KalbarOnline.com – Miliarder Bill Gates menyebut dunia mengalami kemunduran yang signifikan hampir di semua bidang. Bahkan, dampak pandemi Covid-19 sudah membuat jurang ekonomi antara si kaya dan si miskin menjadi semakin dalam. Termasuk bisa berdampak pada perolehan vaksin ke depannya.
Pandemi Covid-19 pada 2020 telah memberikan pukulan besar bagi orang-orang di hampir seluruh dunia, baik untuk dompet mereka dan kesehatan. Pandemi semakin memperdalam jurang antara kaya dan miskin di hampir setiap negara. Saat ini, manusia yang hidup hanya dengan pendapatan kurang dari USD 1,90 per hari atau di bawah Rp 30 ribu semakin banyak.
“Tahun ini berbeda, ini unik,” kata Bill Gates pada konferensi pers menjelang rilis laporan Bill & Melinda Gates Foundation’s Goalkeepers 2020.
“Pandemi Covid-19 tidak hanya menghentikan kemajuan (dunia) tapi juga mendorongnya mundur,” tambahnya.
Perubahan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah yayasan berusia 20 tahun itu. Laporan Goalkeepers yayasan, yang dibuat pada 2017, meninjau kemajuan di seluruh dunia pada tolok ukur kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan, sanitasi, pendidikan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.
“Pandemi, di hampir setiap dimensi, memperburuk ketimpangan,” jelasnya seperti dilansir dari Business Insider, Minggu (20/9).
Tahun ini, hampir tidak ada kemajuan untuk dibagikan. “Kami harus menghadapi kenyataan saat ini dengan keterusterangan, dunia mundur,” ujarnya.
Dia mencontohkan terakhir kali banyak negara mengalami resesi pada 1870. Bank Dunia memperkirakan bahwa, untuk pertama kalinya sejak 1998, tingkat kemiskinan akan meningkat secara dramatis di seluruh dunia karena ekonomi global jatuh ke dalam resesi. Lalu betapa lebih buruknya Dana Moneter Internasional memproyeksikan penurunan produk domestik bruto akibat pandemi virus Korona, dibandingkan dengan resesi 2008
“Dalam hal kerugian PDB, saat ini adalah resesi terburuk sejak akhir Perang Dunia II,” kata laporan itu, yang menunjukkan penurunan PDB dua kali lebih besar dari pada resesi 2008.
Menurut Biro Sensus AS, kira-kira 1 dari 3 orang Amerika mengalami kesulitan membayar tagihan mereka pada Agustus karena pandemi. “Sekarang, kesenjangan itu semakin memburuk,” katanya.
Bahkan, kemajuan vaksin selama 25 tahun juga baru saja terhapus dalam 25 minggu. Akibat pandemi banyak orang sulit dan takut mendapatkan cakupan vaksin.
“Pandemi juga berarti lebih banyak anak yang hidup tanpa dosis vaksin imunisasi sebagai penyelamat hidup,” kata Gates.
Menurut Institute for Health Metrics and Evaluation (mitra data Gates Foundation), kemajuan selama 25 tahun untuk mendapatkan cakupan vaksinasi terhadap penyakit mematikan baru saja terhapus dalam 25 minggu. Cakupan vaksin telah turun ke tingkat yang anjlok sejak 1990-an, dalam vaksin difteri, tetanus, pertusis, atau DTP.
“Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki situasi ini dengan cepat adalah membuat vaksin yang aman dan efektif yang dapat digunakan semua orang,” tegasnya.
Menurut pemodelan dari Northeastern University yang dikutip dalam laporan Goalkeepers, jika 50 dari negara terkaya di dunia (termasuk AS) membeli 2 miliar dosis vaksin pertama, menimbunnya untuk rakyat mereka sendiri, maka hampir dua kali lipat orang bisa mati karena Covid-19. Gates menegaskan pentingnya kemurahan hati agar semua umat di dunia bisa mendapatkan akses untuk memperoleh vaksin yang terjangkau.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment