KalbarOnline.com-Marcus Fernaldi Gideon kali pertama dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2015. Pada tahun debut tersebut, Marcus/Kevin mendulang satu gelar pada ajang Chinese Taipei Masters.
Setelah itu, semakin tahun, prestasi mereka meningkat. Setelah mendulang empat trofi pada 2016, Marcus/Kevin mengalami kejayaan besar pada 2017. Saat itu, pasangan yang kemudian dijuluki Minions tersebut meraih tujuh gelar. Satu di antaranya yang paling penting adalah turnamen tertua di dunia All England.
Untuk kali pertama, Marcus/Kevin menjadi ganda putra nomor satu dunia. Posisi yang mampu mereka pertahankan sampai hari ini.
- Baca Juga: Ganda Putra Terkuat Dunia saat Ini Menurut Kevin Sanjaya Sukamuljo
Marcus/Kevin memang sangat konsisten pada ajang BWF World Tour. Sejak 2015 mereka sukses mengumpulkan 29 gelar. Tofi terakhir yang mereka dapatkan adalah Indonesia Masters 2020. Ini masih belum termasuk medali emas Asian Games 2018.
Marcus/Kevin sendiri berhasil menembus final All England ketiganya tahun ini. Namun, di final, mereka dikandaskan ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. All England yang berlangsung Maret lalu adalah turnamen BWF terakhir tahun ini. Semua ajang internasional ditunda dan dibatalkan karena pandemi global Covid-19.
Konsisten menjadi nomor satu dunia apa tidak menjadi tekanan bagi Marcus/Kevin? “Beban pasti ada, kan ekspektasi orang ke kita juga tinggi. Tapi kita nikmatin dan lakukan yang terbaik saja,” kata Marcus dalam wawancara dengan Najwa Shihab (20/8).
“Pastinya makin susah sih (terus konsisten, Red). Karena kayak semua musuh ingin ngalahin kita. Mempertahankan kan jauh lebih susah dari mendapatkan,” tambah Kevin.
Marcus dan Kevin mengatakan bahwa mereka selalu bangga dan senang bisa mewakili Indonesia pada kancah internasional. Dari semua trofi yang mereka dapatkan, Marcus dan Kevin sepakat bahwa gelar juara yang paling berkesan adalah ketika meraih emas Asian Games 2018.
Pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, 28 Agustus 2018, Marcus/Kevin mengalahkan kompatriotnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam sebuah pertarungan keras sampai rubber game.
“Asian Games di Jakarta itu paling spesial. Karena bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan pas kejuaraannya di Indonesia. Jarang-jarang kan Asian Games di sini. Kebanggaannya kayak lebih aja,” kata Kevin. “Rasanya sampai speechless,” tambah pemain kelahiran Banyuwangi tersebut.
Marcus juga sependapat dengan Kevin. Gelar yang paling membuatnya bangga adalah emas Asian Games 2018. “(Juara) Asian Games itu sangat berharga bagi kami, pasti,” tandasnya.
Comment