Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 Agustus 2020 |
Batam – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tinggal 100 hari. Sisa waktu tersebut menjadi penentuan sejumlah Pasangan Calon (Paslon) untuk merebut hati dan simpati publik guna memenangkan pesta demokrasi di provinsi berjuluk negeri segantang lada ini.
Meski demikian, sisa waktu yang terbilang singkat ini dinilai tak akan mampu untuk menggeser posisi elektabilitas Paslon petahana, Isdianto-Suryani. Pasalnya, dari catatan sejumlah lembaga survei, elektabilitas Paslon ini bertengger di posisi teratas, meninggalkan jauh lawannya.
Hal ini seperti disampaikan oleh pengamat politik Kepri Irfan Dinata dalam gelaran disukusi terbatas di salah satu kedai kopi di kawasan Batam Centre, Sabtu (29/08). Menurutnya, sulit bagi penantang untuk mengubah posisi elektoral dengan waktu yang tersisa.
“100 hari menjelang Pilkada ini tentu akan terasa sulit untuk melawan petahana. Apalagi jika melihat trend elektabilitas Paslon dari beberapa hasil survei, ternyata tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi lawan,” kata Irfan.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan faktor lain yang membuat petahana tetap unggul adalah relawan dan tim pemenangan Paslon Isdianto-Suryani yang semakin solid seiring dengan mulai munculnya berbagai isu yang menyerang Soerya-Iman maupun Ansar-Marlin.
“Nampaknya relawan SANUR mulai terbukti solid untuk memenangkan Paslon Isdianto-Suryani atau INSANI. Ini juga jadi faktor penentu kemenangan. Meskipun partai pengusungnya middle party, tapi jika mesin relawan dan simpatisan kuat, maka tentu ini juga akan sangat menentukan,” jelasnya.
Untuk itu, Irfan berkesimpulan bahwa hanya dengan vote buying petahana bisa dikalahkan. Terlebih, lanjut Irfan jika melihat persiapan Paslon penantang yang terbilang singkat.
“Singkatnya ya hanya dengan ‘serangan fajar’ petahana bisa dikalahkan. Ini juga tergantung berapa nominal yang disiram. Jika angkanya tak masuk, publik juga males gitu lho. Tapi praktik begini yang sangat disayangkan, merusak Demokrasi kita,” pungkasnya.
Batam – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tinggal 100 hari. Sisa waktu tersebut menjadi penentuan sejumlah Pasangan Calon (Paslon) untuk merebut hati dan simpati publik guna memenangkan pesta demokrasi di provinsi berjuluk negeri segantang lada ini.
Meski demikian, sisa waktu yang terbilang singkat ini dinilai tak akan mampu untuk menggeser posisi elektabilitas Paslon petahana, Isdianto-Suryani. Pasalnya, dari catatan sejumlah lembaga survei, elektabilitas Paslon ini bertengger di posisi teratas, meninggalkan jauh lawannya.
Hal ini seperti disampaikan oleh pengamat politik Kepri Irfan Dinata dalam gelaran disukusi terbatas di salah satu kedai kopi di kawasan Batam Centre, Sabtu (29/08). Menurutnya, sulit bagi penantang untuk mengubah posisi elektoral dengan waktu yang tersisa.
“100 hari menjelang Pilkada ini tentu akan terasa sulit untuk melawan petahana. Apalagi jika melihat trend elektabilitas Paslon dari beberapa hasil survei, ternyata tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi lawan,” kata Irfan.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan faktor lain yang membuat petahana tetap unggul adalah relawan dan tim pemenangan Paslon Isdianto-Suryani yang semakin solid seiring dengan mulai munculnya berbagai isu yang menyerang Soerya-Iman maupun Ansar-Marlin.
“Nampaknya relawan SANUR mulai terbukti solid untuk memenangkan Paslon Isdianto-Suryani atau INSANI. Ini juga jadi faktor penentu kemenangan. Meskipun partai pengusungnya middle party, tapi jika mesin relawan dan simpatisan kuat, maka tentu ini juga akan sangat menentukan,” jelasnya.
Untuk itu, Irfan berkesimpulan bahwa hanya dengan vote buying petahana bisa dikalahkan. Terlebih, lanjut Irfan jika melihat persiapan Paslon penantang yang terbilang singkat.
“Singkatnya ya hanya dengan ‘serangan fajar’ petahana bisa dikalahkan. Ini juga tergantung berapa nominal yang disiram. Jika angkanya tak masuk, publik juga males gitu lho. Tapi praktik begini yang sangat disayangkan, merusak Demokrasi kita,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini