Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 September 2020 |
KalbarOnline.com – Di tengah ancaman resesi, berbagai macam cara telah dilakukan para pelaku bisnis agar usaha mereka dapat terus berjalan dan tentunya profit. Salah satu yang paling terdampak dari pandemi ini adalah pelaku bisnis otomotif dan suku cadang kendaraan.
Untuk bisnis tersebut, yang juga merasakan dampak besar akibat pandemi Covid-19 ini adalah Astra Otoparts. Pembuat suku cadang untuk sepeda motor dan juga mobil itu merasakan betul dampak dari pandemi ini pada sektor bisnisnya dengan banyak gerai Shop and Drive, motoquick dan lainnya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia terpaksa tutup akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, dampak ekonomi yang ada juga turut membawa pengaruh pada daya beli masyarakat. Imbasnya, permintaan suku cadang kendaraan jadi menurun lantaran masyarakat pemilik kendaraan menunda dulu perbaikan kendaraannya di tengah situasi yang tak menentu ini.
Meski demikian, Astra Otoparts menyebut kalau beberapa suku cadang lainnya cukup dicari dan jadi penopang bisnisnya. Rio Sanggau, Chief Executive Marketing Astra Otoparts menyebut, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, permintaan suku cadang fast moving jadi penolong.
“Selama pandemi, cukup menurun signifikan pembeliannya. Namun jika dibandingkan dengan bisnis sejenis lainnya kami termasuk yang paling bisa bertahan,” ungkap Rio di acara Ngobrol Virtual Dulu (ngovid) Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bersama Astra Otoparts pada Rabu (2/9).
Sementara untuk produk fast moving yang disebut jadi penopang, Rio menyebut kalau produk seperti oli, aki, shockbreaker, kampas rem dan produk-produk fast moving lainnya. “Untuk oli dan aki yang paling banyak, selama PSBB kan kendaraan mereka banyak yang nggak jalan, nah di new normal ini banyak yang mau jalan lagi dan mesti ganti aki atau oli,” imbuh Rio.
Sementara untuk cara lainnya yang disebut bisa menolong bisnis mereka tetap survive menurut Rio adalah optimalisasi layanan digital. Kemudian, Astra Otoparts juga melakukan sistem “jemput bola” dengan memberikan layanan home service buat konsumen.
“Kita melihat bahwa digital menjadi salah satu poin yang paling paling jitu dalam pemasaran menghadapi pandemi dan new normal. Karena pada waktu PSBB di mana semua orang tidak boleh keluar rumah, pergi ke toko-toko dan mencari sparepart tapi kita tetap bisa berjalan karena sudah punya digital,” tegas Rio.
Senjata itulah yang disebut mereka gunakan untuk bisa tetap keep intens dan melakukan penjualan tanpa bertemu fisik. Selain itu, sebanyak 97 persen konsumen Astra Otoparts di Jawa-Bali sudah terhubung dengan layanan digital.
KalbarOnline.com – Di tengah ancaman resesi, berbagai macam cara telah dilakukan para pelaku bisnis agar usaha mereka dapat terus berjalan dan tentunya profit. Salah satu yang paling terdampak dari pandemi ini adalah pelaku bisnis otomotif dan suku cadang kendaraan.
Untuk bisnis tersebut, yang juga merasakan dampak besar akibat pandemi Covid-19 ini adalah Astra Otoparts. Pembuat suku cadang untuk sepeda motor dan juga mobil itu merasakan betul dampak dari pandemi ini pada sektor bisnisnya dengan banyak gerai Shop and Drive, motoquick dan lainnya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia terpaksa tutup akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, dampak ekonomi yang ada juga turut membawa pengaruh pada daya beli masyarakat. Imbasnya, permintaan suku cadang kendaraan jadi menurun lantaran masyarakat pemilik kendaraan menunda dulu perbaikan kendaraannya di tengah situasi yang tak menentu ini.
Meski demikian, Astra Otoparts menyebut kalau beberapa suku cadang lainnya cukup dicari dan jadi penopang bisnisnya. Rio Sanggau, Chief Executive Marketing Astra Otoparts menyebut, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, permintaan suku cadang fast moving jadi penolong.
“Selama pandemi, cukup menurun signifikan pembeliannya. Namun jika dibandingkan dengan bisnis sejenis lainnya kami termasuk yang paling bisa bertahan,” ungkap Rio di acara Ngobrol Virtual Dulu (ngovid) Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bersama Astra Otoparts pada Rabu (2/9).
Sementara untuk produk fast moving yang disebut jadi penopang, Rio menyebut kalau produk seperti oli, aki, shockbreaker, kampas rem dan produk-produk fast moving lainnya. “Untuk oli dan aki yang paling banyak, selama PSBB kan kendaraan mereka banyak yang nggak jalan, nah di new normal ini banyak yang mau jalan lagi dan mesti ganti aki atau oli,” imbuh Rio.
Sementara untuk cara lainnya yang disebut bisa menolong bisnis mereka tetap survive menurut Rio adalah optimalisasi layanan digital. Kemudian, Astra Otoparts juga melakukan sistem “jemput bola” dengan memberikan layanan home service buat konsumen.
“Kita melihat bahwa digital menjadi salah satu poin yang paling paling jitu dalam pemasaran menghadapi pandemi dan new normal. Karena pada waktu PSBB di mana semua orang tidak boleh keluar rumah, pergi ke toko-toko dan mencari sparepart tapi kita tetap bisa berjalan karena sudah punya digital,” tegas Rio.
Senjata itulah yang disebut mereka gunakan untuk bisa tetap keep intens dan melakukan penjualan tanpa bertemu fisik. Selain itu, sebanyak 97 persen konsumen Astra Otoparts di Jawa-Bali sudah terhubung dengan layanan digital.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini