Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 04 September 2020 |
KalbarOnline.com – Dalam survei terbaru terungkap bahwa sepertiga orang Amerika Serikat bakal menolak vaksin Covid-19 jika tersedia. Padahal, para peneliti tengah berjibaku untuk menemukan vaksin tersebut dalam mengatasi pandemi.
Masyarakat AS tidak setuju dengan penggunaan vaksin virus Korona. Menurut survei multinasional menemukan fakta bahwa AS sebagai salah satu negara paling skeptis terhadap vaksin di seluruh dunia. Sebanyak 33 persen responden di AS mengatakan mereka tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan vaksin.
“Tak mau divaksin jika vaksin untuk Covid-19 tersedia,” menurut jajak pendapat Ipsos MORI untuk World Economic Forum seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (4/9).
Lebih dari dua pertiga responden mengindikasikan bahwa mereka akan mendapatkan vaksin Covid-19, dengan 32 persen mengatakan mereka agak setuju dan 35 persen mengatakan mereka sangat setuju dengan pernyataan itu.
Temuan MORI Ipsos ini secara luas sejalan dengan jajak pendapat sebelumnya yang dilakukan oleh Marist Poll dan Gallup. Keduanya menemukan bahwa 35 persen orang Amerika tidak akan mau divaksin untuk virus Korona jika telah tersedia.
Ipsos MORI juga menemukan bahwa niat warga diimunisasi vaksin di AS lebih rendah dari rata-rata di 27 negara yang disurvei. Secara keseluruhan, 26 persen responden di 27 negara mengatakan kepada jajak pendapat bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Dari 27 negara yang disurvei, niat vaksinasi paling rendah terjadi di Rusia. Niat vaksinasi tertinggi terjadi di Tiongkok, tempat pandemi Covid-19 bermula. Hanya 3 persen dari responden Tiongkok yang menyatakan bahwa mereka tidak mau mendapatkan vaksinasi. Sebanyak 97 persen menyatakan bahwa mereka bersedia menerima vaksinasi. Inggris mendapat peringkat tinggi untuk niat mendapatkan vaksin.
Mengapa warga AS menolak?
Alasan yang paling banyak yakni mereka khawatir tentang potensi efek samping (60 persen). Lebih dari sepertiga (37 persen) mengatakan mereka tidak percaya vaksin akan efektif, sementara seperlima (20 persen) mengatakan mereka menentang vaksin secara umum. Sebanyak 19 persen mengatakan mereka merasa tidak cukup berisiko untuk mendapatkan vaksin.
Ipsos MORI menggunakan survei online untuk menanyai 19.519 orang dewasa di 27 negara antara 24 Juli 2020 dan 7 Agustus 2020. Margin kesalahan untuk jajak pendapat Ipsos MORI 1.000 orang atau lebih adalah 3,5 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Dalam survei terbaru terungkap bahwa sepertiga orang Amerika Serikat bakal menolak vaksin Covid-19 jika tersedia. Padahal, para peneliti tengah berjibaku untuk menemukan vaksin tersebut dalam mengatasi pandemi.
Masyarakat AS tidak setuju dengan penggunaan vaksin virus Korona. Menurut survei multinasional menemukan fakta bahwa AS sebagai salah satu negara paling skeptis terhadap vaksin di seluruh dunia. Sebanyak 33 persen responden di AS mengatakan mereka tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan vaksin.
“Tak mau divaksin jika vaksin untuk Covid-19 tersedia,” menurut jajak pendapat Ipsos MORI untuk World Economic Forum seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (4/9).
Lebih dari dua pertiga responden mengindikasikan bahwa mereka akan mendapatkan vaksin Covid-19, dengan 32 persen mengatakan mereka agak setuju dan 35 persen mengatakan mereka sangat setuju dengan pernyataan itu.
Temuan MORI Ipsos ini secara luas sejalan dengan jajak pendapat sebelumnya yang dilakukan oleh Marist Poll dan Gallup. Keduanya menemukan bahwa 35 persen orang Amerika tidak akan mau divaksin untuk virus Korona jika telah tersedia.
Ipsos MORI juga menemukan bahwa niat warga diimunisasi vaksin di AS lebih rendah dari rata-rata di 27 negara yang disurvei. Secara keseluruhan, 26 persen responden di 27 negara mengatakan kepada jajak pendapat bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Dari 27 negara yang disurvei, niat vaksinasi paling rendah terjadi di Rusia. Niat vaksinasi tertinggi terjadi di Tiongkok, tempat pandemi Covid-19 bermula. Hanya 3 persen dari responden Tiongkok yang menyatakan bahwa mereka tidak mau mendapatkan vaksinasi. Sebanyak 97 persen menyatakan bahwa mereka bersedia menerima vaksinasi. Inggris mendapat peringkat tinggi untuk niat mendapatkan vaksin.
Mengapa warga AS menolak?
Alasan yang paling banyak yakni mereka khawatir tentang potensi efek samping (60 persen). Lebih dari sepertiga (37 persen) mengatakan mereka tidak percaya vaksin akan efektif, sementara seperlima (20 persen) mengatakan mereka menentang vaksin secara umum. Sebanyak 19 persen mengatakan mereka merasa tidak cukup berisiko untuk mendapatkan vaksin.
Ipsos MORI menggunakan survei online untuk menanyai 19.519 orang dewasa di 27 negara antara 24 Juli 2020 dan 7 Agustus 2020. Margin kesalahan untuk jajak pendapat Ipsos MORI 1.000 orang atau lebih adalah 3,5 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini