Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 01 Oktober 2020 |
Mums mungkin sudah tahu bahwa warna urine bisa menjadi indikator kondisi kesehatan. Hal ini juga berlaku ketika sedang hamil. Normalnya, warna urine berwarna kuning terang hingga sedikit agak gelap.
Namun karena beberapa faktor tertentu, warna urine selama kehamilan bisa mengalami perubahan. Untuk lebih jelasnya, yuk ketahui apa saja penyebab warna urine berubah selama hamil, Mums!
Walaupun warna urine setiap orang akan berbeda, umumnya warna tersebut akan berada pada spektrum kuning (kuning terang, kuning transparan, atau kuning agak gelap). Sebaliknya, urine yang tidak normal biasanya akan berwarna keruh, gelap, bahkan kemerahan karena adanya kandungan darah.
Warna urine selama hamil bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya tingkat hidrasi, diet, atau konsumsi obat tertentu. Namun, sebagian besar perubahan warna urine disebabkan oleh konsentrasi urochrome (produk akhir pemecahan hemoglobin). Nah, berikut ini beberapa alasan penyebab warna urine berubah selama hamil:
1. Dehidrasi
Selama trimester pertama, Mums biasanya mengalami mual dan muntah. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, yang membuat warna urine menjadi lebih gelap dan juga sangat sedikit kuantitasnya.
2. Konsumsi vitamin dan suplemen prenatal
Berbagai vitamin dan suplemen yang Mums konsumsi selama hamil bisa menjadi alasan penyebab warna urine Mums menjadi lebih gelap. Dalam kasus overdosis vitamin atau suplemen, bisa juga menyebabkan adanya darah dalam urine.
3. Pola makan dan diet selama hamil
Mengubah pola makan adalah hal yang biasanya Mums lakukan selama hamil. Beberapa jenis buah dan sayuran tertentu, seperti bit dan asparagus, bisa membuat urine berubah warna.
4. Infeksi saluran kemih
Ibu hamil lebih rentan terkena risiko infeksi saluran kemih, juga termasuk infeksi pada ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Tanda-tanda infeksi saluran kemih antara lain sering buang air kecil, sensasi terbakar di perut bagian bawah, serta mengeluarkan darah dan lendir dalam urine.
5. Penyakit ginjal
Ginjal bertugas menyaring dan mengeluarkan limbah dari tubuh. Infeksi atau kelainan pada ginjal dapat menyebabkan urine berwarna gelap.
6. Batu ginjal
Meskipun kondisi ini sangat langka terjadi selama kehamilan, batu ginjal dapat mengganggu fungsi normal ginjal dan menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah. Batu ginjal juga dapat menyebabkan keluarnya darah melalui urine.
7. Hematuria
Hematuria adalah kondisi di mana sel darah merah bocor ke dalam urine, sehingga menyebabkan perubahan warna urine menjadi cokelat tua hingga kemerahan. Hematuria bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, penggunaan pengencer darah, masalah pembuluh darah, atau gangguan metabolisme yang berhubungan dengan asupan makanan.
Segera periksakan diri ke dokter jika Mums melihat tanda-tanda perubahan warna urine yang terus-menerus, atau ada darah dalam urine disertai dengan gejala nyeri hebat saat buang air kecil dan intensitas berkemih menjadi meningkat. Dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan Mums dan merekomendasikan urinalisis dan tes darah.
Urinalisis dilakukan untuk memeriksa sel darah merah, sel darah putih, kadar protein, bakteri, dan senyawa asing yang terkandung dalam urine. Sedangkan tes darah dapat membantu menentukan tingkat enzim hati dan fungsi ginjal.
Perubahan warna urine selama hamil adalah hal yang wajar dan umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika perubahan warna urine disertai dengan gejala-gejala lain yang tidak biasa dan berlangsung cukup lama, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (AS)
Referensi
Mom Junction. "Why Does The Urine Color Change During Pregnancy And When To Worry?"
