Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 03 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Rencana travel bubble (akses perjalanan bebas karantina) antara Australia dan Selandia Baru akhirnya dimulai meski belum sepenuhnya. Baru pemerintah Australia yang mengizinkan warga Selandia Baru alias para Kiwis datang ke dua negara bagian dengan sesuka hati.
Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack menjelaskan, pengunjung dari Selandia Baru bisa datang ke Negara Bagian Australia Utara dan New South Wales tanpa harus melalui karantina. Artinya, mereka tidak lagi harus menjalani isolasi mandiri yang berjalan selama 14 hari dan harus dibiayai diri sendiri.
”Ini adalah langkah awal untuk memulai jalur khusus Laut Tasman antar-dua negara. Ini tidak hanya akan berhenti di beberapa negara bagian, tapi juga seluruh Australia,” ungkapnya sebagaimana yang dilansir BBC.
Meski begitu, kebijakan itu hanya satu arah. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern belum menyetujui pembukaan akses untuk warga Negeri Kanguru. Mereka masih harus melalui masa karantina 14 hari di Selandia Baru.
”Kami belum bisa membuka kasus perjalanan bebas karantina. Rasanya terlalu awal untuk mengambil risiko yang bisa menghancurkan kebebasan saat ini,” ujar Ardern kepada CNN.
Namun, rupanya Australia tidak ambil pusing. Mereka tidak hanya mengincar para Kiwis, tetapi juga warga asing lain yang tengah berada di negara tetangga tersebut. Sebab, jalur khusus itu juga berlaku kepada warga asing yang sudah melalui karantina 14 hari di Selandia Baru.
Beberapa warga Selandia Baru menyesalkan sikap Ardern. Pelaku industri wisata menilai penutupan perbatasan yang berkepanjangan bisa membuat mereka gulung tikar. Industri pariwisata hanya berkontribusi 5,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, pengeluaran wisatawan asing berkontribusi 20 persen dari total ekspor negara tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Rencana travel bubble (akses perjalanan bebas karantina) antara Australia dan Selandia Baru akhirnya dimulai meski belum sepenuhnya. Baru pemerintah Australia yang mengizinkan warga Selandia Baru alias para Kiwis datang ke dua negara bagian dengan sesuka hati.
Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack menjelaskan, pengunjung dari Selandia Baru bisa datang ke Negara Bagian Australia Utara dan New South Wales tanpa harus melalui karantina. Artinya, mereka tidak lagi harus menjalani isolasi mandiri yang berjalan selama 14 hari dan harus dibiayai diri sendiri.
”Ini adalah langkah awal untuk memulai jalur khusus Laut Tasman antar-dua negara. Ini tidak hanya akan berhenti di beberapa negara bagian, tapi juga seluruh Australia,” ungkapnya sebagaimana yang dilansir BBC.
Meski begitu, kebijakan itu hanya satu arah. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern belum menyetujui pembukaan akses untuk warga Negeri Kanguru. Mereka masih harus melalui masa karantina 14 hari di Selandia Baru.
”Kami belum bisa membuka kasus perjalanan bebas karantina. Rasanya terlalu awal untuk mengambil risiko yang bisa menghancurkan kebebasan saat ini,” ujar Ardern kepada CNN.
Namun, rupanya Australia tidak ambil pusing. Mereka tidak hanya mengincar para Kiwis, tetapi juga warga asing lain yang tengah berada di negara tetangga tersebut. Sebab, jalur khusus itu juga berlaku kepada warga asing yang sudah melalui karantina 14 hari di Selandia Baru.
Beberapa warga Selandia Baru menyesalkan sikap Ardern. Pelaku industri wisata menilai penutupan perbatasan yang berkepanjangan bisa membuat mereka gulung tikar. Industri pariwisata hanya berkontribusi 5,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, pengeluaran wisatawan asing berkontribusi 20 persen dari total ekspor negara tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini