Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 06 September 2020 |
KalbarOnline.com-Marcus Fernaldi Gideon kali pertama dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2015. Pada tahun debut tersebut, Marcus/Kevin mendulang satu gelar pada ajang Chinese Taipei Masters.
Setelah itu, semakin tahun, prestasi mereka meningkat. Setelah mendulang empat trofi pada 2016, Marcus/Kevin mengalami kejayaan besar pada 2017. Saat itu, pasangan yang kemudian dijuluki Minions tersebut meraih tujuh gelar. Satu di antaranya yang paling penting adalah turnamen tertua di dunia All England.
Untuk kali pertama, Marcus/Kevin menjadi ganda putra nomor satu dunia. Posisi yang mampu mereka pertahankan sampai hari ini.
Marcus/Kevin memang sangat konsisten pada ajang BWF World Tour. Sejak 2015 mereka sukses mengumpulkan 29 gelar. Tofi terakhir yang mereka dapatkan adalah Indonesia Masters 2020. Ini masih belum termasuk medali emas Asian Games 2018.
Marcus/Kevin sendiri berhasil menembus final All England ketiganya tahun ini. Namun, di final, mereka dikandaskan ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. All England yang berlangsung Maret lalu adalah turnamen BWF terakhir tahun ini. Semua ajang internasional ditunda dan dibatalkan karena pandemi global Covid-19.
Konsisten menjadi nomor satu dunia apa tidak menjadi tekanan bagi Marcus/Kevin? “Beban pasti ada, kan ekspektasi orang ke kita juga tinggi. Tapi kita nikmatin dan lakukan yang terbaik saja,” kata Marcus dalam wawancara dengan Najwa Shihab (20/8).
“Pastinya makin susah sih (terus konsisten, Red). Karena kayak semua musuh ingin ngalahin kita. Mempertahankan kan jauh lebih susah dari mendapatkan,” tambah Kevin.
Marcus dan Kevin mengatakan bahwa mereka selalu bangga dan senang bisa mewakili Indonesia pada kancah internasional. Dari semua trofi yang mereka dapatkan, Marcus dan Kevin sepakat bahwa gelar juara yang paling berkesan adalah ketika meraih emas Asian Games 2018.
Pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, 28 Agustus 2018, Marcus/Kevin mengalahkan kompatriotnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam sebuah pertarungan keras sampai rubber game.
“Asian Games di Jakarta itu paling spesial. Karena bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan pas kejuaraannya di Indonesia. Jarang-jarang kan Asian Games di sini. Kebanggaannya kayak lebih aja,” kata Kevin. “Rasanya sampai speechless,” tambah pemain kelahiran Banyuwangi tersebut.
Marcus juga sependapat dengan Kevin. Gelar yang paling membuatnya bangga adalah emas Asian Games 2018. “(Juara) Asian Games itu sangat berharga bagi kami, pasti,” tandasnya.
KalbarOnline.com-Marcus Fernaldi Gideon kali pertama dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2015. Pada tahun debut tersebut, Marcus/Kevin mendulang satu gelar pada ajang Chinese Taipei Masters.
Setelah itu, semakin tahun, prestasi mereka meningkat. Setelah mendulang empat trofi pada 2016, Marcus/Kevin mengalami kejayaan besar pada 2017. Saat itu, pasangan yang kemudian dijuluki Minions tersebut meraih tujuh gelar. Satu di antaranya yang paling penting adalah turnamen tertua di dunia All England.
Untuk kali pertama, Marcus/Kevin menjadi ganda putra nomor satu dunia. Posisi yang mampu mereka pertahankan sampai hari ini.
Marcus/Kevin memang sangat konsisten pada ajang BWF World Tour. Sejak 2015 mereka sukses mengumpulkan 29 gelar. Tofi terakhir yang mereka dapatkan adalah Indonesia Masters 2020. Ini masih belum termasuk medali emas Asian Games 2018.
Marcus/Kevin sendiri berhasil menembus final All England ketiganya tahun ini. Namun, di final, mereka dikandaskan ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. All England yang berlangsung Maret lalu adalah turnamen BWF terakhir tahun ini. Semua ajang internasional ditunda dan dibatalkan karena pandemi global Covid-19.
Konsisten menjadi nomor satu dunia apa tidak menjadi tekanan bagi Marcus/Kevin? “Beban pasti ada, kan ekspektasi orang ke kita juga tinggi. Tapi kita nikmatin dan lakukan yang terbaik saja,” kata Marcus dalam wawancara dengan Najwa Shihab (20/8).
“Pastinya makin susah sih (terus konsisten, Red). Karena kayak semua musuh ingin ngalahin kita. Mempertahankan kan jauh lebih susah dari mendapatkan,” tambah Kevin.
Marcus dan Kevin mengatakan bahwa mereka selalu bangga dan senang bisa mewakili Indonesia pada kancah internasional. Dari semua trofi yang mereka dapatkan, Marcus dan Kevin sepakat bahwa gelar juara yang paling berkesan adalah ketika meraih emas Asian Games 2018.
Pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, 28 Agustus 2018, Marcus/Kevin mengalahkan kompatriotnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam sebuah pertarungan keras sampai rubber game.
“Asian Games di Jakarta itu paling spesial. Karena bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan pas kejuaraannya di Indonesia. Jarang-jarang kan Asian Games di sini. Kebanggaannya kayak lebih aja,” kata Kevin. “Rasanya sampai speechless,” tambah pemain kelahiran Banyuwangi tersebut.
Marcus juga sependapat dengan Kevin. Gelar yang paling membuatnya bangga adalah emas Asian Games 2018. “(Juara) Asian Games itu sangat berharga bagi kami, pasti,” tandasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini