KalbarOnline.com – Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Tiongkok terbukti manjur hingga 78 persen efektif melawan Covid-19 dalam uji coba tahap akhir di Sao Paulo, Brasil. Hasil ini sudah ditunggu-tunggu oleh negara lain yang juga akan menggunakan vaksin ini, termasuk Indonesia. Hasil keefektifan suntikan ini muncul setelah selama ini muncul keraguan terhadap vaksin asal Tiongkok itu.
Angka kemanjuran itu sudah dikonfirmasi oleh pejabat negara Sao Paulo pada Kamis (7/1) waktu Brasil dan dilaporkan oleh surat kabar Folha de Sao Paulo. Uji coba vaksin tersebut melibatkan sekitar 13 ribu peserta. Angka tersebut memang masih di bawah efektivitas vaksin Barat, mendekati 95 persen yang terlihat pada vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan Moderna Inc.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (8/1), Gubernur Sao Paulo Joao Doria sedang berusaha untuk bergerak cepat menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA). Sementara pemerintah pusat menunda memberikan tanggal vaksinasi yang konkret.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiongkok Manjur Tambah Lagi, Sinopharm Telah Disetujui
Hampir 11 juta dosis vaksin Sinovac, yang disebut CoronaVac, telah dikirim ke negara itu. Doria, saingan politik Presiden Brasil Jair Bolsonaro, berencana untuk segera mendapatkan persetujuan dan mulai memvaksinasi negara bagian yang berpenduduk sekitar 45 juta orang itu pada 25 Januari. Tekanan politik begitu alot terjadi antara gubernur dan presiden.
Informasi yang bertentangan dan tidak lengkap dari uji coba Sinovac bulan lalu menciptakan kebingungan tentang seberapa efektif vaksin itu dalam melindungi orang yang sakit oleh virus Korona baru. Para peneliti di Brazil menunda merilis data lengkap tentang apa yang disebut suntikan CoronaVac pada akhir Desember 2020, hanya mengatakan bahwa itu terbukti lebih dari 50 persen efektif.
Baca juga: Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur Justru Takut, Ini Alasannya
Menteri Kesehatan negara bagian Sao Paulo Jean Gorinchteyn kemudian mengatakan bahwa vaksin itu tidak mencapai kemanjuran 90 persen. Sementara Turki mengatakan kemanjuran vaksin itu mencapai 91,25 persen, meskipun itu hanya didasarkan pada 29 kasus.
Sinovac sendiri sejauh ini belum mengungkapkan kemanjuran vaksin mereka. Jika lebih terbuka, maka bisa meningkatkan kepercayaan di negara-negara yang telah menandatangani kesepakatan pasokan seperti Indonesia dan Brasil.
Tiongkok sendiri telah memberikan lebih dari 4,5 juta dosis di bawah otorisasi penggunaan darurat, dan bertujuan untuk menginokulasi 50 juta orang terhadap virus pada awal Februari, menjelang liburan Tahun Baru Imlek tahunan. Sinovac dapat membuat lebih dari 600 juta dosis setahun di fasilitas produksinya di Tiongkok. Perusahaan mendapat pesanan dari negara-negara yang terlibat dalam uji coba vaksin, termasuk Brasil, Turki dan Indonesia, dan akan memasok Singapura dan Hongkong selain ke daratan Tiongkok.
Vaksin yang dinonaktifkan Sinovac dan CNBG menggunakan versi mematikan virus Korona untuk merangsang respons kekebalan tubuh. Mereka dapat disimpan pada suhu lemari es (2 hingga 8 derajat Celcius), menjadikannya pilihan yang berpotensi lebih baik untuk distribusi dan penggunaan di negara berkembang daripada vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna yang membutuhkan pembekuan minus 70 derajat Celcius.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment