Pontianak    

Gelar Aksi Solidaritas Untuk Korban Penembakan di Selandia Baru, Gema Pembebasan Dorong Konstitusi Syariat dan Khilafah

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 22 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Pontianak yang

tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan menggelar aksi solidaritas

untuk korban serangan teror penembakan di Selandia Baru yang berpusat di

Bundaran Digulis Pontianak, Jumat (22/3/2019) sore.

“Aksi yang kami lakukan ini sebagai bentuk solidaritas

korban pembantaian di Selandia Baru,” ujar Muhammad Fadil (23) Humas Gerakan

Mahasiswa Pembebasan sekaligus Koordinator aksi di sela-sela aksi.

Aksi Solidaritas yang digelar Gema Pembebasan Kalbar
Aksi Solidaritas yang digelar Gema Pembebasan Kalbar (Foto: Fai)

Selain mengecam tindakan biadab yang dilakukan terhadap umat

muslim di Selandia Baru, pihaknya juga menuntut solusi agar umat muslim di

manapun berada dapat terjaga keamanannya.

“Jadi tak hanya mengecam tindakan biadab tersebut, kami juga

menuntut solusi agar umat muslim terjaga keamanannya, tidak mudah ditindas

seperti sekarang ini,” tegasnya.

“Karena kejadian serupa bukan kali pertama. Tapi telah

terjadi di berbagai negara. Seperti yang menimpa muslim Rohingya, muslim Uighur

dan di berbagai negara lainnya yang luput dari perhatian dunia,” timpalnya.

Agar hal serupa tak kembali terjadi, aksi yang dilakukan

pihaknya ini juga mendorong adanya konstitusi syariat dan khilafah.

“Agar hal ini tak terjadi lagi, kita dorong agar terciptanya

konstitusi syariat dan khilafah. Agar umat muslim benar-benar terjaga

keamanannya,” tegasnya.

Fadil turut mengungkap bahwa gerakan mahasiswa pembebasan

ini hanya bergerak di kalangan mahasiswa dan kampus.

“Jadi kita menyuarakan bahwa ideologi Islam itu dapat

menyelamatkan umat di lingkungan kampus. Kenapa di kampus, karena memang kampus

yang dapat merubah situasi politik Indonesia, seperti gerakan 98. Itulah yang

menjadi dasar gerakan kita,” tegasnya lagi.

Fadil turut menyatakan bahwa aksi yang dilakukan pihaknya

ini murni untuk umat Islam dan tidak didompleng oleh pihak manapun termasuk

partai politik.

“Kita murni bergerak untuk umat, dari umat untuk umat, tidak berpihak ke manapun dan tidak didompleng pihak manapun apalagi partai politik, jadi murni dari umat untuk umat,” pungkasnya.

Terpantau, para peserta aksi turut membentangkan bendera tauhid dan sejumlah spanduk yang bertuliskan nada kecaman. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Hadiri Akreditasi Untan, Bupati Rupinus Bangga Jadi Alumni Untan
Jumat, 22 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Dugaan Pelanggaran Pemilu Caleg PDIP, Bawaslu Ketapang Terus Lakukan Pendalaman
Jumat, 22 Maret 2019

Berita terkait