Mums mungkin sudah tahu bahwa warna urine bisa menjadi indikator kondisi kesehatan. Hal ini juga berlaku ketika sedang hamil. Normalnya, warna urine berwarna kuning terang hingga sedikit agak gelap.
Namun karena beberapa faktor tertentu, warna urine selama kehamilan bisa mengalami perubahan. Untuk lebih jelasnya, yuk ketahui apa saja penyebab warna urine berubah selama hamil, Mums!
Walaupun warna urine setiap orang akan berbeda, umumnya warna tersebut akan berada pada spektrum kuning (kuning terang, kuning transparan, atau kuning agak gelap). Sebaliknya, urine yang tidak normal biasanya akan berwarna keruh, gelap, bahkan kemerahan karena adanya kandungan darah.
Warna urine selama hamil bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya tingkat hidrasi, diet, atau konsumsi obat tertentu. Namun, sebagian besar perubahan warna urine disebabkan oleh konsentrasi urochrome (produk akhir pemecahan hemoglobin). Nah, berikut ini beberapa alasan penyebab warna urine berubah selama hamil:
1. Dehidrasi
Selama trimester pertama, Mums biasanya mengalami mual dan muntah. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, yang membuat warna urine menjadi lebih gelap dan juga sangat sedikit kuantitasnya.
2. Konsumsi vitamin dan suplemen prenatal
Berbagai vitamin dan suplemen yang Mums konsumsi selama hamil bisa menjadi alasan penyebab warna urine Mums menjadi lebih gelap. Dalam kasus overdosis vitamin atau suplemen, bisa juga menyebabkan adanya darah dalam urine.
3. Pola makan dan diet selama hamil
Mengubah pola makan adalah hal yang biasanya Mums lakukan selama hamil. Beberapa jenis buah dan sayuran tertentu, seperti bit dan asparagus, bisa membuat urine berubah warna.
4. Infeksi saluran kemih
Ibu hamil lebih rentan terkena risiko infeksi saluran kemih, juga termasuk infeksi pada ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Tanda-tanda infeksi saluran kemih antara lain sering buang air kecil, sensasi terbakar di perut bagian bawah, serta mengeluarkan darah dan lendir dalam urine.
5. Penyakit ginjal
Ginjal bertugas menyaring dan mengeluarkan limbah dari tubuh. Infeksi atau kelainan pada ginjal dapat menyebabkan urine berwarna gelap.
6. Batu ginjal
Meskipun kondisi ini sangat langka terjadi selama kehamilan, batu ginjal dapat mengganggu fungsi normal ginjal dan menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah. Batu ginjal juga dapat menyebabkan keluarnya darah melalui urine.
7. Hematuria
Hematuria adalah kondisi di mana sel darah merah bocor ke dalam urine, sehingga menyebabkan perubahan warna urine menjadi cokelat tua hingga kemerahan. Hematuria bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, penggunaan pengencer darah, masalah pembuluh darah, atau gangguan metabolisme yang berhubungan dengan asupan makanan.
Segera periksakan diri ke dokter jika Mums melihat tanda-tanda perubahan warna urine yang terus-menerus, atau ada darah dalam urine disertai dengan gejala nyeri hebat saat buang air kecil dan intensitas berkemih menjadi meningkat. Dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan Mums dan merekomendasikan urinalisis dan tes darah.
Urinalisis dilakukan untuk memeriksa sel darah merah, sel darah putih, kadar protein, bakteri, dan senyawa asing yang terkandung dalam urine. Sedangkan tes darah dapat membantu menentukan tingkat enzim hati dan fungsi ginjal.
Perubahan warna urine selama hamil adalah hal yang wajar dan umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika perubahan warna urine disertai dengan gejala-gejala lain yang tidak biasa dan berlangsung cukup lama, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (AS)
Referensi
Mom Junction. "Why Does The Urine Color Change During Pregnancy And When To Worry?"
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini