: Kulit Kering Selama Hamil, Begini Cara Mengatasinya!
Prosedur Kosmetik yang Aman untuk Ibu Hamil
Adanya berbagai permasalahan pada kulit selama hamil, yang diperparah dengan adanya pandemi, tak jarang membuat ibu hamil berpikir untuk melakukan prosedur kecantikan dan kosmetik untuk mengatasinya.
Meski begitu, sebagai ibu hamil, Mums tentu perlu memperhatikan prosedur kosmetik yang aman untuk dilakukan. Menurut dr. Vita, salah satu prosedur kosmetik yang terbilang masih aman untuk dilakukan oleh ibu hamil adalah prosedur peeling. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi kondisi kelainan kulit berupa jerawat atau kehitaman pada kulit, yang sering terjadi selama kehamilan. Peeling dianggap aman bagi ibu hamil karena efek kerjanya hanya terbatas pada jaringan kulit, sehingga tidak akan memengaruhi janin.
“Pemilihan agen peeling juga perlu diperhatikan, sebaiknya hindari yang mengandung salisil karena penggunaan dalam jumlah yang banyak dapat diabsorpsi sistemik (tidak terbatas pada jaringan kulit). Tidak banyak prosedur kosmetik yang dipastikan aman dapat dijalani oleh ibu hamil karena penelitian pada ibu hamil masih terbatas.” tambah dr. Vita.
Selain itu, pada kasus gangguan pigmentasi selama hamil, seperti flek hitam, wajah kusam, dan daerah lipatan yang gelap, bisa juga dilakukan tindakan Combination Rejuvenation Treatment (CRT). Prosedur tindakan ini merupakan kombinasi antara mikrodermabrasi athena dengan terapi oksigen hiperbarik (Intraceutical) atau kombinasi chemical peeling dengan intraceutical.
“Perawatan kesehatan personal diperbolehkan dan disarankan untuk ibu hamil. Disarankan rutin menggunakan pelembap untuk menghindari kulit iritasi akibat sering mencuci tangan di era pandemi ini,” tutup dr. Vita. (AS)
Baca juga: Perawatan Kulit saat Hamil yang Aman Dilakukan
Sumber:
Liputan GueSehat dalam Virtual Media Briefing Bamed Healthcare, Rabu, 26 Agustus 2020.
Comment