Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 September 2020 |
KalbarOnline.com – Kucuran anggaran penanganan pandemi Covid-19 berlanjut hingga tahun depan. Pemerintah tetap memprioritaskan bidang kesehatan dalam menangani pandemi penyakit asal Tiongkok itu.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, bagi pemerintah bidang kesehatan di tengah pandemi Covid-19 menjadi prioritas. Sehingga diharapkan bisa segera menuntaskan pandemi. Menurut Ma’ruf, penuntasan pandemi Covid-19 menjadi prasyarat untuk meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap keseriusan pemerintah.
Ma’ruf mengatakan tanpa ada keyakinan tersebut, maka akan terus terjadi semacam ketakutan untuk memulai kegiatan ekonomi. ’’Termasuk untuk melakukan aktivitas belanja atau konsumsi,’’ katanya di Jakarta Selasa (1/9).
Menurut dia selama masyarakat masih diliputi ketakutan dan tidak ada keyakinan kepada upaya penanganan pandemi, kegiatan ekonomi tidak berputar. Untuk itu, anggaran penanganan pandemik yang digelontorkan pemerintah cukup besar di sektor kesehatan.
Dia mengungkapkan tahun ini anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,2 triliun. Dari anggaran itu, sebesar Rp 87 triliun untuk sektor kesehatan.
Sementara itu untuk tahun depan, Ma’ruf mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp 356,5 triliun untuk penanganan kesehatan. “Anggaran itu, Red) termasuk untuk pengadaan vaksin Covid-19,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf juga menjelaskan adanya pandemi Covid-19 juga berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan. Dia menjelaskan Maret 2020 lalu tercatat ada penambahan 1,6 juta orang miskin baru. Sehingga jumlah angka kemiskinan menjadi 26,42 juta jiwa atau sekitar 9,78 persen.
Sebagai perbandingan pada September tahun lalu jumlah angka kemiskinan ada 24,79 juta jiwa atau 9,22 persen. Ma’ruf mengatakan angka kemiskinan itu masih berpotensi meningkat menjadi 11,5 persen pada akhir tahun ini. Kondisi ini terjadi jika upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak berjalan dengan baik.
Dia lantas menjelaskan sejumlah program penanganan dampak ekonomi. Diantaranya adalah memperluas cakupan penerima bantuan dari 25 persen rumah tangga ekonomi terbawah menjadi 40 persen rumah tangga ekonomi bawah. Total anggaran untuk bantuan sosial ini Rp 203,9 triliun.
Kemudian program lain yang menyasar rumah tangga di derajat kemiskinan 40 persen sampai 60 persen terbawah. Yakni Bantuan Presiden Produktif (Banpres) Rp 22 triliun. Lalu juga ada bantuan subsidi upah untuk 15,7 juta pekerja denan total anggaran Rp 37,78 triliun.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kucuran anggaran penanganan pandemi Covid-19 berlanjut hingga tahun depan. Pemerintah tetap memprioritaskan bidang kesehatan dalam menangani pandemi penyakit asal Tiongkok itu.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, bagi pemerintah bidang kesehatan di tengah pandemi Covid-19 menjadi prioritas. Sehingga diharapkan bisa segera menuntaskan pandemi. Menurut Ma’ruf, penuntasan pandemi Covid-19 menjadi prasyarat untuk meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap keseriusan pemerintah.
Ma’ruf mengatakan tanpa ada keyakinan tersebut, maka akan terus terjadi semacam ketakutan untuk memulai kegiatan ekonomi. ’’Termasuk untuk melakukan aktivitas belanja atau konsumsi,’’ katanya di Jakarta Selasa (1/9).
Menurut dia selama masyarakat masih diliputi ketakutan dan tidak ada keyakinan kepada upaya penanganan pandemi, kegiatan ekonomi tidak berputar. Untuk itu, anggaran penanganan pandemik yang digelontorkan pemerintah cukup besar di sektor kesehatan.
Dia mengungkapkan tahun ini anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,2 triliun. Dari anggaran itu, sebesar Rp 87 triliun untuk sektor kesehatan.
Sementara itu untuk tahun depan, Ma’ruf mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp 356,5 triliun untuk penanganan kesehatan. “Anggaran itu, Red) termasuk untuk pengadaan vaksin Covid-19,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf juga menjelaskan adanya pandemi Covid-19 juga berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan. Dia menjelaskan Maret 2020 lalu tercatat ada penambahan 1,6 juta orang miskin baru. Sehingga jumlah angka kemiskinan menjadi 26,42 juta jiwa atau sekitar 9,78 persen.
Sebagai perbandingan pada September tahun lalu jumlah angka kemiskinan ada 24,79 juta jiwa atau 9,22 persen. Ma’ruf mengatakan angka kemiskinan itu masih berpotensi meningkat menjadi 11,5 persen pada akhir tahun ini. Kondisi ini terjadi jika upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak berjalan dengan baik.
Dia lantas menjelaskan sejumlah program penanganan dampak ekonomi. Diantaranya adalah memperluas cakupan penerima bantuan dari 25 persen rumah tangga ekonomi terbawah menjadi 40 persen rumah tangga ekonomi bawah. Total anggaran untuk bantuan sosial ini Rp 203,9 triliun.
Kemudian program lain yang menyasar rumah tangga di derajat kemiskinan 40 persen sampai 60 persen terbawah. Yakni Bantuan Presiden Produktif (Banpres) Rp 22 triliun. Lalu juga ada bantuan subsidi upah untuk 15,7 juta pekerja denan total anggaran Rp 37,78 triliun.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini