Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 18 September 2020 |
KalbarOnline.com – Penularan virus Korona semakin menyebar cepat termasuk menulari para pejabat publik. Meski demikian, keterbukaan informasi terkadang masih ditutupi oleh pihak pejabat tersebut.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan dengan adanya sejumlah pejabat yang terkena Covid-19, semestinya bisa membuat publik sadar kalau virus mematikan ini semakin dekat. Makin banyak pejabat terkonfirmasi positif perlu transparansi informasi kepada publik.
“Bahwa ini perlu transparansi publik dan enggak perlu ada stigma negatif karena virus enggak mengenal jabatan, jenis kelamin, umur dan waktu. Siapa saja bisa terkena,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers, Kamis (18/9).
Karena itu dia meminta seluruh masyarakat, pimpinan kantor, dan siapa saja melindungi diri, saudara, rekan sejawat agar tak terjadi korban lagi. Semua tergantung pada kita semua untuk mengubah perilaku dan menjaga protokol kesehatan.
Dia menambahkan akhir-akhir ini semakin banyak ditemui kasus positif di perkantoran khususnya instansi pemerintah. Sebenarnya, kata dia, sampai saat ini penyumbang klaster terbanyak masih rumah sakit bukan perkantoran.
“Tapi jumlah klaster perkantoran makin meningkat. Perlu diingat klaster adalah konsentrasi pengumpulan kasus karena terjadi penularan di lokasi tersebut,” jelasnya.
Prof Wiku mencontohkan saat ini sudah ada lebih dari 5 orang kepala daerah dan pejabat publik meninggal karena Covid-19. Maka dia berharap klaster rumah tangga dan klaster perkantoran bisa ditekan.
“Kami turut berbelasungkawa dan mohon semua pihak baik yang ada di perkantoran, menuju kantor ato pulang untuk betul-betul dicegah agar gak terjadi korban apakah dari klaster perkantoran ato klaster lainnya,” tandasnya.
KalbarOnline.com – Penularan virus Korona semakin menyebar cepat termasuk menulari para pejabat publik. Meski demikian, keterbukaan informasi terkadang masih ditutupi oleh pihak pejabat tersebut.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan dengan adanya sejumlah pejabat yang terkena Covid-19, semestinya bisa membuat publik sadar kalau virus mematikan ini semakin dekat. Makin banyak pejabat terkonfirmasi positif perlu transparansi informasi kepada publik.
“Bahwa ini perlu transparansi publik dan enggak perlu ada stigma negatif karena virus enggak mengenal jabatan, jenis kelamin, umur dan waktu. Siapa saja bisa terkena,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers, Kamis (18/9).
Karena itu dia meminta seluruh masyarakat, pimpinan kantor, dan siapa saja melindungi diri, saudara, rekan sejawat agar tak terjadi korban lagi. Semua tergantung pada kita semua untuk mengubah perilaku dan menjaga protokol kesehatan.
Dia menambahkan akhir-akhir ini semakin banyak ditemui kasus positif di perkantoran khususnya instansi pemerintah. Sebenarnya, kata dia, sampai saat ini penyumbang klaster terbanyak masih rumah sakit bukan perkantoran.
“Tapi jumlah klaster perkantoran makin meningkat. Perlu diingat klaster adalah konsentrasi pengumpulan kasus karena terjadi penularan di lokasi tersebut,” jelasnya.
Prof Wiku mencontohkan saat ini sudah ada lebih dari 5 orang kepala daerah dan pejabat publik meninggal karena Covid-19. Maka dia berharap klaster rumah tangga dan klaster perkantoran bisa ditekan.
“Kami turut berbelasungkawa dan mohon semua pihak baik yang ada di perkantoran, menuju kantor ato pulang untuk betul-betul dicegah agar gak terjadi korban apakah dari klaster perkantoran ato klaster lainnya,” tandasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini