Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 September 2020 |
KalbarOnline.com – Persaingan antara tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Kepulauan Riau semakin terasa. Namun, jika diamati lebih jauh, tak semua pasangan calon terlihat kompak dan harmonis.
Belakangan, gerak dan aktivitas ketiga pasangan calon selama mengikuti tahapan kampanye ramai diperbincangkan masyarakat. Bukan hanya ramai di media sosial, perbincangannya juga terdengar hingga ruang-ruang publik. Kekompakan kandidat saat berinteraksi dengan masyarakat yang paling menarik perhatian.
Pengamat Politik Lembaga Marwah Demokrasi Kepri, Frangki Sahilamuda, menilai tak semua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri terlihat kompak. Akhirnya, salah satu di antaranya tampak lebih mendominasi.
Seperti yang terjadi di pasangan Soerya Respationo-Iman Setiawan. Menurut Frangki, peran Soerya lebih mendominasi ketimbang Iman. “Meski Soerya dan Iman sama-sama ketua di partainya masing-masing, Iman terlihat lebih lemah, sementara Soerya begitu mendominasi. Mungkin karena faktor rekam jejak keduanya, atau bisa juga karena Iman terbilang baru di panggung politik Kepri,” kata Frangki saat mengisi diskusi di kawasan Batam Center, Selasa (29/9).
Hal berbeda terjadi di pasangan nomor urut dua, yakni Isdianto dan Suryani (INSANI). Frangki menilai kedua tokoh terlihat lebih santun. Kekompakan keduanya juga terlihat ketika bertemu masyarakat, mulai dari bahasa tubuh hingga warna pakaian.
“Pasangan Isdianto dan Suryani tampil lebih kompak di hadapan publik. Misalnya ketika mendaftar di KPU Kepri, tes kesehatan, hingga pengundian nomor urut, keduanya cukup kompak. Duduk satu becak, hingga satu mobil menuju dan dari Hotel CK,” jelas Frangki.
Frangki mengatakan, pasangan Isdianto-Suryani juga selalu terlihat harmonis, tanpa ada yang lebih mendominasi. Ini terlihat dengan seringnya kedua tokoh mengapresiasi kelebihan masing-masing. Sama-sama berpengalaman mengelola pemerintahan dinilai jadi alasannya.
Hal berbeda justru terlihat dari pasangan nomor urut tiga, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina. Menurut Frangki, pasangan ini terlihat sibuk dengan keluarganya masing-masing. Ketika Ansar menjadi Calon Gubernur Kepri, anaknya, Roby Kurniawan, juga maju di Pilkada Bintan sebagai calon wakil bupati.
Frangki menyatakan, Marlin juga terlihat tidak terlalu kompak dengan Ansar. Ia curiga kondisi ini terkait pencalonan suami Marlin, Muhammad Rudi, di Pilkada Kota Batam. “Mungkin ini salah satu risiko dan konsekuensi jika suami, istri, atau bapak dan anak maju sebagai kontestan pilkada dalam waktu yang sama,” ujar Frangki.
Ketiga pasang kandidat, menurut Frangki, “harus menyakinkan publik bahwa mereka yang paling bisa dan mampu mengelola serta memajukan Kepri. Pada level ini, pasangan Isdianto dan Suryani yang unggul,” kata Frangki. (ind)
KalbarOnline.com – Persaingan antara tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Kepulauan Riau semakin terasa. Namun, jika diamati lebih jauh, tak semua pasangan calon terlihat kompak dan harmonis.
Belakangan, gerak dan aktivitas ketiga pasangan calon selama mengikuti tahapan kampanye ramai diperbincangkan masyarakat. Bukan hanya ramai di media sosial, perbincangannya juga terdengar hingga ruang-ruang publik. Kekompakan kandidat saat berinteraksi dengan masyarakat yang paling menarik perhatian.
Pengamat Politik Lembaga Marwah Demokrasi Kepri, Frangki Sahilamuda, menilai tak semua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri terlihat kompak. Akhirnya, salah satu di antaranya tampak lebih mendominasi.
Seperti yang terjadi di pasangan Soerya Respationo-Iman Setiawan. Menurut Frangki, peran Soerya lebih mendominasi ketimbang Iman. “Meski Soerya dan Iman sama-sama ketua di partainya masing-masing, Iman terlihat lebih lemah, sementara Soerya begitu mendominasi. Mungkin karena faktor rekam jejak keduanya, atau bisa juga karena Iman terbilang baru di panggung politik Kepri,” kata Frangki saat mengisi diskusi di kawasan Batam Center, Selasa (29/9).
Hal berbeda terjadi di pasangan nomor urut dua, yakni Isdianto dan Suryani (INSANI). Frangki menilai kedua tokoh terlihat lebih santun. Kekompakan keduanya juga terlihat ketika bertemu masyarakat, mulai dari bahasa tubuh hingga warna pakaian.
“Pasangan Isdianto dan Suryani tampil lebih kompak di hadapan publik. Misalnya ketika mendaftar di KPU Kepri, tes kesehatan, hingga pengundian nomor urut, keduanya cukup kompak. Duduk satu becak, hingga satu mobil menuju dan dari Hotel CK,” jelas Frangki.
Frangki mengatakan, pasangan Isdianto-Suryani juga selalu terlihat harmonis, tanpa ada yang lebih mendominasi. Ini terlihat dengan seringnya kedua tokoh mengapresiasi kelebihan masing-masing. Sama-sama berpengalaman mengelola pemerintahan dinilai jadi alasannya.
Hal berbeda justru terlihat dari pasangan nomor urut tiga, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina. Menurut Frangki, pasangan ini terlihat sibuk dengan keluarganya masing-masing. Ketika Ansar menjadi Calon Gubernur Kepri, anaknya, Roby Kurniawan, juga maju di Pilkada Bintan sebagai calon wakil bupati.
Frangki menyatakan, Marlin juga terlihat tidak terlalu kompak dengan Ansar. Ia curiga kondisi ini terkait pencalonan suami Marlin, Muhammad Rudi, di Pilkada Kota Batam. “Mungkin ini salah satu risiko dan konsekuensi jika suami, istri, atau bapak dan anak maju sebagai kontestan pilkada dalam waktu yang sama,” ujar Frangki.
Ketiga pasang kandidat, menurut Frangki, “harus menyakinkan publik bahwa mereka yang paling bisa dan mampu mengelola serta memajukan Kepri. Pada level ini, pasangan Isdianto dan Suryani yang unggul,” kata Frangki. (ind)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini