Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 02 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Pemanasan global yang telah menyebabkan lapisan es dan salju di Antartika meleleh disebut-sebut telah mengungkap misteri yang selama ini tidak diketahui. Yakni terungkapnya sisa-sisa mumi penguin Adelie yang telah tersembunyi di bawah es selama lebih dari 5.000 tahun.
Tulang-tulang dan bulu hewan itu ditemukan oleh Steven Emslie, seorang profesor di University of North Carolina, sedang mempelajari Cape Irizar tepat di selatan Lidah Es Drygalski di Pantai Scott.
Diperkirakan, berdasarkan tanggal radiokarbon dari temuan tersebut, disebutkan setidaknya ada tiga jenis hewan dari masa lalu yang terungkap dimulai lebih dari spesies pada 5.000 tahun yang lalu, dengan yang terakhir berakhir sekitar 800 tahun yang lalu pada awal “Zaman Es Kecil”.
“Kami melihat setidaknya ada setengah lusin bangkai dan mumi utuh atau terdisartikulasi, dan ratusan tulang juga bulu di permukaan dengan noda guano yang baru muncul,” katanya kepada DailyMail.com.
Noda kotoran segar juga ditemukan dari situs tersebut. Tetapi dikatakan bahwa tidak ada catatan koloni penguin aktif di situs ini sejak penjelajah pertama, Robert Falcon Scott, datang ke Laut Ross lebih dari 100 tahun yang lalu.
“Saya pergi ke situs khusus ini pada akhir musim lapangan 2016 dan terkejut dengan semua sisa-sisa yang tampak segar di permukaan. Sangat tidak biasa untuk tempat yang belum pernah dilaporkan memiliki koloni penguin aktif ditemukan temuan seperti ini,” lanjut Emslie.
Emslie dan rekan-rekannya kemudian mengumpulkan sebagian dari sisa-sisa permukaan ini untuk analisis lebih lanjut. Temuan tersebut dikatakan merupakan sisa-sisa dari fosil penguin Adelie, salah satu spesies penguin purbakala.
Temuan tersebut juga membantu para peneliti untuk mencari informasi lebih dalam terkait evolusi hewan dan bagaimana mereka bertahan menghadapi perubahan iklim.
“Saya telah mempelajari sisa-sisa masa lalu mereka, tempat berkembang biak yang ditinggalkan, dan bagaimana mereka menanggapi perubahan iklim,” jelas Emslie.
Secara keseluruhan, berdasarkan pengambilan sampel ditemukan campuran sisa-sisa penguin tua dan yang tampaknya baru-baru ini yang menyiratkan beberapa periode pendudukan dan ditinggalkannya tempat tersebut selama ribuan tahun.
Para peneliti menyebutkan, selama bertahun-tahun mereka melakukan penelitian ini di Antartika, mereka belum pernah melihat situs seperti ini.
Atas temuan tersebut, Steven dan tim berspekulasi bahwa spesies penguin terakhir meninggalkan situs tersebut karena meningkatnya lapisan salju, meninggalkan sisa-sisa yang tertutup salju dan es dan diawetkan secara utuh sampai baru-baru ini terpapar dari pencairan salju.
“Pencairan salju akibat pemanasan global baru-baru ini mengungkapkan sisa-sisa lama yang diawetkan yang dibekukan dan dikubur sampai sekarang adalah penjelasan terbaik untuk tumpukan sisa-sisa penguin dari berbagai usia yang kami temukan di sana,” jelas Emlise.
KalbarOnline.com – Pemanasan global yang telah menyebabkan lapisan es dan salju di Antartika meleleh disebut-sebut telah mengungkap misteri yang selama ini tidak diketahui. Yakni terungkapnya sisa-sisa mumi penguin Adelie yang telah tersembunyi di bawah es selama lebih dari 5.000 tahun.
Tulang-tulang dan bulu hewan itu ditemukan oleh Steven Emslie, seorang profesor di University of North Carolina, sedang mempelajari Cape Irizar tepat di selatan Lidah Es Drygalski di Pantai Scott.
Diperkirakan, berdasarkan tanggal radiokarbon dari temuan tersebut, disebutkan setidaknya ada tiga jenis hewan dari masa lalu yang terungkap dimulai lebih dari spesies pada 5.000 tahun yang lalu, dengan yang terakhir berakhir sekitar 800 tahun yang lalu pada awal “Zaman Es Kecil”.
“Kami melihat setidaknya ada setengah lusin bangkai dan mumi utuh atau terdisartikulasi, dan ratusan tulang juga bulu di permukaan dengan noda guano yang baru muncul,” katanya kepada DailyMail.com.
Noda kotoran segar juga ditemukan dari situs tersebut. Tetapi dikatakan bahwa tidak ada catatan koloni penguin aktif di situs ini sejak penjelajah pertama, Robert Falcon Scott, datang ke Laut Ross lebih dari 100 tahun yang lalu.
“Saya pergi ke situs khusus ini pada akhir musim lapangan 2016 dan terkejut dengan semua sisa-sisa yang tampak segar di permukaan. Sangat tidak biasa untuk tempat yang belum pernah dilaporkan memiliki koloni penguin aktif ditemukan temuan seperti ini,” lanjut Emslie.
Emslie dan rekan-rekannya kemudian mengumpulkan sebagian dari sisa-sisa permukaan ini untuk analisis lebih lanjut. Temuan tersebut dikatakan merupakan sisa-sisa dari fosil penguin Adelie, salah satu spesies penguin purbakala.
Temuan tersebut juga membantu para peneliti untuk mencari informasi lebih dalam terkait evolusi hewan dan bagaimana mereka bertahan menghadapi perubahan iklim.
“Saya telah mempelajari sisa-sisa masa lalu mereka, tempat berkembang biak yang ditinggalkan, dan bagaimana mereka menanggapi perubahan iklim,” jelas Emslie.
Secara keseluruhan, berdasarkan pengambilan sampel ditemukan campuran sisa-sisa penguin tua dan yang tampaknya baru-baru ini yang menyiratkan beberapa periode pendudukan dan ditinggalkannya tempat tersebut selama ribuan tahun.
Para peneliti menyebutkan, selama bertahun-tahun mereka melakukan penelitian ini di Antartika, mereka belum pernah melihat situs seperti ini.
Atas temuan tersebut, Steven dan tim berspekulasi bahwa spesies penguin terakhir meninggalkan situs tersebut karena meningkatnya lapisan salju, meninggalkan sisa-sisa yang tertutup salju dan es dan diawetkan secara utuh sampai baru-baru ini terpapar dari pencairan salju.
“Pencairan salju akibat pemanasan global baru-baru ini mengungkapkan sisa-sisa lama yang diawetkan yang dibekukan dan dikubur sampai sekarang adalah penjelasan terbaik untuk tumpukan sisa-sisa penguin dari berbagai usia yang kami temukan di sana,” jelas Emlise.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini