KalbarOnline.com – Indonesia masih menantikan hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung oleh para tim riset terhadap vaksin Covid-19 dari Tiongkok, Sinovac. Sambil menunggu, sejumlah negara yang juga menguji vaksin ini, sudah mengumumkan efikasi atau kemanjuran vaksin tersebut.
Di Turki, baru saja diumumkan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Tiongkok Sinovac Biotech efektif 91,25 persen. Angka itu menurut data sementara dari uji coba tahap akhir di Turki, hasil yang berpotensi jauh lebih baik daripada yang dilaporkan dari uji coba vaksin di Brasil.
Sebab para peneliti di Brasil, yang juga menjalankan uji coba terakhir vaksin Fase III, mengatakan bahwa kemanjuran vaksin itu hanya 50 persen efektif. Namun banyak pihak masih mempertanyakan transparansi dari Brasil.
Baca Juga: Kabar Baik, Brasil Laporkan Vaksin Covid-19 Sinovac Terbukti Manjur
Peneliti Turki mengatakan pada hari Kamis (24/12) tidak ada efek samping yang terlihat selama percobaan, selain dari satu orang hanya memiliki reaksi alergi. Efek samping yang umum disebabkan oleh vaksin tersebut adalah demam, nyeri ringan dan sedikit kelelahan.
Uji coba Turki dimulai pada 14 September dan telah melibatkan lebih dari 7 ribu sukarelawan, didasarkan pada data dari 1.322 orang. Para peneliti Turki, berbicara bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, mengatakan 26 dari 29 orang yang terinfeksi selama uji coba diberi plasebo. Mereka menambahkan uji coba akan berlanjut hingga 40 orang menjadi terinfeksi.
“Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman (untuk digunakan) pada orang-orang Turki,” kata Koca seperti dilansir dari Reuters, Jumat (25/12).
Dia juga mengatakan bahwa para peneliti pada awalnya berencana untuk mengumumkan hasil setelah 40 orang terinfeksi. Tetapi temuan tersebut menunjukkan bahwa para sukarelawan memiliki efek samping yang minimal setelah suntikan dan karena itu dianggap aman.
“Meski berisiko, kami melihat gambaran yang sangat ringan di mana 3 orang positif, tanpa demam atau masalah pernapasan. Kami dapat menyimpulkan, ketiga orang itu terpapar dengan sangat ringan,” jelasnya.
Turki telah setuju untuk membeli 50 juta dosis suntikan Sinovac dan menerima pengiriman pada 11 Desember tetapi pengirimannya ditunda. Koca mengatakan tiga juta dosis akan segera tiba. Dia menambahkan bahwa Turki akan memvaksinasi sekitar sembilan juta orang pada kelompok pertama, dimulai dengan petugas kesehatan.
Sinovac juga telah menandatangani kesepakatan pasokan untuk vaksinnya, yang disebut CoronaVac, dengan negara-negara termasuk Indonesia, Brasil, Chili dan Singapura, dan sedang bernegosiasi dengan Filipina dan Malaysia. CoronaVac menggunakan metode teknologi vaksin tradisional yang menggunakan virus Korona yang tidak aktif yang tidak dapat bereplikasi di dalam sel manusia untuk memicu respons kekebalan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment