Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 22 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Pontianak yang
tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan menggelar aksi solidaritas
untuk korban serangan teror penembakan di Selandia Baru yang berpusat di
Bundaran Digulis Pontianak, Jumat (22/3/2019) sore.
“Aksi yang kami lakukan ini sebagai bentuk solidaritas
korban pembantaian di Selandia Baru,” ujar Muhammad Fadil (23) Humas Gerakan
Mahasiswa Pembebasan sekaligus Koordinator aksi di sela-sela aksi.

Selain mengecam tindakan biadab yang dilakukan terhadap umat
muslim di Selandia Baru, pihaknya juga menuntut solusi agar umat muslim di
manapun berada dapat terjaga keamanannya.
“Jadi tak hanya mengecam tindakan biadab tersebut, kami juga
menuntut solusi agar umat muslim terjaga keamanannya, tidak mudah ditindas
seperti sekarang ini,” tegasnya.
“Karena kejadian serupa bukan kali pertama. Tapi telah
terjadi di berbagai negara. Seperti yang menimpa muslim Rohingya, muslim Uighur
dan di berbagai negara lainnya yang luput dari perhatian dunia,” timpalnya.
Agar hal serupa tak kembali terjadi, aksi yang dilakukan
pihaknya ini juga mendorong adanya konstitusi syariat dan khilafah.
“Agar hal ini tak terjadi lagi, kita dorong agar terciptanya
konstitusi syariat dan khilafah. Agar umat muslim benar-benar terjaga
keamanannya,” tegasnya.
Fadil turut mengungkap bahwa gerakan mahasiswa pembebasan
ini hanya bergerak di kalangan mahasiswa dan kampus.
“Jadi kita menyuarakan bahwa ideologi Islam itu dapat
menyelamatkan umat di lingkungan kampus. Kenapa di kampus, karena memang kampus
yang dapat merubah situasi politik Indonesia, seperti gerakan 98. Itulah yang
menjadi dasar gerakan kita,” tegasnya lagi.
Fadil turut menyatakan bahwa aksi yang dilakukan pihaknya
ini murni untuk umat Islam dan tidak didompleng oleh pihak manapun termasuk
partai politik.
“Kita murni bergerak untuk umat, dari umat untuk umat, tidak berpihak ke manapun dan tidak didompleng pihak manapun apalagi partai politik, jadi murni dari umat untuk umat,” pungkasnya.
Terpantau, para peserta aksi turut membentangkan bendera tauhid dan sejumlah spanduk yang bertuliskan nada kecaman. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Pontianak yang
tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan menggelar aksi solidaritas
untuk korban serangan teror penembakan di Selandia Baru yang berpusat di
Bundaran Digulis Pontianak, Jumat (22/3/2019) sore.
“Aksi yang kami lakukan ini sebagai bentuk solidaritas
korban pembantaian di Selandia Baru,” ujar Muhammad Fadil (23) Humas Gerakan
Mahasiswa Pembebasan sekaligus Koordinator aksi di sela-sela aksi.

Selain mengecam tindakan biadab yang dilakukan terhadap umat
muslim di Selandia Baru, pihaknya juga menuntut solusi agar umat muslim di
manapun berada dapat terjaga keamanannya.
“Jadi tak hanya mengecam tindakan biadab tersebut, kami juga
menuntut solusi agar umat muslim terjaga keamanannya, tidak mudah ditindas
seperti sekarang ini,” tegasnya.
“Karena kejadian serupa bukan kali pertama. Tapi telah
terjadi di berbagai negara. Seperti yang menimpa muslim Rohingya, muslim Uighur
dan di berbagai negara lainnya yang luput dari perhatian dunia,” timpalnya.
Agar hal serupa tak kembali terjadi, aksi yang dilakukan
pihaknya ini juga mendorong adanya konstitusi syariat dan khilafah.
“Agar hal ini tak terjadi lagi, kita dorong agar terciptanya
konstitusi syariat dan khilafah. Agar umat muslim benar-benar terjaga
keamanannya,” tegasnya.
Fadil turut mengungkap bahwa gerakan mahasiswa pembebasan
ini hanya bergerak di kalangan mahasiswa dan kampus.
“Jadi kita menyuarakan bahwa ideologi Islam itu dapat
menyelamatkan umat di lingkungan kampus. Kenapa di kampus, karena memang kampus
yang dapat merubah situasi politik Indonesia, seperti gerakan 98. Itulah yang
menjadi dasar gerakan kita,” tegasnya lagi.
Fadil turut menyatakan bahwa aksi yang dilakukan pihaknya
ini murni untuk umat Islam dan tidak didompleng oleh pihak manapun termasuk
partai politik.
“Kita murni bergerak untuk umat, dari umat untuk umat, tidak berpihak ke manapun dan tidak didompleng pihak manapun apalagi partai politik, jadi murni dari umat untuk umat,” pungkasnya.
Terpantau, para peserta aksi turut membentangkan bendera tauhid dan sejumlah spanduk yang bertuliskan nada kecaman. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini